Izin.. 😉

189 11 0
                                    

Hai hai.. sambil liat ujan aku up nih lanjutannya.. cus dah.. jangan lupa vote ya.. 😋💕
*
*
*
"Siapa disana..." Teriak ari, namun tidak ada jawaban sedikitpun.

"Itukan..." belum sempat ari melanjutkan kata katanya, buru buru (namakamu) membekap mulutnya dan mengisyaratkan untuk tetap diam..

"Rii kok nggk ada yang nyaut sih.. ato jangan jangan..... itu.. kucing lagi... iya itu pasti kucing.. ish bikin kaget orang aja deh rasain nih..." (namakamu) memulai dramanya. Ari yang ada disebelahnya hanya cekikikan.

Sendal sudah ada di tangan. Dengan ancang ancang seperlunya, kemudian..

Syuuuuttt..
Puuk..

"Aduuh.." ucap suara dibalik semak.

"Wihh.. kucing ajaib.. bisa ngomong.." Ari terpingkal pingkal mendengar ocehan (namakamu).

Tak lama setelah itu tampak kak bryan dan azka keluar dari balik semak.. yups inilah kucing kita hari ini.. 😂

"Ketawa aja terus sampek mampus.." azka kesal, pasalnya ari tidak berhenti dari tawanya.

"Sakit tau (nam..)" azka mengelus kepalanya yang tertimpuk sendal.

"Salah siapa mau nakut nakutin gue.." ejek (namakamu).

"Nih dek sandal lo.." kak bryan mengembalikan sandal yang tadi mengenai kepala azka.

"Makasih kak.. 😄😄" pungut (namakamu) dan memakainya kembali.

"Tau ah.. lo jahat.." Azka merajuk.

"Kagak cocok muka lo dibuat kek gitu.. jijik gue.." (namakamu) bergidik.

"Serah dah gue ngambek sama lo.. ri yok pulang udah malem.. kak gue pamit.." Azka berjalan ke arah dalam rumah tanpa berpamitan kepada (namakamu).

"Biar gue nantik yang ngomong ke azka.." usul ari yang mendapat tatapan dari (namakamu).

"Ya udah kak, (nam..) gue balik dulu ya.. besok sore gue bakal dateng lagi sama azka.." pamit ari.

"Oke.."

Ari pun bergegas menyusul azka yang sudah menghilang sedari tadi.

"Ya udah yuk masuk.. ntar ada setan yang beneran lagi.." ajak kak bryan kepada (namakamu)

"Kak dibelakang lo ada putih putih.." setelah meneriaki kakaknya ia pun bergegas berlari meninggalkan kak bryan yang masih syok..

"AAAAAaaa.. mama.. setann..." teriak kak bryan menyusul (namakamu) masuk kedalam rumah sambil berlari tak karuan.

*
*

"Assalamu'alikum.." salam ari dan azka masuk kedalam rumah.

"Waalaikumsalam.." jawab sang mama.

"Dari mana saja kalian..?" Tidak, bukan sang mama yang bertanya melainkan orang yang kini berdiri disampingnya.

"Dari rumah tetangga depan pah.." pah?? Ya, yang bertanya tadi adalah papa ari dan azka.

"Silaturahmi.." azka ikut ikutan menjawab.

"Tumben kalian mau silaturahmi sama tetangga..?? Jarang jarang ya kan pah.."

"Iya tumben.. atau jangan jangan..."

"Jangan jangan.."

Azka dan Ari sudah was was dengan omongan sang papah.

"Jangan sop buntut mamah enak.. yok makan.. papah udah laper dari tadi nungguin kalian pulang.." ucap sang papa berlalu menuju meja makan.

Gubrakk..

Azka dan Ari kejang kejang..
*
*
*
Ting ting.
Dentingan sendok dan garpu menyapu ruangan hening ini.

"Pah.. ari sama azka mau mintak izin.." Ari memecah keheningan di ruang makan ini. Azka yang namanya diikut sertakan hanya menoleh bingung.

"Izin?? Izin apa??" Papa juga terlihat bingung.

"Mmm.. jadi gini.." Ari mendadak jadi gagap.

"Izin apa sayang.. ngomong aja.." mama membantu menenangkan ari yang terlihat gugup.

"Huft.. jadi gini.. Kan tadi ari sama azka main ke tetangga depan rumah. Mmm... besok kan taun baru..." kata kata ari benar benar berantakan.

Tuk
"Aduh.. sakit ka.." ari meringis. Jidatnya dipukul pelan oleh azka.

"Abis lo mau ngomong apaan sih.. belepotan amat.. dari tadi basa basi mulu.. ya gue getok lah.. siapa tau pikiran lo jalan.." sembur azka dengan tampang watadosnya.

"Hehe.. ari bingung.. mm.. intinya tetangga depan rumah ngajakin ari sama azka tahun baruan besok divilla mereka yang dipuncak.. boleh nggak ari sama azka ikut..??" Akhirnya kelar juga ari ngomong.

"Apaaa.. taun baruan dipuncak??" Tidak. Bukan sang papah yang menyahuti melainkan kehebohan azka.
"Kok gue nggk tau.." sambungnya lagi.

"Mangkanya jadi orang tuh jangan sok ngambekan.." ari balik memukul dahi azka pelan.

"Kalian kesana sama siapa aja.." mamah berkomentar.

"Banyak mah... anak yang punya villa ngajak semua temen sekolahnya.. jadi rame.." jawab ari seadanya.

"Berangkatnya??" Giliran papa bertanya.

"Kayaknya sih besok bawa mobil. Ari sama azka nebeng. Ngumpulnya juga depan rumah kok.." jelas ari. Azka hanya manggut2.

"Ya udah.. papa izinin.. toh biar kalian bisa bergaul cepet disini." Papa menyetujui.

"Yess.. makasih pah.." ari tersenyum.

"Jadi kalo anak anak ke puncak. Kita kemana mah.." papa bertanya.

"Sesuka papa lah, mama ikut aja.." mama menjawab sambil berdiri dan melangkah menuju dapur.

"Yess.. berduaan.." papa ikut menyusul mama ke dapur. Ari dan azka terkekeh pelan.

"Lo mau kemana ka.." ari bertanya.

"Mau boker.. ikut?" Azka melenggang pergi.

"Jorok amat dah tu bocah.. untung sodara.. kalo bukan udah gue tenggelemin lo di segitiga bermuda."

"Rii.. gue denger.. awas ya lo.."

"Buset.. kuping badak denger.."

"Ariiiiiii..."

Ari terkikik pelan lalu ia melangkah menuju dapur membawa piring bekas makannya dan azka.

Tbc.

Iya tau pendek.. sengaja aku buat pendek soalnya besok pas partynya bakalan panjang..

Oh iya jangan lupa..
Budayakan vote yah..
Oke..
Jangan lupa..
Vote
Vote..
Coment juga boleh kok..
Papay.. ✋✋
See you next capther. 😉😋

All About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang