Pertemuan

4.2K 212 12
                                    

Author Pov

Setelah acara peluk Vero, Cilla segera mengembalikan Vero pada Alika.
Dan segera berjalan ke luar dari Animals Academy.

Mereka menuju ke lapangan ingin bermain, sedangkan Vero sudah berlari riang tak tentu arah. Bahkan kadang dia mendekati partner hewan milik orang lain dan berbicara.

Sedangkan Alika dan Cilla menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku dari Vero.

"Jadi? Apa kau sudah benar-benar menguasai kekuatanmu?" tanya Alika pada Cilla, karena saat mereka berlatih tadinya. Menurut Alika, itu kurang, karena banyak hambatan.

"Bagiku mungkin cukup saja, bagaimana denganmu?" Cilla berbalik tanya, dan mendapat gelengan kepala dari Alika, "tidak, tidak cukup."

Cilla hanya mengangguk, dan tatapan Cilla menuju ke arah orang istana yang berkunjung. Sedangkan Alika melihat Vero yang hanya diam, memandang ke arah kunjungan tersebut.

"Apa yang kau lihat, hum?" tanya Alika pada Vero yang masih diam mematung, Alika langsung saja menggendong Vero tanpa basa basi.

Ia sadar bahwa Cilla juga melihat sesuatu dengan serius, "Hey, apa yang kau lihat daritadi?" tanya Alika sambil menyenggol Cilla dengan sikunya.

"Oh, itu. Aku melihat seperti kunjungan kerajaan. Apa itu benar Ratu Camelia?"

"Bukannya ratu di kerajaan ini adalah Ratu Glorida ya?" tanya Alika, sedangkan Cilla hanya menggelengkan kepalanya.

"Memang sebenarnya Ratunya adalah Ratu Glorida, tapi. Karena Ratu Glorida belum ditemukan, sedangkan Putri Camelia sudah pulang. Maka tahta sementara jatuh pada putri Camelia. " Ujarnya, Alika pun hanya mengangguk paham.

"Lalu, apa yang dilakukan Ratu Camelia disini?" tanya Alika.

"Mungkin berkunjung?" ucap Cilla, "Kita kesana saja!" Cilla pun menggandeng tangan Alika. Dan segera menuju ke arah kunjungan tersebut.

Mereka berdua berjalan bersama, dan tentu saja Alika tersenyum bahagia. Dia akan bertemu ratu bukan? Yang sebenarnya ada bibinya.
Setelah lumayan dekat, Vero tetap dalam gendongan Alika.

"Secepat ini mereka bertemu, " batin Vero.

Di sana sudah ada kepala sekolah, yang sudah mengetahui bahwa ada kunjungan yang mendadak dari Ratu Camelia. Karena Ratu Camelia tidak ingin mendapat penjagaan yang berlebih, maka dia hanya di temani Ceva, Kepala Sekolah, dan dua orang prajurit handal.

"Ayo kita bersalaman dengannya!" ajak Cilla semangat. Sedangkan Alika pun mengangguk setuju. Mereka segera mendekati Ratu Camelia.

Di situ Alika dapat melihat bahwa Ratu Camelia masih berbincang dengan Kepala Sekolah. "Tapi, sepertinya mereka masih berbicara?" Cilla pun menoleh ke arah Alika.

"Mungkin saja tidak apa-apa, " jawab Cilla. Dan terus menggandeng tangan Alika menuju ke arah Ratu Camelia.

"Salam hormat Ratu ." Cilla memberi hormat sambil sedikit menunduk. Alika pun segera mengikuti hal tersebut.

"Salam hormat Ratu," ucap Alika, dengan badan yang menunduk. Sama seperti yang Cilla lakukan tadi.

"Maaf sebelumnya bila kita mengganggu perbincangan yang mungkin saja penting." Cilla meminta maaf, karena mungkin saja tadi meyela percakapan Ratu dengan Kepala Sekolah.

"Oh, tidak masalah. Saya justru senang melihat kalian. Dan siapa nama kalian?" Ratu mengatakan bahwa itu tidak masalah, dan bertanya tentang nama mereka.

"Perkenalkan nama saya Cilla Firta Gella, " ucap Cilla memperkenalkan diri. Dan segera menoleh ke arah Alika seolah olah memberikan kode untuk memperkenalkan dirinya.

"Nama saya Alika Helesia," ucap Alika. Tanpa menyebutkan bagian G atau Glorida. Alika ingin menyembunyikan identitasnya saat ini. Dia berpikir, bahwa dia belum siap untuk hal ini.

Ya, Alika tahu bahwa Camelia adalah adik dari Ibunya bukan? Jadi, kemungkinan besar. Camelia tahu bahwa dirinya adalah Alika yang dia cari selama ini.

"Wah, nama yang indah," balasnya ramah sambil tersenyum.

"Terima kasih." Alika menghirup sedikit udara, untuk menetralkan perasaannya untuk sementara.

"Dan ya, kalian tidak lupa, kan? Untuk ke acara besok malam?" tanya Ratu Camelia, pada Alika dan Cilla.
Sontak saja Alika dan Cilla mengangguk setuju.

"Baiklah kalau begitu, kami permisi dulu, " pamit Cilla pada Ratu Camelia. Dan segera pergi dari situ bersama Alika dan juga Vero.

Sedangkan di tempat lain, beberapa pasang mata memperhatikan hal yang baru saja terjadi. Menatap sambil sibuk dengan pikiran mereka masing masing. Hingga salah satu dari mereka yaitu, Dion. Melihat ke arah Ceva, sedangkan Ceva pun melihat ke arah Dion.

Dan kemudian mereka memutuskan pandangan, dan segera sibuk dengan urusan masing-masing. Tak ada yang membuka pembicaraan hingga, berbunyi bel untuk masuk ke kelas siang.

Sedangkan di tempat Alika dan Cilla, juga Vero.

"Ternyata Ratu Camelia lebih cantik dari dugaanku, dan dia pun ramah." Cilla memuji Ratu Camelia terus menerus.

Alika dan Vero hanya mendengar segala macam pujian dari Cilla, untuk Ratu Camelia. "Apa kita ada mata pelajaran lagi?" tanya Alika, dan hal tersebut membuat Cilla berhenti dari aktifitas memujinya.

"Eh? Sepertinya ada!" seru Cilla, kaget. Karena mungkin saja mereka telat bukan?

"Ayo kita ke kelas!" ajak Cilla, dan menggandeng tangan Alika.

"Tunggu dulu! Aku ingin menitipkan Vero terlebih dahulu!" Alika berhenti dan segera menuju Animals Academy.
Dan Vero dititipkan kembali.

"Bye Vero." Alika melambaikan tangannya pada Vero, sedangkan Vero tetap diam.

"Ayo! Ke kelas!" ajak Cilla terus menerus, bahkan sekarang ia berlari terburu buru sambil menggandeng tangan Alika. Alika pun hanya pasrah ditarik seperti ini.

Saat sampai di kelas, Cilla mengintip sedikit untuk memastikan ada guru atau tidak. Setelah merasa keadannya aman, Cilla pun masuk dengan Alika mengikuti dari belakangnya.

Disana memang belum ada guru, siswa lainnya pun sibuk dengan urusan masing-masing.

Karena guru belum masuk ke dalam kelas maka, Alika dan Cilla berbincang. Entah hal konyol mungkin? Karena mereka berdua tertawa.

Sedangkan di tempat lain.

"Bagaimana menurutmu?" Seorang wanita bertanya pada wanita lain yang berada disampingnya.

"Mungkin saja itu dia, dan mungkin saja tidak," ucapnya membalas perkataan wanita sebelumnya.

"Entah kenapa aku sangat yakin bahwa itu Alika, matanya sama dengan mata yang terakhir kali kulihat. Mata seorang bayi yang saat itu tak tahu apa apa," ucap Camelia sembari dengan pandangan ke bawah. Setetes buliran bening seperti kristal jatuh.

"Semua akan baik baik saja, tak perlu khawatir." Ceva menenangkan Camelia sambil mengelus punggungnya. "Kuharap begitu, " Ucap Camelia.

Mereka segera menuju ke arah danau dibelakang.













Akhirnya update lagi😂
Maaf ngaret terus😅

Yang penting update yekan😅😂🤣

Ini bener bener sibukk jadi maaf ya.
Sebenarnya aku sebelumnya sudah nulis sampai 1000 kata lebih. Tapi aku baru sadar ini gak sesuai sama alurnya dan melenceng gitu. Jadinya aku hapus baru buat lagi makanya ngaret😅

Terus ada satu karakter yang ketinggalan yaitu LILY

benerannn!!! Ini aku lupaaa :(
Dan ntar ada masalah yang bermunculan nih, termasuk Lily.

Lily yaaa.... Gitu deh :)

Byeee.

SEE YOU NEXT TIME GUYS!

VOTE SAMA KOMEN JANGAN LUPA!

Academy Of MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang