PART 17

2.9K 367 70
                                    

Baca part sebelumnya kalo lupa!
WARNING! Ada bagian yang 18+












Seohyun duduk menghadap kaca jendela. Menatap jalanan Seoul di malam hari dan toko juga kedai yang masih cukup ramai. Menatap kerlap-kerlip lampu malam hari yang menjadi pemandangan saat hatinya terbakar emosi. Tangannya mengepal kuat. Nafasnya tidak teratur karena menahan amarah.

Diremehkan?

Satu kali... kau akan menganggap hal itu tidak apa-apa.. kau memperbaikinya. Kedua kali.. kau sudah memperbaiki kesalahanmu tapi tetap diremehkan... kau menganggap itu bukan masalah,mungkin dirimu yang salah. Ketiga.. keempat dan seterusnya hingga perasaan diremehkan itu bergumpal di dalam hati menjadi rasa marah dan kesal karena sudah tidak sanggup menahannya. Tinggal menunggu waktu untuk meledak?

Seohyun merasakan itu. Entah kenapa Appa dan eonninya sering begitu. Kecuali eommanya yang paling sabar dan memahami dirinya. Mereka semua selalu memaksa seohyun untuk menjadi yang mereka mau. Tanpa pernah bertanya apa ini menyenangkan atau tidak? Ia suka atau tidak.

Seohyun kadang merasa.. apa ia bukan anak kandung? Kenapa hanya dirinya saja yang harus ini harus itu. Membuatnya berontak dan kabur dari rumah saat masa selesai kuliah. Hampir saja ia dijodohkan dengan orang yang tidak seohyun ketahui? Beruntung Tuhan menyelamatkannya dengan mengirim kyuhyun sebagai sahabatnya yang bersedia menikahinya tanpa syarat. Bukan pernikahan kontrak seperti dalam novel fiksi yang seohyun baca. 

Seohyun merasa seperti sampah yang dibuang lalu dipungut kembali. Saat ia berbuat tidak sesuai dengan kehendak mereka maka seohyun akan terus mendapat tekanan. Setelah tidak ada yang bisa ditekan dan disuruh-suruh.. maka ia akan menjadi tumbal. Hatinya sangat sakit.

Sepanjang perjalanan seohyun hanya diam. Kyuhyun pun berusaha memfokuskan pikirannya untuk menyetir dan memperhatikan jalanan. Karena melirik seohyun yang tampak ingin meledak saat ini. Ia ingin bertanya namun segera ia urungkan karena melihat tangan seohyun yang mengepal kuat. Kyuhyun menelan salivanya sendiri takut. Apa seohyun akan meledak-ledak setelah sampai di apartemen? Gawat. Apa ia harus mempersiapkan diri dan mentalnya.

Kyuhyun jadi merasa malu sendiri, ia bahkan sudah berpikir kalau seohyun sungguhan untuk membuat baby? Dan kalau dilihat dari ekspresi seohyun sekarang, wanitanya ini tidak sungguhan. Ia pasti hanya ingin menggertak keluarganya sendiri. 

Kyuhyun segera memarkirkan mobilnya di basement apartemen. Kyuhyun segera melepas seatbelt nya dan berlari keluar ingin membuka pintu untuk seohyun. Namun seohyun sudah lebih dulu keluar dan menarik tangannya kuat sekali.

"Hyunnie.. gwaenchana?.. tenagamu besar sekali?.. " ucap kyuhyun saat merasakan genggaman tangan seohyun yang erat dan istrinya ini terus menariknya secepat mungkin menuju lift. Dan karena tidak mendapat jawaban apapun. Kyuhyun memilih diam dan mengikuti seohyun. 

Seohyun tetap menggengam erat tangan kyuhyun di dalam lift. Seolah tidak ingin kyuhyun kabur darinya. Kyuhyun jadi merasa was-was. Berpikir kalau akan ada bom atom yang meledak seperti di hiroshima atau nagasaki kan? Yang akan dijatuhkan seohyun padanya. Kyuhyun jadi takut sendiri.

"Ting..."

Pintu lift terbuka di lantai sebelas. Dan seohyun kembali menarik tangan kyuhyun. Seohyun menekan-nekan pasword pada pintu apartemennya. Dan tak lama terbuka. 

Seohyun tetap menarik kyuhyun,hingga kyuhyun terburu-buru melepas sepatunya sendiri. Seohyun menarik kyuhyun ke kamar mereka berdua. Hingga seohyun yang masih penuh emosi berkobar itu mendorong kyuhyun ke ranjang.

"Seohyun kita bisa santai dulu tidak? Jangan seperti ini jebal..." ucap kyuhyun takut. Karena istrinya sudah dalam mode 'angry' .

"Shireo.. kita harus melakukannya sekarang kyu!!" Seohyun melepas kaos kebesaran miliknya dan melemparnya. 

LET ME LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang