Kebayang gak sih sama kalian jadi seorang sipen yang gak paham apapun. Masih rempong nanya ini nanya itu. Kayak gak ada bahasan lain aja. Nah, seperti itu yang ku alami. Memang bukan aku yang hubungi dosen, tapi aku bertugas menemani sipen lain boking kelas dan lainnya.
Jadi, bendahara sudah fotokopi jadwal kami. Saat pengisian KRS* yang aku lihat jadwalnya biasa-biasa aja. Aku pikir ya masuk jam delapan pagi, kelarnya mungkin jam satu siang. Dan itu pemahaman yang salah.
Setelah melihat jadwal dan pembagian kelas yang di pakai, aku masih ingin bertanya banyak. Sangat banyak. Sampai aku sendiri gak tahu mau nanya yang mana dulu. Kebetulan aku tidak berhubungan dengan dosen, aku pikir nanti-nanti aja pahami masalah jadwal yang penting bertanggung jawab sama tugas.
Setelah jadwal di bagikan, masing-masing kami mencoba memecahkannya. Seperti memecahkan kode-kode doi yang kelewat susah untuk di terjemahkan.
"Ini maksudnya gimana? Kita KP trus kelasnya boking gitu?" Tanya Rina saat kami para sipen berkumpul untuk berdiskusi.
"Iya, di belakangnya udah di kasih tau kita pakai kelas yang mana." Sahut Mila dan ditimpali anggukan setuju dari Putri.
"Oh, gitu. Terus kalau dosen gak bisa? Kelasnya di apakan?"
Sepertinya Rina antusias sekali dengan jadwal ini. Sedangkan aku hanya memperhatikan mereka dengan seksama dan memahami apa yang di jelaskan.
"Kalau engga jadi, kita cari kelas kosong untuk kita pakai KP." Jelas Putri kemudian.
Memang aku orangnya tidak bisa diam dan mengingkari janji dalam hatiku untuk tidak bertanya, akhirnya aku bertanya. Kampret kau mulutku.
"Boking kelas gimana caranya?" Aku membuka suaraku kemudian.
Mila mengajak kami turun ke lantai dasar untuk melihat jadwal pemakaian kelas. Di sana aku masih tidak paham apa yang akan Mila tunjukkan. Sejauh yang kulihat, hanya ada kotak-kotak berisi nama ruangan seperti Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, Kelas eks-maternitas, Kelas E, Kelas F, dan Tutor serta nama angkatan-angkatan pemakaian ruangan. (Kalau tak paham, jangan di paksa paham. Wong, yang nulis aja kebingungan.)
"Ini, misalnya kita mau ganti KP jam satu besok. Kita lihat mana kelas yang gak di pakai sama sekali. Artinya kosong pada jam itu. Pastikan saat boking kita tanya Kakak TU supaya pemakaianya gak bentrok sama kakak tingkat.
"Nah, besokkan kita mau ganti sama Ibu R jam tiga sampai jam lima sore. Lihat di kelas C, gak ada yang makaikan?"
"Ada, tuh. Kating 16 jam satu." Jawabku sambil berusaha mencerna penjelasan Mila.
"Bukan, Rubyi. Itu kita mau pakai jam tiga sampai jam lima sore." Mila tertawa melihatku yang kelihatan fokus tapi sebenarnya blank sendiri.
Seolah memahami, aku mengangguk samb ber oh ria. "Oh, gitu. Oke aku paham."
"Jadi batas untuk boking kelas tu sejam sebelum kelas mulai atau sehari sebelumnya. Dan itu penting."
Rina menyahut, "Jadi aku boking kelasnya sekarang, nih?"
"Iyalah, biar ndak repok besok." Ucapku sok paham.
"Iya, sekarang aja. Biar nanti malam langsung kasih tau kelasnya sama ibu R." Tukas Putri membenarkan ucapanku.
"Okedeh."
------
Jadi, hari selanjutnya, setelah memusingkan diri untuk memahami jadwal, akhirnya aku paham. Betulan paham saudara-saudara. Gak sia-sia waktuku untuk memahami semua kerumitan ini. Alay lebay!
KAMU SEDANG MEMBACA
LIKA LIKU KEPERAWATAN
Science FictionKalau semua orang menatap kami perawat sebelah mata dan tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan Kedokteran, itu bukan jadi masalah buat kami. Karena bagi kami, kami sederajat. Sama-sama menempuh program Sarjana dan sama-sama di tingkat profesi. I...