PART 20

2.6K 287 86
                                    

Kalo lupa silahkan baca part sebelumnya ya! Readersnim..















Bulan purnama menampakkan dirinya kembali. Setelah sekian lama tenggelam bersama kegelapan ia kembali memberikan pantulan cahaya ke bumi bersama-sama bintang.

Seorang wanita dewasa menatap sebuah benda pipih yang menunjukkan dua garis merah. Tak kuasa menahan rasa sedih dan marahnya air matanya mengalir begitu saja. Tubuhnya merosot dan ia terduduk di balkon kamarnya.

"Ya Tuhan.. bagaimana ini?" Ia tidak tahu harus berkata apa.

Suaminya sedang sibuk mengurus perusahaan di Jepang. Dan akan tinggal di  sana selama enam bulan. Perusahaan yang hampir bangkrut itu harus dibenahi secara keseluruhan. Hingga ia meninggalkan anak dan istrinya di korea.

"aku tidak tahu harus berkata apa jika bertemu denganmu..." kembali ia bergumam sendiri. Ia meremas bajunya.

"Kenapa kau terduduk disitu? Kim yo eun?" 

Suara itu lagi. Suara yang telah membuat awal kehancuran hidupnya. Bajingan gila yang terus mengikutinya bertahun-tahun. Bahkan sampai mendapat kepercayaan dari suaminya.

Lelaki itu tampak sangat rapi dengan setelan jasnya. Juga sepatu hitam mengkilat yang ia kenakan. Siapapun pasti menghormatinya. Tapi bukan dirinya. 

"Pergi dari hidupku... menikahlah bajingan gila! Kenapa kau selalu mengganggu hidupku?" Tangisnya pecah bercampur dengan emosi yang meletup.

"Sayang.. aku tidak pernah mengganggumu.. aku mencintaimu.. dan akan selalu begitu.. tidak perduli apapun yang terjadi.. tidak perduli statusmu sekarang.." ia berjongkok. Dan menyentuh dagu yo eun.

"Kenapa kau melakukan ini padaku? Kau kemanakan kedua putriku?" Ucap yo eun dengan lelehan air matanya.

"Kedua putrimu aman.. mereka ada di tempat yang.. nyaman.. kau tidak perlu kawatir.." ucapnya lagi. Kembali ia sunggingkan senyum separuh. 

"Aku lelah hari ini.. perusahaan suamimu itu dilimpahkan padaku..aku butuh hiburan.." ia memegang tangan yo eun yang terasa dingin karena angin malam. Dan benda pipih itu terjatuh.

Yo eun menarik tangannya yang disentuh oleh bajingan dihadapannya benci.

Penasaran. Ia mengambil benda pipih itu. Yang ia ketahui adalah alat untuk tes kehamilan. Ia melihat dua garis merah. Ia terdiam sejenak. Yang ia tahu kalau ada dua garis seperti ini. Itu tandanya? Wanitanya hamil?

"Kau? Mengandung anakku? " ia tidak bisa menahan rasa bahagianya.

"Aku tidak sudi memiliki anak dari hasil hubungan ini.. hanya kau yang menginginkannya!!" Yo eun berteriak.

"Tidak.. kau harus menjaganya!"ia membalas berteriak.

"Andwae!!! Aku akan bunuh diri saja!! Seohan? Kau harus tahu aku membencimu!! Aku benci.. aku lebih baik mati saja!" Yo eun memukuli perutnya yang masih rata.  


----


"Andwaeee!!!!!!" Matanya terbuka sempurna. Keringat dingin mengucur dari pelipisnya.  Ia terduduk dan mengambil segelas air yang ia sediakan di nakas.

Ingatan itu lagi. Ia sudah berusaha menghapusnya. Tapi mimpi buruk itu terkadang muncul begitu saja.

"Gwaenchana?" Yo eun tersenyum pada suaminya. Yang ikut terbangun karena suaranya mungkin?

"aku hanya bermimpi buruk.. tiba-tiba aku rindu pada seohyun.." ucap yo eun.

"Ah anak itu..apa dia belum hamil? Kalau dia hamil dan punya anak dari kyuhyun.. perusahaanku akan semakin besar.." Tuan kim tersenyum membayangkan pundi-pundi uang yang akan ia dapatkan jika itu terjadi.

LET ME LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang