Yap, namanya saja sudah skill lab maka isinya adalah pengasahan skill seoran perawat. So, sebenernya fine-fine aja kalau prosedur yang di kerjakan sesuai nalar. Tapi, Sob ini tuh gak hanya soal nalar. Yang bakalan kita rawat itu manusia. Maka perhatiannya jauh lebih khusus.
Jadilah sekarang pergantian blok mata ajar. Karena Falsafah dan Teori Keperawatan hanya 3 sks yang artinya adalah 3 minggu masa penyelesaian atau pertemuannya. Ujiannya ya setiap hari sabtu di minggu ke dua dan ketiga. Kalau mau masuk keperawatan, baju putihnya aja banyakin ya. Baju kemejanya nanti-nanti dulu. Wkwk.
Nah, pada minggu ini kami memasuki blok yang bernama IDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan). Disini, yang namanya tutorial, skill lab, pleno, mandiri, akan kalian temukan.
Nah, sekarang ini fokusnya ke Skill Lab. Masa jabatan ku sebagai sipen sudah berakhir dan itu membuatku jauh lebih lega. Dengan segala keribetan yang ada dan memang sulit untuk memahami pembelajaran karena masih berstatus Ma-Ba (lah, sekarang kan masih maba), jadilah kami menuruti semua yang menjadi peraturan kampus. (Eh, tapi emang harus dituruti ya). Dan yang memang sepertinya tugasku gak sampai di situ aja. Kembali aku di rekrut sebagai sipen kecil (ketua kelompok) di tim ku.
Tugasnya, boking alat dan mengambil alat untuk dipakai skill lab. Gampang memang. Tapi tidak setelah sebenarnya tugasku bukan itu saja.
"Byi, udah boking alat?" Tanya Dwi padaku yang merupakan sipen besar blok mata ajar IDK.
"Udah, Dwi. Ngapa?"
"Nanti ambil alatnya jam 12 lewat ya. Takutnya gak ada yang jaga lab." Jelasnya.
"Oh, oke."
Akhirnya aku pergi menuju Lab untuk mengambil alat yang sudah di boking semalam.
"Permisi, Pak. Mau ambil alat, pak."
"Apa materinya?"
"Pemeriksaan Sel, pak."
"Langsung aja ke KMB 2. Hidupkan mikroskop, tunggu dosen untuk ngasih preparatnya."
"Oh, iya Pak. Terimakasih Pak."
Aku dan rekan ku—yang namanya tidak boleh di sebutkan karena sebenarnya aku lupa siapa partner kerjaku—mulai menyusun mikroskop. Beratnya jadi sipen adalah siap siap tidak makan siang karena mengambil alat untuk praktek.
Dan jadilah aku di Lab ini. Menyusun semua keperluan untuk Skill Lab.
Drrtt...
Kulirik ponsel ku yang bergetar. Ada Line masuk melalui grup yang dinamai sebagai "Kelompok 1" itu.
Kita di lab mana?
Kita di lab mana? (2)
Kita di lab mana? (3)
Dan bunyi pesan lainnya menanyakan Lab yang akan kami pakai.
Lab KMB 2, ya.
Modul nanti aku bagikan di Lab
Ada uang ada barang
500 per orangSetelah itu, aku kembali menyelesaikan peralatan. Sedikit kilas balik mengenai Modul Skill Lab.
Jadi di mata kuliah yang ada Skill Lab, sipennya harus 'berperang' dalam rebut merebut modul dari dosen. Anggaplah yang pertama Skill Lab akan mendapat Master* lebih dulu. Jadi Master ini tuh akan di pegang sama sipen dan sipen akan fotokopi sebanyak anggotanya.
Saat itu, Master ada pada sipen kelas lain dan mewajibkanku untuk mencari tahu di mana bisa aku mendapatkan modulnya. Akhirnya, aku buka aplikasi chat untuk menanyakan pada temanku yang kebetulan satu tim saat PKA-BAKSO** tapi pisah kelas saat perkuliahan di mulai. Jawaban yang ku temui, mereka belum mendapatkan modul.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIKA LIKU KEPERAWATAN
Science FictionKalau semua orang menatap kami perawat sebelah mata dan tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan Kedokteran, itu bukan jadi masalah buat kami. Karena bagi kami, kami sederajat. Sama-sama menempuh program Sarjana dan sama-sama di tingkat profesi. I...