Oke tanpa salam pembuka, isi dan penutup. Kita langsung baca aja. Cerita yang gak punya nama pemain ini... And queen of typo (myself)...
Happy Reading~~
×××
Aku berjalan melewati koridor sekolah sambil membaca buku fisikaku dan menghiraukan tatapan mengejek dari murid-murid yang berada disana. Aku sudah biasa mendapat tatapan seperti itu dari mereka.
Bahkan aku sudah kebal dari ucapan mengejek mereka. Kubetulkan letak kacamataku lalu kembali membaca buku fisika yang kubawa untuk mengerjakan ujian pelajaran nanti.
"Hei! Kembalikan bukuku dasar kerbau! Hei!!!" teriakku membahana saat tiba-tiba seseorang mengambil buku yang sedang kubaca sambil berlari. Membuatku ikut berlari setelah mengetahui siapa yang mengambil bukuku.
Tak kuperdulikan tatapan membunuh dan tak suka dari para siswa perempuan disana yang melihat pria pujaan mereka mengangguku. Lagi. Lagi. Dan lagi. Hingga aku bosan sendiri melakukannya.
"Cobalah ambil!!! Kutu!!" balasnya berteriak sambil berlari mundur saat ia menjawabku. Membuatku menggeram kesal kepadanya. Awas saja kau kerbau kubalas nanti. Lihat saja.
"Hei!!! Kembalikan!!" teriakku kesal sambil masih mengejarnya dengan kaki kecilku yang kuyakin akan membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama untuk dapat berhasil menangkapnya yang mempunyai kaki panjang itu. Sangat-sangat panjang sekali.
"Coba saja... Welk~~" ejeknya membuatku mempercepat lariku mengejarnya yang juga semakin cepat berlari. Membuatku mengerahkan seluruh tenagaku mengejarnya yang sudah sangat jauh dariku. Inilah hari-hari selama aku menempuh jenjang pendidikan SLTA atau SMA. Kata orang masa-masa di-SMA itu yang paling indah tapi bagiku masa-masa di-SMA itu yang paling BURUK lebih buruk daripada menunggu mie ayam keliling langgananku lewat ataupun kehabisan mie ayam warung mang Jajang kesukaanku.
×××
"Anj*ng! Kemana perginya anak itu larinya ya?. Cepat banget. Dasar kaki pendek menyebalkan," umpatku memarahi kakiku yang pendek ini. Kenapa juga tinggiku hanya 155 cm. Dan terlihat seperti anak SMP ketimbang anak SMA.
Karena kaki pendek ini aku harus menerima kenyataan pahit yang selalu dibilang anak SMP dan mendapat tatapan tak percaya orang-orang yang mengatakan aku masih SMP. Inilah hidup. Dan karena kaki pendek ini juga aku tidak dapat mengejar kerbau pengganggu itu.
Tanpa kusadari aku berlari mengejarnya sampai kebelakang sekolah yang langsung berhadapan dengan danau buatan yang dibuat pemilik sekolah ini untuk kegiatan belajar mengajar.
"Oi!. Kutu cari ini ya?" Suara itu sangat ku kenal. Aku berbalik dan melihat tubuh tinggi orang yang tadi telah mencuri bukuku. Ia membawa bukuku ditangan kirinya dan aku langsung mendekatinya dan menggapai buku itu tapi dia lebih dulu mengangkat buku itu tinggi-tinggi membuatku harus meloncat-loncat untuk mendapatkan bukuku kembali.
"Kembalikan gak kerbau bukunya. Atau...," aku berkata sambil berusaha mengambil bukuku kembali dari tangannya yang panjang itu.
"Atau apa?" ucapnya sambil menaikkan sebelah alisnya membuatku berhenti meloncat-loncat. Capek juga karena aku harus berlari mengejarnya juga tadi hingga sampai ke belakang sekolah ini lalu loncat-loncat untuk mengambil bukuku dari tangannya.
"Apa ya???" jawabku sambil memikirkan apa yang akan kulakukan kepadanya. Aku meliriknya sedikit-sedikit sambil tersenyum misterius. Kulihat wajah penasarannya.
"Apa?" ucapnya dengan wajah penasaran akut. Aku hanya mendongak menatapnya yang lebih tinggi daripada aku. Aku saja hanya sebatas bahunya jika tengah berdiri seperti sekarang.
"Apa ya.. Mau tauu?? Apa mau tau banget?" ucapku menatapnya jahil lalu mencolek dagunya.
"Apa sayangku tercinta...," ucapnya dengan wajah kesal sekaligus penasaranya. Aku tersenyum misterius kearahnya lalu dengan cepat mengubah ekspresi wajahku menjadi datar walaupun aku ingin sekali tertawa karena melihat ekspresi wajah penasarannya yang lucu.
Andai saja mereka tahu bagaimana ekspresi wajah penasarannya itu mungkin mereka akan berpikir dua kali untuk menggilainya.
"Ada deh.. Udah balikkin buku aku.. Aku mau belajar nanti aku ada ulangan," ucapku mengadahkan tanganku kearahnya memintaku bukuku kembali.
"Gak mau," ucapnya membuatku menatapnya kesal.
"Hei... aku ada ulangan nanti. cepet balikkin!" kesalku padanya dan dia hanya menggelengkan kepalanya menolak.
"Oke... Maunya apa?" ucapku pasrah dan dia meletakkan tangannya didagu seolah tengah berpikir.
"Cium dulu," ucapnya sambil menundukkan badannya kearahku. Lalu kukecup sekilas pipinya dan membuatnya cemberut. Apakah ada yang salah?. Akukan sudah melakukan apa yang diperintahkannya tadi.
"Kok cuman dipipi. Disini dong," ucapnya tersenyum jahil sambil menunjuk bibirnya. Aku hanya menghela nafas pasrah lalu mengangguk membuat wajahnya berubah sumringah. Tidak tahu saja dia apa yang sedang ada dipikiranku.
Aku tersenyum melihatnya. "Ayo..," ucapnya membungkuk lagi dan aku mendekatkan wajahku kewajahnya. Ia menutup matanya sedikit membuatku salah tingkah. Ia bahkan tersenyum jahil kearahku.
Jika ia yang meminta, ia tidak pernah menutup matanya karena aku pernah menipunya akan menciumnya seperti yang dimintanya tetapi aku malah pergi meninggalkannya saat aku menyuruhnya menutup mata dengan rapat.
Jarak wajah kita semakin dekat dan aku memegang kedua lengannya.
Semakin dekat...
semakin dekat...
semakin dekat...
dan...
"Bye!" ucapku setelah berhasil mengambil bukuku kembali dari tangannya saat ia tengah lengah tadi lalu berlari menjauh secepat mungkin meninggalkannya.
"HEI!!! URUSAN KITA BELUM SELESAI!!! LIHAT SAJA DIRUMAH NANTI," teriaknya membuatku mengangkat tanganku lalu mengibaskannya seolah mengucapkan selamat tinggal. Aku hanya tersenyum mendengar teriakannya. Baiklah priaku. Akan aku tunggu kau dirumah.
Seperti inilah kehidupanku selama aku menjalani masa-masa SMA-ku walau buruk tapi tidak buruk-buruk juga. Kehidupan seorang gadis kutu buku dengan pria ganteng se-antero sekolah yang terkenal nakal tapi pintar dan suka menganggu gadis yang sering dipanggil kutu buku ini. Kisah cinta dua orang yang berbeda karakter tapi dipersatukan karena kegiatan pembelajaran aneh antar siswa yang diadakan sekolah. Pembelajaran antar siswa yang mempertemukanku dengan pria jahil itu dan mempersatukanku dengannya.
Walau buruk awalnya tapi indah pada akhirnya. Masa SMA yang buruk menjadi masa SMA yanh indah seperti kata orang-orang yang telah melewati masa SMA-nya.
Tamat
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
Historia CortaBerisi cerita-cerita pendek dengan segala keanehannya yang mungkin kadang tidak masuk di akal. Banyak juga mengandung typo-typo menggoda jiwa raga ?~~ Tapi tetap enak dibaca.. Mantap jiwa?~~ Let's check my first story...... ☞