Hikaru
Hai, namaku Hikaru. Aku kini berumur 18 tahun. Mungkin sudah dapat kalian tebak, aku ini adalah Remaja SMA yang sebentar lagi akan masuk ketahap dewasa. Aku sangat tidak menyukai itu! Bagaimana aku suka? Aku sungguh tidak siap, dunia dewasa menurutku sangat menggelitik dan tampak membuatku mual. Aku merasa aku tumbuh terlalu cepat.
Tidak ada yang istimewa dariku. Aku hanya anak remaja yang selalu direcoki adik-adiknya. Hidari dan Akari mereka adalah sang pengejek keabadian. Entah sampai kapan mereka berhenti mengejekku, mungkin sampai aku mempunyai pasangan.
"Hey mereka mengejekku karena aku tidak mempunyai pasangan! Bukan hanya mereka tapi orang tuaku juga!"
Hey, tidak mempunyai pasangan di usia ku bukanlah hal yang aneh. Umurku masih 18 tahun. Di umurku ini, aku ingin menata hidupku.
Tapi keinginanku ini seperti bertimbal balik dengan keinginan keluargaku. Mereka selalu membahas perjodohan disaat aku ingin sekali membahas perkuliahan.
"Ayolah Hikaru! Ayah dan ibu sudah mempersiapkan masa depan yang baik untukmu"
MANA ADA? mereka tidak pernah mendengarkan keinginanku.
Jadi, ayahku akan menjodohkan ku dengan anak profesor. Apa jika kalian di posisiku kalian akan menerima lamaran itu?
Entah dari mana ayahku bisa berteman dekat dengan profesor itu. Setiap aku bertanya, ayahku tidak pernah menjawabnya. Terus bagaimana aku yakin menerima lamarannya?
Aku hanya tau, anak propesor itu masih SMA sepertiku. Lagian kenapa mereka mau di jodohkan dengan gadis dari keluarga ekonomi menengah sepertiku. Bukankah kalangan terhormat seperti mereka itu menyukai gadis kota yang cantik, pintar dan bibit unggul.
Sedangkan aku?
Apa yang bisa di harapkan dariku? Aku hanya gadis pemalas.
Apalagi urusan berumah tangga, aku mana siap. Masa iya aku harus memberi makan suamiku SOP rumput, roti rasa zat kimia, dan selai berak kucingku si "Rois"
Lagian, jika ayah ibuku ingin membuat masa depan anaknya lebih baik kenapa mereka tidak menjodohkan anak profesor itu dengan Akari atau Hidari. Kami kembar tiga, yang pastinya usia kami sama. Apa karena aku anak pertama? Tradisi keluarga kami adalah anak yang paling tua harus menikah pertama, dan seorang adik tidak bisa mendahului menikah sebelum kakaknya menikah. Tapi apa artinya menit, aku anak paling tua karena aku dilahirkan dimenit pertama, kami hanya beda 2 menit saja. Kalau begini, aku tidak mau di lahirkan di menit pertama. Lagian kenapa Hidari dan Akari meminta menikah setelah lulus sekolah? Yang benar saja? Kan jadi aku yang kena imbasnya. Sepertinya ketika kami masih di dalam perut semua nutrisi dan gizi yang ibuku makan dihabiskan semua olehku sehingga adik kembarku pikirannya dangkal sekali.
Sebenarnya diantara aku dan ke 2 adik kembarku, yang seharusnya dikasihani adalah ke 2 adik kembarku. Bagaimana tidak? Pasangan mereka adalah anak berandalan. Mau dibawa kemana masa depan mereka?
Lagian, aku menyukai murid baru dikelasku. Dia sangatlah pandai dan tampan. Dia pindahan dari sekolah lain dan aku belum tahu dia pindahan dari sekolah mana, yang kutahu dia sangat berprestasi, itupun aku dengar dari gosip para guru. Kalian tahu? Aku menyukai spesies cowo seperti ini. Wajahnya yang tak pernah menampakkan senyum kepada siapapun membuatku sangat suka.
Ah aku sangat tidak sabar untuk berkenalan dengannya. Tapi aku tidak tahu, apakah spesies seperti dia bisa ku ajak kenalan?
KAMU SEDANG MEMBACA
SHIROBOT [REVISI]
Fantasy[ON GOING] JIKA KAMU MEMBACA CERITA INI, OTOMATIS KAMU SUDAH MENJADI ANGGOTA ROBOTAPIENDS *Shiro* "Aku sudah tidak mengerti dengan kegunaanku sendiri, tuhan seakan memberikanku alur hidup layaknya wanita itu dan benda hidup di sekelilingnya" Selamat...