6.moment of a child and a father

42 18 2
                                    

Shiro POV

Kenapa adikku membenci ku? Apa karena hubungan ku dengan hikaru? batin ku

"eh, yuki. kita bantuin tuan papa beres-beres yuk!" ajak ku. tetapi yuki masih saja berjalan ke arah dapur, seakan dia tuli.

"yuki! apa indra pendengaran mu rusak!" ujar ku, yang membuatnya langsung menoleh kepada ku.

"ya. bukan hanya indra pendengaran ku saja. tapi ke lima indra ku!" bentaknya. ya ampun ini bentakan pertamanya.

"kok bisa?" tanya ku kepadanya.

"Bisa! sejak tuan papa menjodohkan mu dengan wanita jelantah itu." ujarnya lantang, lalu menangis.

"Jelantah? Hikaru kah?" tanya ku penasaran.

"iya. siapa lagi. aku tidak rela kau berhubungan dengannya. Apalagi sampai ke jenjang pernikahan. Jangan kan wanita jelantah itu, mau artis korea atau bidadari pun aku tidak akan rela! hiks..." jawabnya lalu memelukku. Dia masih menangis. ku rasa dia sedang mengeluarkan semua kekesalannya hari ini.

"Sudahlah sun jangan menangis. Kalau kau menangis terus, kakak tidak akan bisa memaafkan diri kakak sendiri." kata ku berusaha menenangkannya.

"Tidak kak! kakak kenapa merasa bersalah. Aku tidak marah sama kakak. Aku marah sama laki-laki bodoh yang sudah menjodohkan mu kak." katanya lalu melepaskan pelukan ku.

"Maksud mu tuan papa?"

"ya. siapa lagi kalau bukan pria tua itu. cih."

"ya ampun yuki. kau tidak boleh begitu sama orang tua! bagaimana pun tuan papa sudah sangat berjasa kepada mu. Dia yang mengurusmu dari kecil hingga kamu seperti ini. Jika tidak ada jasa dan belas kasih nya, mungkin kamu akan menjadi pengemis jalanan atau parahnya kamu tidak akan ada di dunia ini!" jelas ku sambil kutatap erat mata sendunya lekat-lekat, dan membuat yuki tertunduk lesu.

"Lalu...kenapa setelah dia membesarkan ku. dia pergi meninggalkan ku kak?" tanyanya yang masih menangis. kali ini nada bicaranya tidak lantang, malah seperti berbisik. untung aku mempunyai sinar biru di dalam tubuh ku. yang membuat indra pendengaran ku sangat pekak.

"soal tuan papa pergi ke alaska? Dia memang ada urusan yang sangat penting sun!"

"apakah urusannya begitu sangat penting sampai dia meninggalkan ku dan enggan membawa ku? padahal aku sudah besar dan tidak akan merepotkannya di alaska nanti!" ujarnya.

"Sun, kamu tahu Blackbeard?"

"Tahu! Dia pria gila yang mengincar sinar biru yang ada di dalam tubuh mu. Dan mengincar ku untuk di jadi kan istri ke 3 nya." jawabnya lalu menangis lagi. hanya air matanya yang keluar. suara tangisannya tidak terdengar. mungkin dia menahannya. Aku tahu perasaannya.

coba kalian bayangkan! satu tahun yang lalu, yuki di culik oleh blackbeard. hampir saja yuki hilang keperawanannya. untung aku datang di waktu yang tepat. kalau tidak hidup adikku ini bakalan hancur.

"Nah, tuan papa kesana untuk melenyapkan Blackbeard dari muka bumi ini! tidak mungkin kan dia mengajak mu?" kata ku berusaha memberikan pengertian kepadanya.

Yuki terdiam setelah mendengar penuturan ku itu. dia tidak bicara sepatah kata pun seakan bisu. air mata keluar deras dari matanya.

"Apakah kita berhak untuk membencinya? Tuan papa sedang berjuang untuk kita. Untuk berperang dengan blackbeard. dia mempertaruhkan nyawanya untuk kita. Kau tahu Blackbeard kan? pria keparat, licik, bertubuh kekar. dan seorang mapia yang sangat kejam. Tapi Tuan papa seorang ilmuan tua yang sedang menjadi seorang ayah, yang melindungi anak-anaknya dari pria gila itu. Di bunuh atau membunuh kita tidak tau. hanya nasib lah yang bisa menjawabnya!."

"kyaaa...tidak!...Tidak akan ku biar kan backbeard membunuh ayah ku." seru yuki lalu berlari menuju lab ruang bawah tanah.

ku ikuti yuki ke lab bawah tanah. ku lihat yuki sedang mematung melihat tuan papa sedang mengemas baju dan keperluan lainnya ke dalam koper.

Anak mana yang tidak akan menangis melihat ayahnya akan berperang demi kebaikan dan kebahagiaan anak-anak nya?

Ingin rasanya aku menangis! tapi apa daya aku hanyalah seorang robot yang tidak bisa menangis.

"Tuan papa......" serunya lalu memeluk tuan papa.

"Ada apa honey?" tanya tuan papa sambil membalas pelukan yuki.

"ma...maafkan anak mu yang tidak tahu diri ini. sudah bukan anak kandung, tidak tahu di untung lagi." ujar hikaru merendahkan dirinya sendiri.

"Tidak honey. bagi tuan papa kalian adalah anak kandung tuan papa. kalian lah yang menjadi alasan kenapa tuan papa masih bertahan hidup. shiro anak ku sini nak" kata tuan papa menyodorkan tangannya agar aku memeluknya. aku pun langsung memeluk badan rapuhnya itu.

"Tuan papa, jangan pergi! tidak masalah jika Blackbeard membawa sinar biru yang ada di dalam tubuh ku. asalkan Tuan papa tidak berperang dengannya." ujar ku memberi saran.

"Tidak nak. Tanpa sinar biru itu, kau akan mati! dan sinar biru itu cuman ada satu di dunia ini!"

"Aku tidak masalah jika mat-"

"tidak, masa depan mu masih panjang nak. kau masih punya tanggung jawab untuk membahagiakan hikaru"

"Kenapa aku harus selalu mendengar nama wanita jelantah itu tuan papa? berhentilah menyebut namanya! aku sudah jengah!"kata hikaru. Dia marah?

"nak, hikaru itu anak baik. sebagai amanat ayahnya, kalian harus menjaganya. kebahagiannya kebahagian tuan papa juga. Honey!! kamu jangan membencinya. kamu belum dekat dengannya. kau belum tahu sifat aslinya bagaimana. Jadikanlah dia sahabat mu!" tutur tuan papa.

"Baiklah jika itu bisa membuat tuan papa bahagia". kata yuki lirih.

"ya, aku juga akan menjadi suami terbaik kelak untuknya nanti."

"ayah bangga mempunyai anak seperti kalian"

"kami juga bannga mempunyai ayah seperti tuan papa" jawab ku dan yuki serempak.

A/N : hayo...siapa tah yang selalu berpikiran buruk sama ayahnya sendiri? minta maap lah sebelum terlambat. kalian tidak tahu sebesar apa jasa ayah kalian kepada kalian. besar! dan tidak bisa di deskripsikan!. nah, bulan ramadhan momen terbaik untuk meminta maaf!

selamat bulan ramadhan.bulan suci penuh ampunan.
selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan.

author dan keluarga minta di maapkan😇 atas segala dosa dan kehilapan.

-Neneng silviana👧📝

vote,dan share jika kalian suk sama cerita ini.

komentar kalian juga sangat penting!

SHIROBOT [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang