Aku hanya diam saja tak mengerti.
Menunggu sampai hasilnya keluar.
Hasil yang menentukan apa aku akan masuk ke sekolah ini atau tidak."Alika, kamu sudah didaftarkan. Kita tinggal menunggu hasilnya esok. " Ucap Kak Yuyu.
Aku berpikir bahwa besok aku tak akan lulus.
"Untuk sementara kamu nginap dirumah kak Yuyu saja. " Ucap kak Yuyu.
"Terima kasih kak Yuyu. " Balasnya sambil tersenyum padanya. Mengingat dia baik padaku. Meski kami baru saling mengenal kurang dari seminggu.
"Tak usah malu. Anggap saja ini rumahmu. " Ucap Kak Yuyu.
"Baiklah. "
Aku akan berusaha membalas kebaikan orang yang telah membantuku."Kak Yuyu dimana kamar yang akan aku pakai?" tanyaku padanya sambil memegang 1 koper, 1 tas punggung dan 1 tas ukuran kecil yang kutaruh diatas koperku.
"Oh iya, aku lupa memberitahu mu.
Sisa 2 kamar lagi yang tersisa. Kamu pilih saja yang mana. " Balasnya."Kamar itu satunya dilantai atas dan satunya lagi dilantai bawah. " Lanjut kak Yuyu.
"Baiklah kak. "
Lalu aku pun melihat kamar dilantai bawah. Jadi karena jarakku dan kamar agak dekat aku pun segera mendatangi kamar yang akan aku lihat terlebih dahulu.
Saat ku buka kamar tersebut memang bagus tapi desainnya menurutku terlalu mencolok.
Lalu aku pun keluar dari kamar tersebut dan menuju ke lantai atas untuk melihat kamar tersebut.
Dan aku pun memasuki kamar tersebut. Disini suasananya sederhana tidak mencolok. Dan aku memilih kamar ini. Karena ada jendela yang menghadap taman bunga.
Dan akhirnya aku memilih kamar ini.
Lalu aku pun segera meninggalkan kamarku dan membiarkan koperku begitu saja untuk mencari kak Yuyu.Aku pun menuruni tangga dan menemukan Kak Yuyu sedang membaca sebuah buku.
Dan aku pun segera mendatangi kak Yuyu dan mengatakan bahwa aku akan memilih kamar yang atas.
"Sudah kau putuskan memilih kamar yang mana?" tanya kak Yuyu setelah melihatku duduk di depannya.
"Ya, dan aku memilih kamar yang atas. Tidak papa kan?"
"Iya." Balasnya.
"Oh iya kak, yang lainnya mana?" tanyaku setelah tau bahwa yang lain tak kudapati.
"Mereka lagi pergi ke..." ucap Kak Yuyu tapi tak dilanjutkan karena ada yang menyela perkataan kak Yuyu.
"Kami kembali. " Ucap mereka yang entah dari mana mereka.
"Kalian semua darimana?" tanyaku penasaran.
"Pergi mengurus segala dokumen." Sahut Yuna.
"Dokumen apa?" tanyaku penasaran apa yang mereka urusi.
"Dokumen sekolah mu yang baru. " Kali ini kak Sasha.
"Kalau begitu apa kalian tidak lapar?" tanyaku pada mereka yang mungkin lapar karena mengurusi persiapan diriku sekolah disana. Dan kalau mereka lapar aku bisa memasakkan mereka makanan.
"Iya lapar, apa kau mau masak untuk kami?" tanyaku Zayna yang kujawab dengan anggukan.
"Baiklah kalian mau makan apa?" tanyaku.
"Tapi sebelum itu ada yang ingin kukatakan padamu, bahwa kami semua disini vegetarian. " Ungkap Zee.
"Aku juga vegetarian kok. " Balasku sambil tersenyum. Ya, karena memang aku tak terbiasa memakan daging dalam bentuk apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Academy Of Magic
FantasyAlika, gadis manis yang hidup di Panti asuhan. Gadis yang bahkan dia tak tahu asal usulnya, bahkan sebuah kalung dilehernya pun ia tak tahu darimana berasal. Hingga ketika dia bertemu seorang gadis yang lebih muda darinya, pandangan akan dunia fanta...