KAMU SEDANG MEMBACA

SHIROBOT [REVISI]

Fantasía

[ON GOING] JIKA KAMU MEMBACA CERITA INI, OTOMATIS KAMU SUDAH MENJADI ANGGOTA ROBOTAPIENDS *Shiro* "Aku sudah tidak mengerti dengan kegunaanku sendiri, tuhan seakan memberikanku alur hidup layaknya wanita itu dan benda hidup di sekelilingnya" Selamat...

#family #fantasy #hikaru #karyanenengsilviana #minorromance #peperangan #psyco #robot #shiro #sma #storywattpad #sweet

11. Anger Yuki

10 4 0

oleh Neneng_silviana

oleh Neneng_silviana

YUKi POV

Kulihat semua orang sedang mengkerumuniku. Ada apa? Apakah kejadian tadi ternyata bukan mimpi? Tanya batinku.

"Tuan papa...Ayo kita pulang!."Seruku memanggil tuan papa.

"Sadarlah nak! kau harus belajar menerima kenyataan" Sahut paman.

"Kenyataan apa? Aku mau pulang paman, barusan aku mimpi buruk tentang Tuan papa. Dimana tuan papa? Tolong beri tahu dia, aku mau pulang. Oh ya paman, besok ulang tahun Tuan papa! Yuki harap paman dan yang lainnya menghadiri pesta ulang tahun Tuan papa di indonesia." Kataku sambil pergi ke kamar untuk mengemas semua barangku.

"YUKI TUAN PAPA SUDAH MENINGGAL!" Teriak Kak Shiro.

"CUKUP! Candaan kalian sungguh tidak lucu! Candaan kalian seperti menyumpahkan Tuan papa untuk mati. Berhenti bercanda atau aku akan Marah." Kataku sambil membantingkan gelas kaca yang ada di sampingku.

"Ayolah Yuki. Berhenti bersikap seperti ini. Kasian Tuan papa di alamsana." Ujar Tante Clokdie.

"Apa maksud kalian. KALIAN SEMUA GILA! AKU BENCI KALIAN!" Teriakku.

Akupun pergi mengemas semua pakaianku lalu pergi ke Bandara. Aku tidak peduli dengan keluargaku yang mencegah kepulanganku ke Indonesia.

Sesampainya di Bandara, seseorang mengikutiku. Lantas akupun berbalik, dan ternyata pria keparat Blackbeard sedang berdiri tegak di hadapanku. Lantas akupun berlari secepat mungkin. Tetapi pria keparat Blackbeard dan anak buahnya mengejarku dengan membawa senjata tajam. Aku takut! Akupun semakin mengencangkan lariku.

Kecepatan lariku sangatlah lambat dibandingkan kecepatan lari Blackbeard yang seperti kilat.

Akupun terjatuh saat mempercepat lariku. Blackbeardpun semakin mendekat. Akupun mundur teratur dengan cara mengesot, Blackbeardpun semakin mendekat dan menatapku dengan tatapan serigaian.

Semua orang hanya melihatku kasihan dan tidak ada yang membantuku samasekali, karena mereka takut dengan Anak buah Blackbeard yang membawa senjata tajam dan pistol.

Blackbeardpun menghampiriku. Dan...

TEP...

Sebuah saputangan membungkam mulutku, dan setelah itu aku tidak ingat apa yang terjadi selanjutnya.

@Neneng silviana

071217