Part 6

282 2 2
                                    

Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai_Nya, Maka masuklah kedalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke syurga-Ku (QS. Al-Fajr: 27-30)

Pernah menemukan manusia yang pinter banget nyembunyiin rasa kegelisahannya?

Aku rasa,, aku termasuk satu diantaranya.

Awalnya mudah mengatasinya, tapi jika didiamkan dan tak kunjung menemukan solusi, lelah juga rasanya..

Sekitar beberapa minggu yang lalu perasaan itu kembali menghantuiku, pagi hingga petang, sebelum tidur hingga bangun.

aku bingung, bingung dengan kegusaran itu, bingung tentang apa yang kugelisahkan.

Karena saat itu memang aku tak punya alasan

***

Sebuah pertanyaan timbul usai hari-hari gelisahku kemarin, katanya, kamu anggap apa sih ibadah ibadah mu yang sudah kau lakukan itu? Penggugur kewajiban doang?

Aku diam

Aku terenyuh ketika suatu sore mendapati penggalan ayat-Nya yang sengaja kubaca.

kataNya,

Wahai jiwa yang tenang,,

dalam hati kujawab, iya, kenapa Ya Allah? sekarang aku pingin banget merasakan tenang hati, gimana caranya, yaa, ya Allah?

kembalilah kepada tuhanmu dengan hati yang rida dan diridaiNya,

deg, apa karena kegelisahanku selama ini adalah akibat dari ibadahku yang ga ridha, ga khusyu'? ibadah yang hanya sekadar penggugur kewajiban? Aku tahu harusnya tak sekadar itu!

Beribadah itu harus dengan khusyu', dengan Ihsan! seakan Kau Melihat Allah, kalau kau tak bisa, Maka ingatlah, Allah selalu melihatmu, Allah melihat sholatmu, Allah tahu kesedihan-kesedihanmu, beban-beban yang teramat berat itu, kesabaran atas candaan teman-teman yang sebenarnya menyakitimu, hatimu yang kini tengah sakau,, Allah tahu itu semua,

Astaghfirullah, betapa naif sekali aku menjadi manusia, sudah lama tahu fakta ini, tapi masih saja berlaga' bingung memusingkan tentang alasan kegelisahan,

kini aku sadar,, rupanya memang ada sesuatu yang salah dengan diriku. Rupanya memang kini hubunganku denganNya sedang tak baik-baik saja.

Lewat ayat-Nya, aku merasa ditenangkan, aku merasa seperti Allah bilang:

Aku ada disini, HambaKu, tenang saja.. adukanlah semuanya, lepaskan semua beban itu dalam sujudmu.. lepaskan, menangislah disepertiga malam malamKu, Aku disini bersamamu,

kalau kau lelah dengan dunia, wajarlah saja.. siapa yang tak lelah dengan arena permainan yang rupa-rupa sekali cara memainkannya?

dan..

kalau kau sudah merasa tenang, sinii, masuklah kedalam golongan hamba-hambaKu, agar kau kuat,, bersama mereka kau akan saling mengingatkan, kau jadi tak sendirian, akan ada banyak dari mereka yang mengulurkan tangan untuk sama-sama berbuat kebaikan,

kemudian,

masuklah ke surgaKu..

kalian yang saling menyayangi karenaKu, yang melakukan kebaikan KarenaKu, yang beribadah karenaKu.. masuklah kalian semua ke syurgaKu

petang ini hanya satu yang ingin kusampaikan Rabb,

Terimakasih sudah ada untukku, terimakasih sudah berkenan menerimaku untuk kesekian kalinya

Salam sayang

hambaMu yang penuh kekurangan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Revisi HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang