"Hdeh, Bel pergi aja yuk,, pulang gue ngantuk"
Jafar pun pergi pulang.
Sedangkan Reza tetaplah bersama Gigi. Mereka duduk berdua.
"Gi, kakilo ngga sembuh sembuh ya"
Reza melihat kaki Gigi dan mengelus lututnya.
"Gi, kalo kaki lo udah sembuh, jangan sembarangan njaga kaki ya, gue nggak kasihan sama lo, tapi sama kaki lo" tawa kecil Reza disambung dengan Gigi.
"Iya Za, gue bakal njaga bener bener nih kaki"
"Okelah, Gi pulang yuk, udah malam"
"Yuk"
Gigi tertidur dalam perjlanannya. Dan ketika sampai rumah. GIgi langsung terbangun.
"Za! Besok hari apa?" tanya Gigi melotot
"Kamis"
"Oh ya, Za, gue lupa belum cetak tugas, sumpah. Mapel ini dosennya kiler banget. Tolong dong Za, ambilin flasdish gue di tas warna pink, dan anterin gue cetak"
"Sokelah"
Setelah ketemu. Mereka pun mencetak. Dan telah kembali.
***
Pagi yang cerah."Reza tidur dimana ya"
Gigi yang tidur dalam posisi miring, tengah membalikkan badannya.
"Astaga, Reza ternyata nungguin gue"
Reza saat ini tertidur dikursi sofa. Sebenarnya Gigi sedikit kaget dengan Reza yang tidur satu kamar dengannya. Tapi Gigi tak ambil pusing, dia tahu kalo Reza orangnya nggk terlalu bahaya.
Gigi meraih kursinya. Mendekati Reza. Gigi memandangi Reza.
Za terimakasih semuanya -- Gigi
Gue seneng ada yang jagain gue -- Gigi
Lo yang baru ngenal gue , mau aja jagain gue-- Gigi
Kok lo nggak dicariin mama lo sih za?-- Gigi
Bogo banget sih lo gi, mau nyari mau nggak emang lo tau--Gigi.
Gigi mengeplak Keningnya keras sampai -sampai membuat Reza terbangun.
"Hmm, Gi lo udah bangun , jam berapa?"
"5.18"
"Hah, pagi banget , biasanya lo bangun jam 8 9" ejek Reza yang masih dalam posisi tidur.
Gigi hanya membalas senyuman.dan tak disangka tangan kanan Reza mengarah ke pipi Gigi dan menyentuhnya dengan hangat. Hati Gigi tiba tiba seperti berhenti berdetak. Dan dig dag dug dig dag dug. Itulah yang dirasakan Gigi saat Reza memegang pipinya.
Wanjir mati gaya nih gue, anjay -- Gigi
Gigi, you are so beatuiful-- Reza
Gigi melepas tangan Reza dengan halus.
"Za, lo bisa tinggalin gue sekarang" ucap Gigi lembut.
"Iya nyonya besar"
Njay, memang gue besar-- Gigi
NB: percakapan kaya gini((((( Njay, memang gue besar-- Gigi ))))) berarti ngmong dalam hati.
Setelah selesai menghias diri. Gigi kelimpungan mencari Reza. Dia melihat lantai bawah. Tak nampak sedikitpun tubuh Reza. Gigi langsung mengambil lempengan putih miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tooth
RomanceKarena Cinta itu harapan (FOLLOW DULU YA GUYS) Terimakasih atas waktunya yang telah kau ukir dalam hidupku Terimakasih atas kenangannya yang begitu manis untuk dilupa Terimakasih untuk hari ini kau telah membuatku bagaikan sang permaisuri Dalam hidu...