Beberapa hari belakangan ini, dela seolah menghindari kasih, bahkan saat di asramapun dela tidak pernah berbicara kepada kasih, suasana kamar yang dulunya selalu dipenuhi dengan riuh canda tawa diantara mereka kini berubah menjadi hening, tawa bahagia itu kini seolah lenyap ditelan bumi, bahkan mereka berempat sudah sangat jarang berkumpul, dela bahkan lebih memilih untuk menyendiri.
" dela kok, gak pernah gabung lagi yah?? Tanya lena
" kasih, yei marahan yah dengan dela!!
" gue gak marah sama dela, tapi delanya yang marah kegue!!
" emang masalahnya apaan?
" dela udah tau kalau gue pacaran dengan Pandu!!!
" apaaa.... loe pacaran sama pan..." belum selesai lena menyebut nama Pandu, dengan sigap didi menutup mulutnya
" awas tuh mulut lemes, eke jahit tuh mulut!!! Peringat didi
" didi apaan sih, gue gak ember kali!!!
" terus sekarang bagaimana? Tanya didi pada kasih
" gak tau di, gue bingung banget, gue udah berusaha mau ngejelasin tapi dela gak mau dengerin gue " raut wajah kasih sedih menunjukkan betapa ia sedang menyimpan beban berat
" loe yang sabar yah kasih, gue dengan didi akan bantuin loe, biar kalian bisa baikan lagi !! Gak asik kalau cuma bertiga " sambil memeluk kasih mencoba menenangkan.Di hadapan pusara kedua orang tuanya dan bibinya kasih kembali mencurahkan isi hatinya dengan air mata yang juga terus bercucuran mengingat permasalahan yang kini ia hadapi, sambil terus menangis ia mencoba menceritakan permasalahan yang sedang ia hadapi
" pah, mah, bi', do'ain kasih yah, supaya kasih jadi orang kuat, jafi orang yang selalu sabar mengahadapi setiap cobaan yang datang..., andai saja yah.... kalian masih ada didekat kasih, mungkin kasih tidak akan kesepian seperti ini, kasih tidak akan serapuh ini !!! Satu per satu orang terdekat kasih mulai menjauh, apa.... segitu jahatnya kasih sampai-sampai mereka ninggalin kasih, bi' ajarin kasih untuk menjadi orang yang kuat, sekuat bibi, yang selalu tersenyum walaupun sedang dihadapkan beribu- ribu masalah, maafin kasih, kasih belum bisa menjalankan pesan bibi dulu, agar kasih menjadi orang yang kuat dan sabar, maafin kasih karena masih selalu menangis ..." sambil terus menangis ia memeluk pusara bibinya.
Setelah cukup lama mengutarakan isi hatinya, perlahan ia mulai merasa sedikit lega, setelah mencium pusara kedua orang tuanya dan bibinya, kasihpun mulai beranjak pergi, sebelum kembali kekota sejenak ia berkunjung pada tempat tinggalnya dulu, yang sekarang ditempati orang lain, disana kasih kembali bernostalgia, kenangan bibinya kembali terbayang dan berhasil membuat ia meneteskan air matanya.Dikamar asrama, kembali tidak ada kata yang terucap dari mulut mereka, dela masih saja belum bisa memaafkan kasih, padahal sudah seminggu lamanya, dela terus fokus pada hpnya seolah tak menganggap kasih ada didekatnya, sedang kasih sesekali melihat kearah dela dengan harapan hari ini ada keajaiban agar dela tak marah lagi dengannya,
" del, loe masih marah...??? Mencoba mendekati dela, namun pertanyaan itu sama sekali tidak mendapat jawaban dari dela, dela masih saja diam seribu bahasa
" del, udah seminggu loh, loe diamin gue!!! gue benar-benar minta maaf, gue tahu, gue salah karena gak jujur, dela please maafin gue, loe tau gak, sekarang ini yang menjadi keluarga gue cuma loe, didi dan lena, hanya kalian yang menjadi penyemangat gue, rasanya berat banget selama loe masih diemin gue del !!! del, orang tua gue udah gak ada, dan belum lama ini bibi gue juga pergi, dan sebentar lagi pandu akan jadi milik orang lain, lantas kemana lagi gue harus bersandar kalau bukan dengan kalian " sembil duduk bersimpuh di dekat dela, kasih mencoba memelas maaf dari dela dengan air mata yang terus jatuh dipipinya
" gue gak marah kok sama loe, maafin gue karen sikap kekanak-kanakkan gue, loe jadi sedih, gue terlalu egois gue cuma mikin diri gue aja, gak mikirin loe " ungkap dela sambil memeluk kasih yang masih menangisi, dan semenjak saat itu dela tak lagi marah pada kasih. dan kini mereka kembali lengkap lagi, sejatinya sahabat sebesar apapun permasalahan itu ketikan diungkapkan dan tanpa ada keegoisan pasti akan terasa ringan.Pagi ini sekolah kembali dihebohkan dengan tersebarnya undangan pertunangan feriska dan Pandu, dela didi lena dan kasih juga tak ketinggalan mereka juga mendapatkan undangan itu, hari itu terlihat feriska sangat bahagia, dengan senyuman merona ia membagi undangan itu, tak lupa pula ia menyarankan untuk datang menghadiri hari bahagianya, sedangkan Pandu hari itu Lebih memilih untuk tidak masuk sekolah, bukan karena ia mempersiapkan pertunangannya malam nanti, melainkan ia hanya tidak sanggup, tak tega melihat kasih, karena ia tahu, kasih pasti sangat sedih walaupun kasih sangat pandai menutupi kesedihannya
" kasih, loe gak apa-apa kan? Tanya lena pada kasih yang terus memandangi undangan itu
" hah, aku gak apa kok!!! Jawab kasih sambil berusaha untuk tetap tersenyum
" kalau loe gak mau kesana gak apa-apa kok, kita-kita juga gak akan kesana kok " ungkap dela
" kita harus kesana, mereka teman kita jadi kita harus hadir dong di hari bahagianya!!!
" yakin, yei mau kesana ??
" yakin didi,..!!!" malam pertunangan feriska dan pandupun akhirya tiba, pesta pertunangan itu dirayakan sangat mewah, ada banyak undangan yang menghadiri, dela didi, lena kasih datang bersamaan, kasih terus memperhatikan suasana pesta yang begitu meriah, sejujurnya saat ini ia sangat sedih, namun begitulah kasih yang selalu sukses menutupi kesedihannya " ya allah, sebentar lagi aku akan menyaksikan pertunangan orang yang aku sayangi dengan orang lain, kuatkan aku, tahan air mataku, pancarkan senyumanku " pinta kasih dalam hatinya
malam itu terlihat raut wajah feriska sangat merona bahagia, Ia juga nampak sangat cantik senyum di bibirnya senantiasa ia berikan kepada setiap orang yang datang, sambil tersenyum kasih terus memandangi feriska di ujung sana, namun tiba-tiba seseorang membawanya ke tempat yang jauh dari keriuhan di sana
" bi' asih....!!! Ungkap kasih
" ia neng, ini bibi!!
" ada apa bi' kenapa bibi ajak kasih kesini ?
" bibi cuma mau nyuruh neng kasih naik ke kamar Pandu "
" kenapa harus kasih bi', kan gak enak bi' kalau harus kasih"
" karena bibi yakin kalau cuma neng kasih yang bisa nyemangatin aden, neng kasih itu sumber kebahagiaan aden, bantu den Pandu yah neng!!!! Pinta bibi asih
" oke deh, bi' biar kasih coba, mudah-mudahan Pandu mau dengerin kasih
" terima kasih yah neng, neng kasih memang orang baik, bahkan dihari pertunangan Pandu yang menurut bibi ini mungkin hari yang berat untuk neng kasih tapi neng tetap terlihat tegar"
" kasih memang harus kuat bi, biar Pandu juga bisa kuat, ini memang berat bi' tapi... kasih tdk boleh nangis demi Pandu demi kebahagian Pandu!!
" yang sabar yah neng,
" ya bi'" sambil menyeka air matanya, "oh iya bi' kamar Pandu dimana?
" sini neng bibi anterin ke kamarnya!!!Saat tiba dihadapan kamar Pandu bi asih segera meninggalkan kasih, dari luar kasih bisa melihat Pandu sedang menatap kearah jendela melihat keadaan sekitar diluar sana, kebetulan saat itu pintunya tidak tertutup, Pandu sudah mengunakan stelan kemeja, iapun sudah sangat rapi, kasih mencoba memberanikan dirinya memasuki kamar Pandu
" hay ganteng!!! Sapa kasih dengan sedikit melucu
" kasih....." Pandu sedikit terkejut melihat kasih disini
" ia ini aku, kok belum turun sih??, dibawah orang sudah pada ramai loh!!!
" kamu kenpa datang??
"Aku di undang jadi aku harus datang dong !! Ndu' kamu lupa yah, kalau feriska juga teman aku..
" pandu kembali menangis dihadapan kasih, ia tak mampu lagi mengeluarkan kata kata, bahkan ia tak sanggup menatap mata kasih
" Ndu' aku tau ini sangat berat, aku akui ini pasti sangat sulit untuk kita, tapi ini lah keadaannya yang ada, kita harus ngejalanin semua ini apapun yang terjadi, Ndu' aku tau kamu sayaaaang...... bangat sama aku sama sepeti aku yang sayaaang....... banget, aku bahagiaa.... sekali bisa kenal dengan kamu, aku sama sekali gak pernah menyesal pernah dekat dengan kamu, selama bertahun-tahun aku ngejalanin dengn kamu begitu banyak lika liku yang kita jalanin tapi aku tetap bahagia,aku juga tau kalau kamu sama sekali gak ada niat mau ngecewain aku, tapi keadaan lah yang buat kamu untu ngelakuin ini, sekarang yang harus kita lakuin kita harus bisa ngelewatin semua ini bagaimanapun caranya " ungkap kasih sambil meneteskan air matanya karena sudah tidak mampu menahannya
" tapi aku ini salah, aku gak bisa perjuangin hubungan kita, aku laki-laki yang bodoh, aku cuma bisa bikin kamu sedih...
" kamu sama sekali tidak salah, kamu sama sekali bukan laki-laki yang bodoh kamu adalah laki-laki yang menjadi kebahagiaan aku, terimakasih yah, sudah pernah hadir dihidup aku"
" ndu, sekarang kita hapus air mata kita, aku kuat, kamu juga harus kuat, apapun nanti takdir yang tuhan berikan kita harus siap untuk terima, aku percaya kamu orang yang kuat !!! Sekarang kita turun yah, kasihan orang udah lama nungguin kamu " ajak kasih
" tapi kamu temenin aku turun yah??? Pinta Pandu
" iya aku temenin, tapi sekarang senyum yah, biar gantengnya makin bertambah, gak boleh ada air mata lagi " sambil mengahpus air mata Pandu dan merapikan pakain pandu.Sementara itu, setelah acara pertunangan Pandu, riko sahabat Pandu yang juga turut menyimpan rasa kepada kasih masih dipenuhi dengan rasa penasaran, dengan kasih yang tiba-tiba bisa dekat dengan Pandu dan bahkan menemani Pandu dihari pertunangannya, akhirnya karena tidak ingin terlalu lama penasaran iapun memutuskan untuk bertanya kepada lena sepupunya yang sedang membaca novel diruang tamu, karena kebetulan saat itu weekend jadi saat itu adalah jadwal mereka menemani kakek dan neneknya
" eh, cucu kesayangan, gue mau tanya dong...!!
" mau tanya apa???
" tadi malam kok, kasih bisa dekat dengan Pandu, setau gue mereka gak dekat tuh...!!! mereka da hubungan apa sih?
" gue juga gak tahu...!! Jawab lena berbohong
" loe kan sahabatnya masa sih loe gak tau!!!
" loe juga sahabatnya Pandu, kenapa gak tau, kenapa gak tanyain langsung ke pandu!!!
" serius loe gak tau...!!!
" seriiiiius koh, lena gak tau " perjelas lena.Vote n comennya yah.... jangan lupa
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Terakhir
Teen Fictioncerita ini mengisahkan tentang perjalanan Cinta seorang gadis desa dengan kekasihnya yang playboy, gadis yang dikarunia dengan kesabaran seperti kasih sehingga ia tetap tegar menjalani kisahnya yang rumit, walau kadang ia juga meneteskan air matanya...