always positive thinking

1.1K 158 9
                                    

    Selama 2 hari itu, kasih benar-benar menghabiskan waktu bersama
tante rika dan fandi, bahkan ia sama sekali tak memperdulikan kondisi  handphonenya,padahal saat itu ada banyak panggilan masuk dari Pandu yang tak terjawab, kasih memang tak suka mengaktifkan nada di hpnya karena menurutnya itu sangat mengganggu, beberapa kali Pandu memperhatikan handphonenya tetapi tetap sama saja, sama sekali belum ada balasan dari kasih, ia sedikit kecewa karena sama sekali belum mendapat jawaban, akhirnya iapun memutuskan untuk keluar bersama riko, mencoba menghilangkan rasa kecewa itu, selain karena rasa kecewanya terhadap sikap kasih yg tidak mengangkat telfonnya ia juga sengaja menghindar dari acara pertemuan keluarganya dengan keluarga feriska yang tidak lain adalah membahas soal pertunangannya dengan feriska yang semakin hari semakin mendekati saja
" Pandu...." panggil riko
" mmmmmm.....
" gak balik loe?
" lagi males!!!
" si bramantio dari tadi teror gue nih !!!
" biarin aja, gak usah loe jawab " jawan Pandu dengan santai dengan pasisi telentang dikasur kamar riko
" emang hp loe kemanain sih ? Bokap loe kok nelfonnya ke hp gue!!
" sengaja gue tinggal di rumah, kerena gue tau, dia pasti bakal cariin gue!!! Biasalah, dirumah lagi ngebahas soal pertunangan gue!! Bosan banget gue, koh "
" heran gue sama loe, si feriska itu kurang apa coba, sampai loe gak semangat banget mau tunangan denga dia?  Padahal dia tuh udah cantik, pinter , baik lagi tuh orangnya!!
" loe gak ngerti sih koh!!!
" makanya loe jelasin ke gue apa masalahnya, biar gue ngerti " masih fokus dengan game di handphonenya
" yang ada loe kaget dengernya, kalau gue jelasin !!
" lebai loe...!!! Terus gue jawab apa ke bramantio?
" diemin aja, kalau perlu hp loe matiin dulu "
" lah terus gue main gamenya gimana?
" loe libur dulu "
" asem loe ndu" sambil melemparkan bantar kepada Pandu yang sepertinya sudah ingin terlelap tidur

      Hari ini hari senin, siswa siswi kembali mulai masuk sekolah, berbagai macam ekspresi yang terlihat di wajah mereka, ada yang bahagia, ada juga yang murung mungkin karena masih ingin tambahan libur, masih merasa kurang puas dengan libur hari minggu kemarin, didi dan kasih sedang berdiri didepan kelasnya menunggu lena dan dela yang sedang berada diruang guru, hari ini cuacanya cukup panas, sehingga sedari tadi keluhan demi keluhan didi sudah sering kali terdengar dan bahkan jika bisa dikumpulkan mungkin sudah muat sekarung, kasih hanya tersenyum tipis mendengarkan ocehan sahabatnya itu.setelah cukup lama kembali disana, kembali lagi kasih disuguhkan pemandangan yang sudah tidak asing lagi baginya, yang  sangat ia tidak nantikan dan sangat tidak ia harapkan, nampak feriska sangat mesra bersama Pandu, walaupun saat itu terlihat Pandu sangat terpaksa mengikuti permintaan feriska.
" weeeessss.... itu Pandu kan?? Ungkap didi, terus memperhatikan langkah Pandu dan feriska yang sepertinya akan menuju ke kantin sekolah
sedang kasih hanya bisa berdiam diri terpaku menatap kearah sana, walau ada rasa kecewa tetapi ia tetap berusaha untuk kuat
" kasih!!!  Yeii kok diam aja lihat mereka??
" terus gue mesti ngapain, apa gue harus ngamuk-ngamuk begitu!!  Jawab kasih, sambil tetap tersenyum berusaha tetap terlihat tegar dihadapan sahabatnya itu
" malu-maluin sih kalau harus ngamuk!!!  Tapikan loe masih berstatus sebagai pacarnya, jadi mestinya dia harus jaga perasaan loe dong!!!
" di, always positive thingking"
" pantesan aja loe sabar banget, fikiran loe selalu positif, beda dengan gue kayaknya sejak lahir hidup gue selalu bertaburan dengan fikiran negatif "
" tawa kasih kembali pecah setelah mendengar ungkapan didi tadi.

       Sore harinya kasih dan Pandu kembali membuat janji untuk bertemu ditaman kota, seperti biasa yang selalu pertama kali datang adalah kasih, hampir setengah jam kasih menunggu disana, namun kasih tetap bersikap biasa karena ia sudah sangat menghafal sikap Pandu yang sangat suka ngaret, sejak dulu Pandu memang selalu seperti itu.
" lama yah...?? Tanya Pandu yang baru saja tiba
" mmmmm... lama banget, tapi gak apa-apa kok, kan udah biasa " jawab kasih sambil tersenyum lebar
" sorry  banget yah, tadi aku ketiduran !!
" dasar kebbo'!! kasih tetap bersikap seolah tidak melihat kebersamaan Pandu dan feriska tadi saat disekolahan
" ngomong-ngomong, liburannya seru banget kayaknya, sampai-sampai telfon aku gak di angkat
" aku gak dengar sayang, tapi aku nelfon balik kok, ehh malah kamunya.lagi yang gak angkat...!!!
" maaf yah...?? Sambil menatap wajah kasih
" iya gak apa-apa " sambil terus tersenyum
Pandu kembali menyandarkan kepalanya pada bahu kasih, seolah ia ingin menceritakan pada kasih tentang hal yang membuat hari-harinya belakangan ini dipenuhi dengan tekanan, namun kambali ia tidak ingin membuat kasih sedih.
" ndu...!!
" mmm...
" gak terasa yah, acara pertunangan kamu dengan feriska bentar lagi, bentar lagi, di jari manis kamu ada cincin" sambil memperhatikan jari manis Pandu yang terus menggenggam tangannya
" kamu gak sedih?
" siapa sih yang tdk sedih, kalau pacarnya akan tunangan dengan orang lain, tapi.....biar bagaimanapun aku tidak punya hak untuk melarang, aku masih hanya sebatas pacar kamu
" air mata Pandu mulai jatuh membasahi pipinya, sebenarnya ia sangat tidak tega dengan kasih, ia sama sekali tidak ingin ini terjadi.  Pandu hanya bisa menunduk dihadapan kasih, ia tak bisa berkata apa-apa, namun ia juga tak mampu untuk memberontak untuk menolak perjodohan ini, walaupun ia sangat tak suka dengan Sikap ayahnya, namun ia tetap hormat dan selalu saja mengikuti keinginan ayahnya
" Pandu, biar bagaimanapun nantinya  aku akan selalu Cinta dan sayang sama kamu kok !!!, aku selalu yakin kalau jodoh itu tidak akan pernah kemana, walaupun ia berlayar jauh dia pasti akan kembali juga kok !! Walaupun nantinya kamu bertunangan dengan feriska, tapi kalau yang ditakdirkan menjadi jodoh kamu adalah aku, aku yakin allah pasti punya cara untuk menyatukan kita, kamu harus ingat kalau pertunangan itu tidak menjamin seseorang untuk berjodoh.
" Pandu masih terus meneteskan air matanya bahkan tangisannya sudah sangat menjadi-jadi, bahkan kini ia tak mampu menatap kasih, dengan sigap kasih memberikan pelukan yang hangat, memcoba menenangkan Pandu, memberikan kekuatan untuk kekasihnya itu, ia berusaha untuk tetap terlihat kuat walaupun sebenarnya saat itu ia sudah sangat rapuh
" aku sama sekali gak akan pernah kecewa sama kamu, aku malah bangga punya pacar yang sangat patuh dengan orang tuanya, aku bersyukur punya pacar seperti kamu,  aku bersyukur karna tuhan mengizinkan aku bertemu orang seperti kamu, dan bahkan di kasi kesempatan untuk bisa menjalin hubungan dengan kamu, ndu kamu tau gak, tuhan baik banget yah...!!!  disetiap doa aku, aku selau berterimah kasih dengan tuhan karena sudah mempertemukan kita.
Pandu semakin tak mampu menatap wajah kasih,  ia masih terus menundukkan wajahnya, air matanya pun juga semakin tak bisa ia tahan, kasih mengangkat wajah Pandu menghadap ke wajahnya
" aku berharap ini adalah yang terakhir kalinya aku melihat kamu menangis " sambil menyeka air mata Pandu yang masih membasahi pipi Pandu, dan memberikan kecupan manis dikening Pandu, Pandu hanya bisa memeluknya erat-erat, ia masih belum bisa untuk berkata apa-apa, sedang kasih hanya bisa pasrah mungkin dengan cara ini Pandu bisa sedikit tenang dan bisa berfikir rasional lagi, membantu mengurangi beban yang dirasakan Pandu saat ini.

      Ketika ia tiba di kamarnya di asrama,  barulah ia menumpahkan semua rasa sedihnya yang sedari tadi ia tahan, sambil duduk tersungkur lemas, dengan terus memperhatikan potret mereka berdua yang selama ini tersimpan rapi, namun karena terlalu memikirkan pertunangan Pandu yang sebentar lagi akan berlangsung sehingga ia tidak memperdulikan selembar foto itu, sehingga tercecer tepat ditempat ia duduk tadi, dan pahitnya lagi foto itu ditemukan oleh dela sehabatnya, sehingga akhirnya dela tahu dengan sendirinya tetang hubungannya dengan Pandu yang selama ini ia sembunyikan, yang pastinya membuat dela kecewa dan sedih.
" ini maksudnya apa?  Melemparkan foto itu kepada kasih yang baru saja bangun dari tidurnya
" maafin gue del, gue bisa bisa jelasin !! Mendekati dela
" tega loe yah, gue fikir selama ini kita udah sepeti saudara, gak ada lagi yang perlu ditutup-tutupin, tau-taunya loe malah seperti ini !! Jujur gue kecewa "
" del, gue sama sekali gak ada niat mau nutupin ini semua "
" tapi nyatanya loe nutupin semua ini kegue " nada suara dela mulai meninggi
" del, please jangan marah, gue cuma belum siap cerita ke loe "
" loe gak siap, karena loe tau kalau gue ngefans sama dia kan ? Kasih, itu sama aja loe permainin gue!!
" del, loe salah, gue sama sekali gak permainin loe!!
" terus kenapa loe gak ngomong dari awal, kan gue bisa berhenti!! berjalan  meninggalkan kasih dengan emosi yang terus menggebu-gebu.

Dear perahu kertasku
Hari ini pandanganku melemah
Terhalang hujan lebat diluar sana
Inginku berteriak untuk menceritakan padamu
Namun percuma saja kau tak akan mungkin mendengarnya

Aku sangat terpuruk
Aku butuh bahumu.....!!!!

Harus kemana lagi aku menceritakan semua ini, ketika semua orang tak lagi sanggup melihatku...???

                                 Kasih Aisyah

Vote n coment yah gaeesss...

Makin sepi aja yah.... hehehhe

Wanita TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang