Magic

3.3K 462 68
                                    

"(Name)-chan, aku bisa sulap.".

Kau yang sedang bekerja, tiba-tiba mendapati muka Ranpo di balik monitor laptop.

"Ku pikir kau tidak percaya hal berbau sihir seperti itu."

"Memang, karena sulap bukanlah sihir, itu hanya sebuah tipuan mata."

Kau memutar bola mata bosan. "Lalu, kali ini apa lagi?"

Ranpo tersenyum, hal ini sudah menjadi kebiasaan--Dalam jangka waktu tertentu, sampai di titik dimana detektif ini benar-benar dapat mengungkap apa yang selama ini dianggap masyarakat sebagai hal yang supranatural, detektif itu akan membuktikannya dengan logika.

"Aku mau menunjukkan sebuah sulap, yang nyata dan hanya aku yang bisa melakukannya."

Kau melihat Ranpo, menanti pertunjukkan yang akan ia perlihatkan.

"Kali ini aku akan membuat wajah (Name) menjadi merah!"

"A-Apa--"

Belum sempat kau merespon Ranpo mendekat. "Lihat ini," pintanya.

Di tangan kanannya ada sebuah makanan ringan. Kau melihatnya dengan tatapan tidak mengerti.

Delapan detik berlalu kau melihat makanan ringan itu, lalu muncul sebuah bunyi.

Pip.

Dan itu berasal dari laptop. Dengan sebuah dokumen penting yang belum tersimpan, Ranpo men-shut down paksa laptop.

"RANPO-SAN!"

"Lihat! wajahmu merah, sulapku berhasil."

*

"Tidak perlu khawatir (Name)-chan, aku sudah mem-back up datamu."

Kau menarik nafas lega, lantaran tugas itu amat penting, di kerjakan dalam waktu seminggu dan besok ialah hari terakhir pengumpulan.

Ranpo-san membuka laptop dan memasukkan flashdisknya.

"Ne (Name)-chan."

"Apa?"

"Sepertinya file mu--"

Ranpo beri jeda sebentar sebelum melanjutkan.

"Corrupt."

(d).RATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang