2. Tinggal Bersama. (Yuk)

2.6K 122 4
                                    


"Jadi.." Andini melirik sekelilingnya sambil mendorong troli, sesekali memukul tangan Esa yang selalu mengambil apapun dari rak tanpa berpikir. "Lo ngapain ambil Semir sepatu? mau makan pakai itu?"

Esa meringis sambil mengelus punggung tangan kanannya. "Semir sepatu gue ilang digondol kucing."

"Tragis bener nasib lo sumpah."

"Berisik." Esa melirik Andini yang menatap lemari khusus makanan beku. "Lo mau bikin apa?"

"Ini gue juga mikir mau masak apaan. Diapartemen ada apa aja?"

"Terakhir pagi gue liat sih, sekardus mie goreng sudah kadaluarsa."

"Terus? Lo makan?"

"Pinternya sih, gue buang."

"Sayang sekali. Padahal gue udah ngayal lo terbaring di Rumah Sakit karna itu." Ia tak sempat mengelak ketika Esa memukul kepalanya dengan sangat pelan menggunakan gulungan brosur. "Gue berdoa moga aja yang liat kejadian ini, terus direkam, masuk akun gosip, dan lo terkenal dengan tuduhan woman abuse."

Esa malah tertawa sambil mengacak rambutnya. "Oh yah, gimana kalau kita bikin Mie gulung sosis?"

Sebelum bertanya, Esa sudah menyodorkan ponsel layar sentuh terbarunya yang menampilkan resep masakan yang diinginkan. "Mudah kan?"

Ia membaca sambil mengangguk. "Iya sih..."

"Gue ada Grill Pan kok. Barbeque?"

Ia mengejar Andini yang berbelok mendadak ke Stan khusus Daging. "Ayam atau Sapi?"

"Kamu."

Sudah berapa lama ia tak melihat sahabatnya tertawa? "Dasar kanibal." Ia memilih 2 potong dada Ayam paling besar, diikuti Andini yang memilih daging sapi Steak. "Sayur?"

"Kentang aja kita bakar ntar.  Gue gasuka Paprika soalnya."

Ia paling menikmati saat - saat seperti ini. Terasa seperti kembali ke masa kecil setiap sore mereka menyerbu warung kecil di ujung gang, terus menunjuk cemilan apapun sambil sesekali rebutan, membuat pemilik warung tertawa geli sambil melerai lalu memberikan beberapa butir permen gratis sebagai hadiah.  Ah, masa kecil yang indah. "Din.."

Sahabatnya kini asyik berjongkok mencari sebungkus lidi, menemukannya, lalu menoleh. "Ya?"

Lo cantik banget hari ini. Batinnya memuji melihat penampilan Andini dengan seragam kantor. Sahabat seumur hidupnya ini terasa sangat seksi dimatanya yang sudah silinder akut, saat berlari menghampiri mobilnya sambil mengibas rambut pendeknya saat tertiup angin, Tak peduli saat itu beberapa pria memperhatikannya. Pertama kali dalam sejarah persahabatan, dia terpesona.

 Pertama kali dalam sejarah persahabatan, dia terpesona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Visual Andini

Tapi, memuji Andini sama saja memancing bully. "Udah selesai?"

Friends (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang