Ini sebuah kisah based on true story yang terbilang masih muda banget perjalanannya. Karena apa? Ini masih semester 2 dan terkesan apa banget untuk nulis ini.
Tokoh di dalamnya adalah kami semua angkatan baru terkhususnya teman-teman sekelas ku sekaligus satu tim ku.
Jadi aku jelaskan sedikit ya. (Berasa kayak dosen ngasih silabus dulu sebelum masuk ke materi selama 4 sks ke depan).
Kami ada 62 orang terdiri dari 3 kelompok–tim–yang satu semester lalu selalu bersama tapi masuk semester ke dua kami di acak (ada yang sampe nangis karena pisah. Udah terlanjur nyaman, susah buat berpindah hati. Laaahhhh....). Jadi ke tiga kelompok ini di bagikan untuk Tutorial dan Skill Lab. Tujuannya sejauh pengamatan kami agar ruangan tidak sesak karena di ruang Tutorial sendiri itu hanya di isi dengan meja panjang dengan 21 kursi di dalamnya. Sedangkan untuk Skill Lab, Lab sendiri ada yang khusus penelitan maksudku kayak pemeriksaan laboratorium dan Lab lainnya di isi dengan satu tempat tidur pasien, meja atau lemari kecil, alat bantu mobilisasi pada pasien (kursi roda, tongkat, dll). Dan setiap mahasiswa mempunyai tiga kakak asuh berbeda angkatan. Yaitu dari angkata 2014, 2015, dan 2016.
Kakak asuh ini ditentukan untuk membantu kami memahami sistem perkuliahan ataupun untuk meminjam Jas Lab, Akrilik, Kamus Keperawatan, Buku Nanda, dan lain sebagainya.Karena aku berada di kelompok 1, jadi kebanyakan aku bakal cerita hanya dengan orang yang sama. Tokoh namanya aku samarkan ya hehe.
Oke, sip!
Aku gak berharap banyak sih sama cerita ini.Tapi nikmatilah.
Jadi kalau ada yang mau jadi perawat, motivasinya bulat.Dan gak ada profesi yang sebenarnya boleh di pandang sebelah mata. Kami sebagai perawat tentunya mendedikasikan diri untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Jadi dukung kami perawat untuk mewujudkan Visi dan Misi yankes (pelayanan kesehatan) untuk masyarakat.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIKA LIKU KEPERAWATAN
Science FictionKalau semua orang menatap kami perawat sebelah mata dan tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan Kedokteran, itu bukan jadi masalah buat kami. Karena bagi kami, kami sederajat. Sama-sama menempuh program Sarjana dan sama-sama di tingkat profesi. I...