Arah Itu Tak Seharusnya Salah

2K 149 5
                                    

      Kasih menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidurnya, mencoba menenangkan tubah dan fikiranya yang lelah, setelah berbagai kegiatan yang ia lewati hari ini, perlahan ia mulai memejamkan matanya. Namun belum sempat ia terlelap, sebuah panggilan masuk pada handphonnya yang berada tak jauh darinya, sebuah nomor baru masuk, kasih tau jika itu nomor Pandu sebab ia sempat memperhatikan nomor pandu setelah feriska mengembalikan handphonnya, kasih hanya melirik lalu, mengacuhkan panggilan tersebut, tetap membiarkan hpnya berdering tanpa ada niat untuk mengangkatnya, namun hal itu membuat dela terganggu....
" Kasih, bedug loe yah, hp loe noh dari tadi teriak-teriak, angkat noh...!!! Pinta dela
" males ah, biarin aja!!!  Jawab kasih santai sambil terus memejamkan matanya
" siapa tau aja ini penting "
" Ini gak penting kok!!!
" kok loe tau kalau ini gak penting???
" yah tau aja!!!
" atau jangan-jangan ini dari dia yah, pria spesial kamu?? yang dulu pernah kamu ceritai ke gue !!!
Kasih membangunkan badannya dan duduk bersila mengahadapi dela " bukan kok del" ungkap kasih dengan wajah kembali lesu
" emang sekarang dia kemana ?? Bukannya loe bilang kalau ada disini !!!
" dia udah bahagia del'!!!!...
" bahagia bagaimana maksud loe? " wajah dela nampak kebingungan dengan maksud kasih
" dia udah bahagia dengan yang lain" matanya kembali berkaca-kaca namun ia berusaha untuk menahan agar cairan bening itu tidak berhasil jatuh
" loe pernah ketemu dia ?
" kasih menganggukkan kepalanya sambil terus mainkan gelang couplenya yang masih ada pada  tangannya
" ya ampuun... kasihan banget sih loe kasih!!! Menunjukkan rasa ibanya terhadap perjalanan Cinta yang dihadapi kasih " loe yang kuat yah kasih, gue yakin diluar sana pasti masih banyak pria yang ngantri secara loekan cantik!!! " sambil memeluk kasih
" thanks yah del, loe memang sahabat gue yang paliiiiiii....ng baik
" jangan sedih lagi yah!!! Sambil mengelus-elus pipi kasih
" mengangguk"

From: +6282271******
Haiiii… apa kabar????
Pandu

Kasih hanya membaca pesan Pandu, tanpa ada niat sedikitpun untuk membalasnya, rasa bahagia bercampur kecewa, bergejolak dijiwanya menjadikan dia selalu gelisah, ada banyak hal yang ia fikirkan sehingga ia tak bisa melampiaskan rasa rindunya kepada Pandu kekasihnya, walaupun sebenarnya ia sangat merindukannya, saat-saat inilah yang selama ini ia sangat nanti-nantikan, saat dimana pandu kembali mulai menghampiri hidupnya, namun karena ada hati yang sepertinya sangat bergantung pada kekasihnya itu sehingga ia memilih untuk tetap membiarkan cintanya tetap bersembunyi....
" maafin aku ndu' sepertinya  akan lebih baik jika kita terus bersembunyi seperti ini, bukan karena aku tidak Cinta, tapi aku takut kehadiranku ini akan  membuat hidup orang lain hancur, dulu aku berfikir yang kamu lakukan ini sudah sangat keterlaluan tapi seiring berjalannya waktu aku sadar, kalau yang kamu lakukan ini sama sekali gak salah, aku akuin ini sangat berat, sangaaaaaaatt.... berat tapi aku juga gak bisa egois" sambil terus memandangi foto pandu yang sampai sekarang masih ia simpan.

#####
       Diatas rootof kasih kembali menangis meluapakan beban yang bersarang dihatinya, dengan posisi duduk tersungkur, angin yang berhembus begitu kencang membuat foto yang ia genggam terbang dan jatuh menyentuh tanah, dengan sigap ia berlari turun mencoba mencari fato tersebut, saat ia tiba dibawah kasih mulai mencari pada segala penjuru namun tak ia temukan juga, kasih mencari dengan teliti dengan posisi berjalan jongkok namun belum juga ia menemukannya, ia mulai merasa lelah dan putus asa
" huuuuuuuuhhhh.. kemana sih terbangnya, tadi sih arahnya kesini, tapi kok gak ada!!!! " gerutu kasih sambil menenggelamkan wajahnya pada lututnya, ada perasaan kecewa karena ia tak bisa menemukan foto tersebut, sementara foto tersebut adalah satu-satunya foto Pandu yang masih ia miliki saat ini
" kamu lagi nyariin ini...... " sambil menjulurkan foto tersebut
perlahan kasih mulai menoleh dan mendongakkan kepalanya memperhatikan sosok pria berbicara dengannya, karena saat itu cahaya  matahari sore cukup terik sehingga cukup menyilaukan pandangannya dengan wajah yang menyeringai kasih berusaha memperjelas pandangannya, dan pria tersebut adalah sosok pria yang ada didalam  foto tersebut, ia berada disana karena sedang mengantarkan feriska pulang sehabis menemaninya untuk berbelanja di mall, seperti biasanya saat mereka bertemu yang terjadi hanyalah adegan saling pandang dengan posisi kasih saat itu masih duduk berjongkok, tak ada suara yang bisa keluar dari mulut mereka, sampai kehadiran suara teriakan feriska berhasil membuyarkan suasana tersebut
" panduuuuu.......!!! Teriak feriska sambil berlari menghampiri mereka
Kasihpun mulai berdiri dan meraih foto yang ada dalam genggaman Pandu " terima kasih" ungkap kasih kemudian mulai melangkahkan kakinya untuk mulai menjauh berjalan menuju kamarnya
" kamu kok bisa bareng sama kasih?
" oooohhh.... itu tadi aku nemuin fotonya yang jatuh!!!
" sampai segitunya dia nyari, pasti itu foto berkesan banget menurut dia "
"  spertinya, seperti itu!!!  Ungkap Pandu dengan nada lemas dan perasaan bersalah
" beruntung banget orang yang dapetin dia!!!
" mmmmmmm....." mimik wajahnya sedikit menyeringail
" iya, soalnya kasih itu gadis yang cantik, pinter dan bailk lagi "
" iya" Pandu masih tetap bersikap biasa saja seolah tak ada hubungan antara dia dan kasih.

Wanita TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang