Pandu berjalan memasuki rumahnya setelah memarkirkan mobilnya pada garasi mobil, pandu masih mengenakan seragam olahraganya kerena sore tadi adalah jawal ia bermain basket bersama teman-temannya, diruang tamu terlihat ayahnya sedang fokus pada koran dihadapanya, pandu bersikap biasa saja dan acuh, ia terus berjalan melewati ayahnya.
“ malam ini kita ada acara makan malam dengan orang tua feriska di rumahnya !!!! langkah pandu terhenti ketika mendengar omongan ayahnya
“ yah.....!!! kenapa sih, selalu ngambil keputusan secara sepihak !!! kenapa gak pernah ngomong kepandu dulu ???
“ karna ayah tau kamu pasti akan menolak “ jawab ayah pandu santai sambil terus tetap fokus membaca koran
“ tapikan pandu juga berhak tau !!!
“ kamu gak usah banyak bicara, yang jelas hari ini batalin semua kegiatan kamu, karena hari ini kita akan makan malam dengan keluarga feriska !!! ayah gak mau malu ndu, jadi dengerin ayah !!!
Dengan perasaan kecewa pandu terus berjalan menuju kamarnya, amarah didalam jiwanya terus membara, pandu membanting tas yang ada di genggamannya pada lantai, saat itu emosi pandu sangat menjadi namun ia juga tak bisa berbuat apa-apa selain menuruti omongan ayahnya, begitulah yang selalu pandu rasakan selalu tertekan dengan kemauan ayahnya yang selalu bertolak belakang dengan pandu. pandu meraih handphonenya lalu mengirim sebuah pesan pada riko, karena ia tidak bisa kumpul dengan teman-temannya malam iniPandu
Koh, hari ini gue gak bisa gabung, gue harus nemenin bokap gue !!!Riko
Emang penting banget yah, sampai-sampai loe gak bisa gabung ?Pandu
Gak penting sih, tapi loe tau bagaimana bokap gue !!!Riko
Ya udah, loe have fun yah, bentar gue sampein ke anak-anak !!!!Dengan perasaan yang sangat kacau pandu berangkat bersama ayahnya menuju rumah feriska, dengan menggunakan stelan kemeja dan celana jeans pandu Nampak sangat tampan malam ini, dengan sangat terpaksa pandu berusaha terlihat bahagia, malam ini adalah malam yang sangat mengejutkan baginya dan malam ini ada lah malam terburuk baginya karena tanpa ia ketahui malam ini adalah malam putusan pertunangan ia dan feriska, malam ini adalah malam yang paling berat bagi pandu, saat itu ia benar-benar ingin menghilang dari hadapan ayahnya dan kedua orang tua feriska, namun apa daya ia tak bisa berbuat apa-apa, bayangan ayahnya selalu menghantuinya, ia memang kadang sangat membenci sikap ayahnya yang terlalu egois namun ia sama sekali tak bisa membuat ayahnya kecewa, bahkan saat hatinya benar-benar tak bisa menerima ia tetap berusaha untuk tetap terlihat tegar. Sepanjang perjalanan pulang pandangan pandu hanya mengarah pada satu arah yaitu pada kaca mobil, difikirannya terus terbayang sosok kasih, ia terus memikirkan, bagaimana jika kabar ini sampai pada kasih.
“ ya allah, baru kemarin aku melihat senyumanya, dan kembali aku akan menghilangkannya, kasih maafin aku, tapi sampai kapanpun kamu tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun” ungkap pandu dalam hatinya sambil tetap memperhatikan pemandangan di sepanjang jalan.
“ pandu, ayah harap kamu gak akan buat ayah malu “ ungkap ayah pandu saat mereka akan masuk rumahnya
“ sejak kapan sih pandu pernah gak nurutin kemauan ayah !!! lalu meninggalkan ayahnya yang masih berdiri mematung menatapnya.
Didalam kamarnya pandu terus memikirkan kejadian tadi dan bagaimana tetang kedepannya ia benar-benar kacau, ia benar-banar tak tau harus bagaimana, saat ingin rasanya ia menghilang sebentar mencoba mencari ketenangan jiwanya. Namun apa daya ia tak bisa melakukan itu, yang bisa ia lakukan saat ini hanya mencurahkan isi hatinya pada orang terdekatnya, dan satu-satunya orang yang biasa menjadi tempat ia mencurahkan isi hatinya ketika ia sedih adalah ibunya, perlahan ia mulai mencari nama ibunya pada kontak HPnya
“ halo assalamualaikum…
“ waalaikum salam bu’ !!!!
“ tumben kamu nelfon, ada apa ?
“ pandu kangen ibu !!!
“ sweet banget sih kamu, ibu juga kangen sama kamu !!!
“ bu’ pandu pengen tinggal dengan ibu, tapi bukan untuk sementara aja kalau bisa untuk selamanya...!!!
“ loh, kok gitu sih sayang, pandu kenapa lagi ? ayo cerita sama ibu !!!
“ bu’, kenapa sih ayah selalu mentingin dirinya sendiri gak pernah mau dengerin pandu !!!
“ emang ayah kamu kenapa lagi ?
“ ayah pengen kalau aku tunangan dengan feriska, sementara pandu sama sekali gak ingin pertunangan itu!!
“ kamu yang sabar yah, mungkin ayah kamu lakuin ini untuk kebaikan kalian !!
“ kebaikan untuk ayah, bukan untuk pandu !!!
“ ndu kamu jangan seperti itu, kalau ayah kamu dengar pasti dia sedih ”
“ bu, kenapa sih pandu gak ikut ibu aja, kenapa harus dengan ayah, ayah gak sayang sama pandu, ayah terlalu egois bu, gak pernah mau dengar pendapat pandu !!!
“ masa depan kamu lebih cerah nak, kalau kamu ikut ayah dibanding ikut dengan ibu ” mulai menjatuhkan air matanya karena tak sanggup mendengarkan penderitaan yang dirasakan anaknya
“ tapi sampai kapan pandu akan seperti ini bu’?
“ pandu yang sabar yah, dan maafin ibu juga karna ibu gak bisa ngelakuin apa-apa padahal kamu lagi butuh bantuan ibu !!!
Pandu sangat terpukul, bahkan ia tak sanggup lagi membendung air matanya, karena tak ingin ibu mengetahui jika ia sedang menangis akhirnya ia mematikan telfonya tanpa berpamitan terlebih dahulu. Malam itu seolah ada kontak batin antara kasih dan pandu entah mengapa malam itu kasih juga seolah merasakan sesuatu namun ia tak tahu apa yang membuat ia sangat gelisah sehingga sama sekali ia tak bisa memejam matanya, kasih terus memeluk boneka pandanya mencoba mencari ketenangan
“ panda….!!! Aku kok gelisah begini yah, aku juga kepikiran dia terus….!!! Panda, gak terjadi sesuatukan dengan dia ?
******
Didalam ruangan PMR kasih dan feriska sedang duduk bersama, terlihat feriska sangat bahagia bahkan sejak tadi saat pembahasan soal kegiatan yang akan dilaksanakan minggu depan, ia terus senyum-senyum sendiri tak focus dengan rapat tersebut, kasih yang cukup akrab mencoba mencari tahu hal yang membuat feriska terlihat sangat bahagia.
“ kakak lagi bahagia yah, soalnya kasih perhatiin dari tadi kakak suka senyum-senyum sendiri !!!
“ hari ini itu kakak bahagiaaaa…… banget !!!!
Kasih menyeringai sambil tersenyum turut bahagia melihat feriska walau sebenarnya ia tidak tahu apa alasan feriska terus tersenyum seperti itu “ kasih boleh tahu gak, apa yang buat kakak sampai sebahagia ini ???
“ aku dan pandu akan tunangan kasiiihhh…….” Sambil memeluk kasih
Duarrrr…… bahagikan petir yang menyambar, perasaan kasih kembali hancur, kabar itu sangat surprise untuknya, air matanya tak bisa ia tahan, jatuh begitu saja, pandangannya kosang, badannya seolah kaku, kabar itu cukup membuat ia sangat terkejut, cukup menyayat hatinya
“ selamat yah…..” ungkap kasih dengan nada lemas, sambil menghapus air matanya yang berhasil jatuh dipipinya, dengan pandangannya terus tertuju pada pandu sedang memperhatikan ia dan ferisaka saat itu di jendela
“ haaaahhhh….. menghembuskan nafasnya dengan kasar “ aku happy banget kasiiiih….. akhirnya impian gue tercapai !!!
Kasih hanya memberi respon senyuman yang sangat ia paksakan.untuk tak membuat feriska curiga dengannya, karena ia tau feriska pasti akan kambuh lagi jika tahu akan hubungan ia dan pandu sebenarnya
“ aduuuuhhh…. Kasih, kayaknya aku harus buru-buru kekelas deh, soalnya tadi aku udah janji dengan teman mau ke ketemu dengan guru biologi kakak
“ ohhhh… ya udah, aku juga udah mau balik ke kelas kok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Terakhir
Teen Fictioncerita ini mengisahkan tentang perjalanan Cinta seorang gadis desa dengan kekasihnya yang playboy, gadis yang dikarunia dengan kesabaran seperti kasih sehingga ia tetap tegar menjalani kisahnya yang rumit, walau kadang ia juga meneteskan air matanya...