Incident kecil😶

232 14 0
                                    

Votenya jangan lupa.. oke.. 😉😘
*
*
*
Pagi hari yang cukup cerah, langit berwarna kebiru biruan. Burung burung terbang silih berganti seakan langit memang mengijinkan mereka untuk terbang melintasinya.

Cahaya matahari masuk melalui fentilasi setiap rumah. Begitu juga kamar seorang gadis yang sekarang tengah bersiap siap untuk pergi kesekolah. Rambut hitamnya terlihat mengkilat diterpa cahaya matahari, bola mata coklat yang selalu memancarkan kebahagiaan, senyum yang tercetak dibibirnya menambah kesan cantik tersendiri pada dirinya.

Dikaitnya tas yang berisi semua mata pelajarannya dan bergegas keluar dari kamar karena sang kakak pasti sudah menunggunya di meja makan, untuk apa?? Untuk sarapan tentunya *ya kali mau cuci pakean*.

Kaki jenjangnya melangkah menuruni anak tangga di rumah itu, dari pandangannya terlihat seorang pemuda tengah mengambil roti tawar lalu mengolesinya dengan selai berwarna coklat.

Langkahnya terhenti ketika ia telah sampai di samping pemuda yang sedari tadi ia perhatikan.

"Pagi kak.. 😊" senyum manis (namakamu) sertakan pada sapaannya.

"Pagi juga dek.. 😊 ceria banget kayaknya.." balas sang kakak bryan.

"Biasa aja kok.." (namakamu) duduk didepan sang kakak, tangannya terulur mengambil roti tawar dan mengoleskan selai coklat diatasnya.

"Oh iya kak ntar malem kan malem taun baru tuh.. kakak ada acara?? (Namakamu) sama temen temen mau rayain pesta barbequean di villa kita yang ada dipuncak. Kakak mau ikut??" Tawar (namakamu) tulus.

"Sama sapa aja..?? Udah ijin sama mamah papah?? Berangkat jam berapa??" Rentetan pertanyaan itu keluar dari mulut bryan, (namakamu) yang mendengarnya memutar bola mata malas.

"Ishh.. kalo nanya tuh satu satu Kali kak.. aku kesana sama salsha steffi juga sama temen temen aku di kelas, aku udah ijin mamah sama papah mereka bilang suruh tawarin kakak mau ikut apa nggak.., berangkat nanti sorean kumpul didepan.." jelas (namakamu) menjawab semua pertanyaan bryan.

"Mmmmm... gue... mmmm"

"Belagak mikir lo.." sembur (namakamu).

"Oke deh gue ikut.. ntar gue ajak syifa aja biar gue nggak dikacangin disana..." jelas bryan. Syifa? Syifa tuh pacarnya kak bryan. Orangnya baik sih ramah, pinter. Tapi nggk tau napa musti pilih kak bryan jadi pacarnya. Yasudahlah ya.

"Serah lo deh kak.. tau dah yang bawak pacar.. jomblo atu mah apa.."
Bryan hanya senyum unjuk gigi.

*Langsung aja dah*

Teeett..
"Busett otak gue berasep..." salsha mengeluh.

"Sama.. parahnya lagi tiap gue merem isinya semua angka yang pada lari ngejer gue semua.." steffi tak kalah lebay.
Yaps, memang pelajaran yang telah mereka lewati 5 menit lalu adalah matematika maklumilah jika tingkah mereka mendadak berubah seperti itu.

@parkiran

"Jadi nantik langsung kerumah gue aja ya guys.." (namakamu) mengingatkan.

"Pastii.." semua serempak.

"Kak bryan ikut (nam..)?" Tanya steffi yang ada disebelahnya.

"Iya dia ikut.. katanya mau ngajak kak syifa juga.."

"Enak ya yang bawak pacar.." salsha berangan angan.

"Kan ada gue.." celetuk aldi.

"Cieee.. bau bau pdkt nih.." rafto memanas manasi keadaan.

"Ciee.. cuiit cuit.. ntar kalo jadi jangan lupa pj lo.." (namakamu) menyenggol pelan siku salsha.

"Aa.. apaan sih.." pipi salsha merah. Dia langsung cabut meninggalkan semuanya. Kalo sampek teman temanya tau dia blushing ditempat.. turun dah image nya.

All About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang