Gigi membuka mata samar-samar. Tampak cahaya terang dari balik jendela. Jarum jam menunjukkan tepat pukul 9. Ia merasakan aneh pada matanya.
"Eh, kenapa mataku seperti membengkak?" tanya Gigi sambil memegangi matanya dan langsung menuju cermin.
"Aaaaaaaa, kenapa mata gue sembab, hah." Gigi ngoceh- ngoceh nggak jelas. Tiba- tiba ia teringat dengan HPnya yang berbunyi tanpa henti. Ternyata pesan itu adalah pesan dari Jafar.
"Eh ya kali, Jafar gila pa sinting sih. Tengah malem ngajak jalan, mau nyulik apa." umpat Gigi.
Mungkin kata ga jelas cukup buat Jafar yang seperti itu. Gigipun bergegas ke kamar mandi untuk bersih diri.
Setelah selesai mandi gigi terduduk di depan cermin rias. Dipegangnya rambut dengan halus, disisir helai demi helai. Dipoles sedikit wajahnya agar tampak lebih bersinar. Rasanya seperti menjalani hal baru. Gigi yang sudah bisa berjalan merasakan senang tiada tara. Sekarang ia menyadari bahwa berjalan itu adalah anugrah yang luar biasa sama halnya dengan anggota tubuh yang bisa dimultifungsikan.
Setelah dirasa Gigi sudah pantas dilihat oleh khalayak ramai, ia pun turun. Betapa terkejutnya dia saat melihat sudah ada 3 lelaki yang tengah berbincang-bincang dan dari ketiganya tidak ada yang tidak dikenali oleh Gigi.
"Yalord, ginilah nasib kalo punya temen cewe cuma satu. Satu aja jarang ada. Apa Wildan aja dioperasi jadi cewek kaya LL" ucapan Gigi yang mulai melantur.
"Eh tu Gigi dari atas." Wildan segera menunjukkan pada Jafar dan Reza.
Eh, aduh, ngapain sih Wildan malah ditunjukin, bego! Huft males deh gue turun - Gigi
"Sorry, gue masih ada kerja. Tunggu aja dulu." ucap Gigi yang langsung berbalik arah ke kamarnya lagi.
"Hmm, kenapa sih Wil dia?" tanya Jafar pada Wildan.
"Ga tau juga Jaf, mungkin dia ga mau tuh ketemu elo." jawab Wildan dengan enteng.
"Iya tuh, coba kalo lo pergi Jaf pasti deh Gigi mau turun nemuin gue. Gara- gara elo sih gue jadi ga bisa ketemu Gigi." sahut Reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tooth
RomanceKarena Cinta itu harapan (FOLLOW DULU YA GUYS) Terimakasih atas waktunya yang telah kau ukir dalam hidupku Terimakasih atas kenangannya yang begitu manis untuk dilupa Terimakasih untuk hari ini kau telah membuatku bagaikan sang permaisuri Dalam hidu...