1. Tentangnya

54.7K 2.3K 52
                                    

Baca dulu chapter KLARIFIKASI untuk lebih jelasnya (!)

Follow dulu yaaaaa

Syifa Pov
Aku adalah Syifa Zahrana. Syifa biasa orang memanggilku. Usiaku 23 tahun, dan aku adalah seorang penulis di salah satu perusahaan majalah. Tinggal di sebuah kota besar, tidak mempengaruhiku untuk ikut terbawa arus globalisasi yang menyerang muda mudi.

Aku bukan lulusan pondok, bukan juga dari sekolah islam, tapi aku selalu belajar tentang islam. Rutin menghadiri acara kajian di masjid kota dan kajian online. Bagi siapapun yang belum pernah melihatku, pasti akan terasa aneh. Semua mata yang memandangku pasti akan tertuju pada cadar yang ku kenakan. Aku memakluminya, karena aku bukan di negara yang murni penduduk muslim. Aku hanya mentaati peraturan agama dan menjalankan syariat islam sesuai ajaran. Cadar memang tidak di wajibkan, cadar itu sunnah. Tapi jika kaki saja adalah aurat yang wajib di balut dengan kaos kaki, bagaimana dengan wajah yang lebih menggoda nafsu para kaum lelaki tetapi tidak ditutupi. Begitu pandanganku.

Sampai saat ini aku masih berstatus Jofisa (jomblo fi sabilillah). Aku tahu tidak baik menunda hal yang baik. Tapi mau bagaimana lagi, sampai saat ini belum ada yang berniat melamarku. Untuk saat ini aku merasa belum sempurna menjadi seorang muslimah, dan aku sedang terus berusaha belajar untuk menjadi yang terbaik untuk suamiku kelak.

Syifa pov off

Gio pov

Nama gue Sergio Dirham, panggil saja Gio. Hobi gue balap. Umur gue 25, tapi buat yang pertama liat gue pasti ngiranya gue masih ABG umur 17 an. Gue lulusan S1 teknik informatika di salah satu universitas Negeri terkenal di kota. Pekerjaan gue makan tidur BAB dan balapan, hehe bercanda. Gue adalah seorang fotografer sekaligus manager rumah produksi perfilman.

Status bujang, alias belum menikah. Jangan berfikir gue ini Maho, gue doyan kok sama cewe, hanya saja belum ada yang pas di hati gue. Rata-rata semua cewe cuma demen sama yang tampan dan mapan. Ya mungkin sekarang gue emang masih tampan dan mapan, tapi kita nggak pernah tau kedepannya. Bisa-bisa kalo gue udah bangkotan dia nikah lagi, kalo gue bangkrut dia minggat lagi, itu yang bikin gue takut. Gue orangnya selektif, beli barang aja surveinya bisa setahun apalagi nyari istri. Bagi gue menikah itu abadi, cukup sekali sampai mati.

CADARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang