My Destiny

27 3 3
                                    

Hayyyyyy~~~ I'm back with new storyy..

cerita kali ini, berisi tentang prenjonee nehh~ maaf kalau banyak typo dari qieentypo ini...

Tuhkan baru saja dibilangin udah typo...

I mean... dari queen of typo

I hope u like it~ Happy Reading~

  🌴🌴🌴🌴🌴  

"Yak! Jika kau tidak ingin membantuku. Tidak usah membantuku dan malah merepotkanku. Kau pikir kau siapa, hah?. Boss?!. Dan juga kau pikir aku apa?. Pembantumu begitu?!" ucap panjang lebar seorang wanita bertubuh mungil berdiri didepan pria yang tengah dengan santainya menonton tv sambil memakan makanan ringan dari atas meja dan meletakkan kedua kakinya diatas meja.

Sesekali ia tertawa saat acara yang ditontonnya menontonkan hal yang menurutnya lucu tapi tidak dengan gadis yang tengah menahan kesal itu.

Wanita itu mendengus kesal dan masih pada posisi awalnya berdiri dan berkecak pinggang. "HEI!! Berhenti memakan itu. Kau selalu menghabiskan semua camilanku. Kau pikir ini tidak beli apa?" ucapnya sembari merebut camilannya dari pelukkan pria itu.

Pria itu berdecak kesal dan menurunkan kakinya dari atas meja yang tak luput dari pandangan wanita pemilik camilan. "Kau ini pelit sekali denganku. Apa kau tidak kasihan denganku?. Aku kelaparan. Di apartementku tidak ada makanan sama sekali," ujarnya sambil memasanb wajah semelas mungkin agar wanita yang sudah menjadi tetangganya selama 23 tahun itu.

Wanita itu hanya memasang wajah sedatar mungkin kepada pria didepannya. "Keluar," desisnya.

"Tap....,"

"KELUAR KUBILANG!!!! SEKARANG!!!!" teriaknya sambil menunjuk pintu menyuruh pria itu segera keluar dari huniannya.

"Baiklah. Baiklah. Aku keluar. Kau tak perlu berteriak juga kan?. Dasar!" ujar pria tersebut berdiri lalu melangkah keluar apartement tetangga setianya itu.

"Cih!" wanita itu berdecih saat memandang punggung pria pengganggu ketenangan hari liburnya meninggalkan kenangan-kenangan kecil diapartementnya.

Wanita itu mengalihkan pandangannya kearah ruang santainya yang sudah seperti 'Tempat Pembuangan Sampah'. Bantal sofa yang sudah mendarat dengan mulusnya dilantai beralaskan karpet. Majalah yang tertata rapi dibawah meja kaca sudah berpindah tempat, ada yang masih ditempatnya, ada yang di lantai, ada yang disofa bahkan sampai dibawah tv.

Kulit kacang yang berserakan walau yang lainnya menempati tempatnya tapi tetap saja kulit halus dari kacang tersebut mengotori mejanya yang selalu bersih itu. 

Ia menghela nafas lalu mulai membersihkan ruang santai dengan pasrah.

Pagi-pagi sekali pria itu memaksa masuk keapartement dengan memencet bel apartementnya berulang kali dengan cepat. Membuatnya yang masih bergelung diatas kasurnya menjadi terganggu. Awalnya ia tak peduli tetapi dia ingat kalau pria itu akan terus memencet bel rumahnya sampai belnya rusak.Dan itu memang benar-benar pernah terjadi.

Alasannya datang juga selalu sama. Saat wanita itu membuka pintu apartementnya dengan wajah kesal pria itu akan memasang senyum selebar mungkin lalu berjanji akan membantunya membersihkan huniannya tetapi berakhir mengotori apartementnya. Membuat wanita itu harus membersihkan apartementnya yang kacau di hari libur yang cerah.

Wanita itu bahkan bingung saat dia akan keluar jalan-jalan dengan kekasihnya -calon lebih tepat-. Tetangga pengganggunya itu akan datang ke apartementnya dan membuat kerusuhan. Hingga membuatnya harus mengundur jadwal pertemuan karena membereskan kerusuhan yang diciptakan tetanggannya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang