Chapter 8

7.5K 431 7
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya yah😊

ALIKA POV

Upsss

Keceplosan, aduh bagaimana ini?

"Hey! Bantulah aku!" batin Alika

"Urusi saja sendiri."

"Eh? Tolonglah."

" .... "

Aduh bagaimana ini orang yang berbicara melalui batin tadi tak mau menghiraukan aku.

Cari alasan saja.

"Kakak beradik? Apa maksudmu Alika?" tanya Jack padaku.

"Ummm ... Tidak kok tadi aku terpikir tentang kartun yang lucu." jawabku asal-asalan.

"Oh ya?" tanyanya kembali.

"Ya begitulah," jawabku gugup.

Ohhh....
Syukurlah dia mempercayai omonganku.
Ku kira dia akan terus bertanya.

BRAK!

"Tolong aku, kumohon." Terdengar suara yang lirih seperti kesakitan, saat kami mencari sumber suara, kami mendapati tubuh Zayna yang tertimpa oleh sebuah kayu berukuran besar yang diselimuti oleh api, yang mulai merambat kearah Zayna.

"ZAYNA!" teriakku yang mulai panik.

"Yuna, Dion, Dan Zee bantu mengangkat Kayu nya!" teriak Jack, yang ditanggapi anggukan oleh mereka bertiga.

Lalu bagaimana denganku? Apa yang harus kulakukan?

Berpikir!

Berpikir!

Berpikir!

"Konsentrasi."

"Berusaha lah untuk konsentrasi."

"Berusaha lah untuk mengeluarkan angin!"

Suara itu terus bermunculan, aku harus konsentrasi.

Wushhh ...

Hah?! Kenapa cuma sedikit anginnya?

"Karena kamu tak berkonsentrasi."

"Sudah, aku sudah konsentrasi," balasku pada suara tersebut.

"Kamu kurang konsentrasi, kamu memikirkan hal yang lain," balas suara itu padaku.

"Baiklah aku akan lebih serius," balasku.

Konsentrasi.

Konsentrasi.

Konsentrasi.

KONSENTRASI!!!

Gluduk

Huh....
Akhirnya kayu yang menimpa Zayna menggelinding ke arah lain.
Usahaku tidak sia-sia

Tapi ... Apa ini semua?
Kenapa aku bisa mengeluarkan kekuatan yang bahkan aku tak tahu darimana asalnya.

"Hey! Bagaimana aku bisa mengeluarkan kekuatan?" tanyaku dalam batin pada suara misterius tersebut.

" .... "

"Hey! Jawablah aku!" tanyaku yang mulai kesal karena tidak mendapatkan jawabannya.

" ...."

Oh ... Ayolah!
Kenapa seperti ini? Huh.

Diruangan ini ada Jack, Zayna, Yuna, Dion, Lily dan Zee. Pasti mereka akan menanyakan mengapa aku bisa mengeluarkan kekuatanku?

Tapi ... Bukannya Lily tadi juga mengeluarkan kekuatan?

Oh ... Aku jadi teringat pada hal yang terjadi sekitar seminggu yang lalu, bukannya Lily pun mengeluarkan kekuatannya? Yang berupa angin dan api?

Apa yang sedang terjadi padaku?

Gawat! Mereka menatapku seolah tak percaya! Terutama Jack, ia terlihat seperti seakan-akan tidak percaya apa yang terjadi. Tentu mereka akan memasang ekpresi bingung dan kaget seperti itu, mereka tentu heran mengapa aku bisa mengeluarkan kekuatan.

Tapi ... Ini terjadi.

Bagaimana ini? Apa yang harus kukatakan pada mereka?

"Hey! Cepatlah keluar dari sini!" ucap Zee dengan nyaring.

"B-baiklah." jawabku gugup.

Zee dan Dion membantu Zayna untuk berdiri, sedangkan jack mengibaskan tangannya ke arah asap yang mulai tersebar kemana-mana.

"Hey ... Alika kita harus keluar!" ucap Yuna padaku sembari memegang pundakku.

"Ya baiklah, tapi bagaimana dengan Alya dan yang lainnya?" jawabku sekaligus bertanya tentang alya.

"Sudah ada pemadam yang datang tuh," jawabnya sambil menunjuk kearah pintu yang mulai dikerumuni oleh anggota pemadam kebakaran.

"Siapa yang memanggil mereka?" tanyaku lagi. Baiklah aku terlalu banyak bertanya.

"Itu Jack," jawabnya singkat.

"Ayolah cukup basa- basinya, kita harus keluar dari sini." ucapnya lagi dengan nada yang sedikit kesal, karena pertanyaan yang kulontarkan padanya.

Akhirnya aku dan Yuna pun keluar dari ruangan tersebut,.

"Huuh." Yuna menghela napas, tampak kelelahan dan bisa kulihat keringatnya yang bercucuran.

"Kau tidak apa-apa?" tanyaku padanya, yang dijawab anggukan olehnya.

"Ya begitulah ... Ayok kita berkumpul dengan yang lain," ucapnya yang kutanggapi dengan anggukan.





Jangan lupa Vote and Coment yah

See you next time

   

Academy Of MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang