Quality time

93 12 2
                                    

Rasa sukanya pada Jafar yang pernah ada terasa hanyut tak tersisa dalam hati Gigi.

After that, Gigi menuju gerbang dan menunggu jemputan dari Reza. Tak lama menunggu Reza datang.

" silahkan masuk nyonya besar." ucap Reza dari dalam mobil.

"Nggak dibukain bang?" tanya Gigi polos.

"Oh iya lupa neng, bentar ya."

Reza langsung membukakan pintu dan mengangkat Gigi ke mobil dengan lembut. Kemudian melipat kursi roda dan dimasukkan ke bagasi mobil.

Setelah itu mereka caw ke tempat terapi kaki Gigi.

"Gi, waktunya terapi kan, gue anterin ya." tanya Reza

"Iyalah, kalo lo nggak nganterin mau sama siapa gue!" cetus Gigi.

"Jafar kan ada, hahaha."

"apaan sih, jangan ada kata Jafar diantara kita." sahut Gigi kesal.

"Kita?".

Gigi hanya mengedipkan mata kepada Reza.

Sampailah ditempat terapi, dengan tulus Reza mengantarkan Gigi keruangannya.

Reza menunggu Gigi yang tengah diterapi. Dan akhirnya Gigi selesai terapi.

" Za, udah selesai pulang yuk." ajak Gigi yang keluar dari ruangan

"Oh udah selesai, yuk." sahut Reza.

-------dimobil-----

"Gi, makan dulu ya, udah masuk waktu makan malem." ajak Reza.

"Caw!" sahut Gigi

Sampailah mereka disebuah tempat makan. Reza menjumpai teman-teman SMP nya. Mereka pun berbincang- bincang.

"Eh, hay, Kicot kan, ? Terus lo Beni alias bendot? Nah ini nih es balok, tetep jadi es balok nggak?" tanya Reza satu persatu.

"Iya, un ce ha un ce ha, ketemu sama Reza yang nggak punya nama julukan. Udah bawa cewek lagi." celetuk Kicot.

"Aduhh, bro gue kangen sama kalian,." Reza bersalaman ala -ala an.

"Hahahhah, eh kenalin dong, tuh cewek siapa, cantik juga, tikung bisa kali ya." ejek Beni pada Reza.

"Ets, dilarang tikang tikung, nanti kalo ada bis ketabrak mati lah lo." sahut Reza sedikit berbisik.

"Kawan kawan Silahkan berkenalan dengan nona cantik." ucap Reza mempersilahkan teman-temannya.

"Hay, nama gue Kendi, biasa dipanggil kicot. Cowok sejati paling ganteng sedunia tak pernah ingkar janji"

"Gigi."

Dilanjutkan perkenalan oleh Beni dan Reno si es balok.

"Eh, Ben lo udah jomblo ya?" tanya Reza.

"Iya, gue jomblo. Baru putus seminggu yang lalu, tercabik- cabik hati abang dek" jawab Beni alay.

"Wuek, alay banget sih lo.! Terus yang mutusin siapa?" tanya Reza sinis.

"Gue yang mutusin."

"Alah masa?"

"Suer deh, gue yang mutusin buat nerima keputusan dia buat putus sama gue." jelas Beni

"Itu mah, elo yang diputusin." Reza menepuk jidat Beni.

" Zaaaaa, laperrr." Gigi mengoglek- ngoglek tangan Reza dengan mukmel.

"Astaga Gi, sorry, mbakk pesen." Reza memanggilkan pelayan dan memesan makanan.

ToothTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang