.... Secara tidak langsung teriakan Gigi tersebut mengusir Jafar dari rumah. Jafar pun memahaminya , dia pun meninggalkan Gigi."Sialan, Jafar manusia appaan sih, terbuat dari apa coba,"... keluh kesal Gigi
"Astafirullah, Jafar kan ciptaan Tuhan , maaf kan hambamu yang berdosa ini Ya Allah."
"Bibi kemana ya..,,, "
Gigi pun mencari Bi Indah . Dan ia menemukan Bi Indah disudut teras. Gigi menyuruh Bi Indah untuk membereskan kamar yang ada dibawah. Karena Gigi akan menempati kamar tersebut selama dia tak bisa menpakkan kakinya secara langsung di permukaan bumi ini.
Setelah selesai dirapikan Bi Indah, Gigi pun menepati kamar tersebut dan merebahkan tubuhnya dengan segala amarhnya.
"Umi, Abi, Gigi rindu.." matanya menatap kesisi kanan kasur . Di situ terdapat foto mereka bertiga. Gigi merasa aneh dengan foto itu, karena dibelakang mereka ada sesosok bocah kecil yang tampak lebih besar dari Gigi yang seakan akan dia menginginkan kebersamaan seperti pada foto itu. Tapi Gigi tak hiraukan itu.
"Ah, pasti itu hanya orang yang ada ditempat itu."
"Non Gigi, ini makan siangnya , dimakan ya non,"
"iya bi,"
Tak sesuai dengan kata Gigi yang mengIYA kan Permintaan Bi indah untuk makan siang. Gigi malah memejamkan mata menarik selimut, menyalakan AC , merangkul Guling.
terdengar suara isakan dari balik selimut. Terdengar juga suara ingus yang tersedot oleh kedua lubang hidung Gigi.
-------------------Wildan Pulang-------
Waktu telah menunjukkan pukul 16.32 . Wildan pulang, ia telah sampai dirumah. Siapa yang dia cari pertama kali? Gigi."Gigiii..."
Wildan mencari Gigi dikamar atas. Ketika ia mendapati Gigi tak dikamar itu. Ia melanjutkan pencariannya terhadap Gigi . 😂
"Bi, Gigi kemana sih? Kok dimana- mana nggak ada?" tanya Wildan ke Bi Indah.
"Ada kok den, di kamar bawah tangga"
Wildan pun menuju kamar bawah tangga .
"Gigi, pasti nangis lagi, pakek acara tutup selimut gala."
"Gi, bangun udah sore, waktunya mandi"
Wildan berusaha membangunkan Gigi dengan tenang. Sesekali dia menepuk tubuh Gigi.
"Gii, ayo bangun, "
Berkali- kali Wildan membangunkan Gigi, tapi tak kunjung bangun. Tanpa keraguan ia menyingkap selimut Gigi.
"Aaa, Wildan apaan sih"
Gigi membuka matanya semripit.
"Udah sore, waktunya bersihkan diri"
Ucap Wildan dengan suara pelan."Sekarang jam berapa? Lo koo udah pulang?" tanya Gigi
"Sekarang jam stengah 5, mata lo kenapa sembab , habis nangis?"
"Nggak"
"Apaan sih yang lo tangisin, kaki lo? Kaki lo bakalan sembuh Gi, jangan nangis lagi ngapa" crotos Wildan
"Gue nggak nangis gara gara kaki gue Wil, Umi gue mau pulang "
"Ohh ya , amah pulang? (amah , itulah panggilan kepada Umi nya Gigi dari Wildan)
" iya"
"Terus kenapa lo malah nangis?"
"Abi nggak ikut pulang, "
KAMU SEDANG MEMBACA
Tooth
عاطفيةKarena Cinta itu harapan (FOLLOW DULU YA GUYS) Terimakasih atas waktunya yang telah kau ukir dalam hidupku Terimakasih atas kenangannya yang begitu manis untuk dilupa Terimakasih untuk hari ini kau telah membuatku bagaikan sang permaisuri Dalam hidu...