Part 4

307 9 0
                                    

Ada cerita tentang seorang hamba yang tengah jatuh cinta, namun sayang,, dia yang dicinta tak merasakan hal serupa. Kini hatinya retak, menjauh dan mendadak benci dengan dirinya sendiri, benci mengapa perasaan itu mesti ada, benci mengapa perasaan itu harus tercipta,, dan yang menyedihkan, dia malah mengutuki sang pencipta perasaan itu, menyalah-nyalahkan waktu mengapa dia dan pujaannya pernah bertemu.

Ah ini sungguh kisah yang klasik bukan? Seringkali kita jumpai di beberapa penggalan kisah dalam hidup, beberapanya sering dijadikan referensi cerita untuk sinetron sinetron.

Di balik klasik dan peliknya kisah ini, banyak tersirat hikmah didalamnya..

Bahwa pengharapan yang berlebihan kepada makhluk, akan berimbas kecewa tak terperi

Perasaan gamang yang dipenuhi carut marut, benang kusut rasa yang berkecamuk dalam sanubari, riuh nan keruh.. dunia serasa menumpahinya musibah, sengsara.. ia pun menyalahkan keadaan, menyalahkan takdir. Sumpah.. Lebay banget, kan? Inilah suasana hati yang 'katanya' selalu dialami si patah hati akut

Aku membenarkan posisi duduk,

"kamu pikir setelah kamu patah, lalu kau mengutukiNya, semuanya akan selesai? Engga kan?"

"Allah justru yang paling sedih melihatmu terpuruk begitu, menumpahkan amarah dengan menyalah-nyalahkanNya. kamu tega melihat orang yang kamu cinta pun tiba-tiba disalahkan begitu? Ini Allah,, yang udah banyak ngasih semuanya ke kamu. yang selalu mengabulkan semua pintamu. Sekarang malah jadi tempat menumpah kekesalan? Dasar gak tahu diri!"

"Mengapa kau masih saja salahkan Dia disetiap keadaan yang bahkan kau putuskan sendiri jawabannya?"

"Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang, maka Allah timpakan atasmu pedihnya pengharapan, supaya kamu tahu bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap kepada selainNya. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepadaNya" - Imam Syafi'i

"So, peka dong.. mau gini aja? Da kamu mah bukan siapa-siapa atuh di dunia ini juga, ngapain berharap kepada yang berpotensi jadi PHP?"

Aku menahan napas, hampir kehabisan oksigen mendengarkan ceritanya.

"Saat lagi di posisi kaya gini tuh harusnya kamu sadar, Allah lagi kangen kamu, udah lama kamunya gak cerita sama Allah,, Allah pengen denger semuanya. Bukannya malah nyalah-nyalahin takdir! Nyalah-nyalahin Allah.."

Tumpahkan semua keluh dansedihmu hanya pada Allah, cukup Allah. Dia tempat semua pengharapan, tempathatimu nyaman dan menenang, berserahlah padaNya, hanya pada Dia semua bermuara.

Revisi HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang