Say Yes!!!

17 2 2
                                    

I'm back with new story... I hope you'll like it...

"Attention : Typo bertebaran**"

Happy Reading~

####

Dengan penuh semangat pria yang tinggi melebihi wajar itu keluar dari rumahnya untuk berangkat kesekolah. Dengan langkah pasti ia menuju sekolahannya untuk bertemu seorang wanita yang sudah memenuhi relung hatinya sejak mereka masuk sekolah bersama.

"Nana...nana...nana...nana...nana...nana...nana...nana...," ucapnya secara berulang kali tanpa rasa bosan.

"Arra(mengerti). Arra. Tapi bisakan kau berhenti mengucapkan kata itu?" ucap seorang gadis cantik dengan rambut panjangnya yang di biarkan tergerai tersenyum sinis kepadanya. Tapi tidak membuat senyum pria itu luntur dan terus mengucapkan kata yang sama. 'Na'

"Menyebalkan!" ucap gadis itu berjalan lebih dulu meninggalkan pria itu dibelakangnya.

"Memangnya apa yang salah jika aku mengucapkannya?" ucap pria itu yang sudah sejajar dengan langkah gadis itu. Dan gadis itu hanya mengedikkan bahunya. Lalu berjalan lebih dulu lagi. Membuat pria itu tersenyum geli.

"Kau marah jika aku mengucapkannya?" ucap pria itu kembali sejajar dengan gadis itu. Gadis itu selalu saja kesal karena pria yang ada disebelahnya ini selalu saja bisa mengejar langkah kakinya. Kadang ia mengutuk kakinya yang pendek dan kaki pria itu yang sangat panjang.

"Pikir saja sendiri," ucap gadis itu. Mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Kau tahukan jika kepalaku itu sudah penuh dengan kata yang juga termasuk nama itu, Sinna" ucap pria itu menghentikan langkah gadis itu yang bernama Sinna itu.

"Apa peduliku?" ucapnya dengan sinis. Gadis yang bernama Sinna itu sangat cemburu dengan nama yang selalu saja diucapkan oleh pria yang termasuk sahabatnya ini. Ia tahu seharusnya ia tidak mencintai sahabatnya ini. Tapi ia tidak bisa menolak perasaan itu yang semakin lama semakin besar dan memenuhi hatinya.

"Kau marah?" ucap pria itu menatap Sinna bingung.

"Anio(Tidak). Tuan Kim Mingyu," ucap Sinna mendelik ke pria yang bernama Mingyu itu.

"Lalu, apa kau cemburu dengan nama itu," ucap Mingyu tersenyum jahil dan Sinna melotot kearahnya membuat Mingyu tertawa.

"Apa kau tidak ingin mengetahui siapa nama gadis itu?" ucap Mingyu mendekat kearah Sinna yang mulai memundurkan tubuhnya saat Mingyu mendekat. Dan Sinna langsung menggelengkan kepalanya. Ia takut jika ia mengenal gadis itu.

"Sayang sekali. Seharusnya kau tahu. Kau pasti akan malu. Rencananya aku akan menembaknya hari ini," ucap Mingyu tersenyum manis dan Sinna berhenti karena tubuhnya sudah menabrak dinding di belakangnya.

"Akan kuberitahu namanya...," ucap Mingyu dan meletakkan salah satu tangannya disisi Sinna dan satunya memegang lengan Sinna agar gadis itu tidak kabur sebelum mengetahui nama gadis yang mencuri hatinya. Lalu....

Cup..

Satu kecupan kecil mendarat dibibir Sinna. Membuat Sinna membulatkan matanya karena apa yang baru saja terjadi padanya dan Mingyu. Tubuhnya sontak lemas sebelum Mingyu memegang kedua lengannya.

"Dia adalah gadis yang baru saja kucium. Walau bukan ciuman sesungguhnya lebih tepatnya kukecup bibir rasa strawberrynya. Dan namanya Cha Sinna," ucap Mingyu tersenyum membuat Sinna menatap Mingyu tidak percaya.

"Kau kaget ya. Sudah kuduga. Cha~ waktunya sekolah. Kajja," ucap Mingyu menggandeng tangan Sinna menuju sekolah mereka dengan senyum yang menempel dengan apiknya dibibir Mingyu sedangkan Sinna masih syok dengan apa yang baru saja terjadi padanya dan Mingyu.

"Kau masih tidak percaya," ucap Mingyu berhenti dan Sinna menggelengkan kepalanya dengan polos membuat Mingyu gemas mengacak rambutnya.

"Itu kamu gadis kecil," ucap Mingyu kepada Sinna yang masih membulatkan matanya bingung.

"Heh~ disaat seperti ini saja. Otakmu lemot," ucap Mingyu kesal. Dan Sinna memiringkan kepalanya bingung.

"Baiklah. Cha Sinna, aku sudah menyukaimu sejak awal kita masuk sekolah. Jadi maukah kau menjadi kekasihku?. Aku sangat mencintaimu gadis mungil," ucap Mingyu dan Sinna semakin membulatkan matanya lalu langsung merosotkan tubuhnya kebawah. Membuat Mingyu panik dan khawatir.

"Sinna-ya gwaenchanayo? (Sinna-ya kau tak apa-apa?)" ucap Mingyu dan Sinna mengangguk.

"Kau menyukaiku?" ucap Sinna dan Mingyu menganggukkan kepalanya.

"Jinjja? (Benarkah?)," ucap Sinna memastikan dan Mingyu lagi-lagi mengangguk.

"Ne Sinna-ya (Ya Sinna-ya)," ucap Mingyu mencubit pipi chubby Sinna lalu senyum terbit di bibir Sinna. Dan....

"AKH!!!!! NAN NEOMU JOHA!!!!(Aku sangat suka) EOMMA!!!! APPA!!!! OPPA!!! AKHH!!!!" teriak Sinna girang dan langsung memeluk Mingyu hingga membuat Mingyu jatuh terduduk.

"AKH!!! Kau benar-benar menyukaiku," ucap Sinna dan Mingyu mengangguk.

"AKHHHH!!!! EOMMMAAAA!!!!!!" ucap Sinna kegirangan. Dan mulai bertingkah seperti anak kecil.

"Kau kenapa?" ucap Mingyu bingung.

"Karena kau menyukaiku," ucap Sinna dengan polosnya.

"Kau tahu sejak masuk sekolah aku juga menyukaimu Kim Mingyu. Dan aku senang kau menjadikanku kekasihmu. Aku masih tidak percaya," ucap Sinna dengan senyum lebarnya.

"Sangat senang," ucap Mingyu dan Sinna mengangguk dengan semangat. Lalu mengecup bibir Sinna cepat membuat pipi Sinna memerah.

"Sudah. Lebih baik kita segera berangkat. Nanti telat," ucap Mingyu berdiri lalu membantu Sinna berdiri.

"Apa kau tidak ingin mengajakku berkencan?" ucap Sinna dengan tagan yang bergelanyut manja dilengan Mingyu.

"Tidak," ucap Mingyu santai.

"Ishh. Masih saja pelit," ucap Sinna mendesis kepada Mingyu yang mamasang wajah datarnya.

"Tapi kau lihat saja nanti," ucap Mingyu tersenyum kepada Sinna.

"Kau ini," ucap Sinna memukul lengan Mingyu membuat Mingyu terkekeh dan mengacak rambut Sinna dan Sinna mendelik kearahnya.

Akhirnya mereka berjalan berdua di pagi yang cerah ini menuju sekolah mereka.

#FIN#

Thankseu udah ngeluangin waktu buat baca cerita ini..

Kiss & Hug By Me 😚😘

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang