Satu hari MISTIS 👻👻

183 10 0
                                    

Hay hay..  Aku balik lagi..  Setelah lama tak muncul karna kelelep kerjaan?. Sampek badan juga nggak vit kayak gini, mungkin karna faktor kecapeaan, jadi deh down. (apasih_curhat banget)

And, disela kelemahan gue.. *alay* gue mutusin buat ngetik part selanjutnya.. Tapi maaf nih.. Misalnya ntar ini part amburadul kayak fikiran gue sekarang. So.. Maklumin aja ya..

Langsung aja yuk..
Jangan lupa kasih suaranya ya guys, noh..  Yang ada dipojokan.
Buat nambah stamina.. (apa banget cobak).

Cekidot...

***

Pagi hari ini terasa lebih sejuk dari biasanya, embun pagi masih terlihat menempel pada permukaan daun, kabut masih sebagian tertinggal. Matahari juga terlihat malu malu untuk keluar.

Sedangkan di sebuah villa terlihat seorang perempuan tengah duduk di teras depan, dengan secangkir teh yang uapnya masih terlihat mengepul dari dalam cangkir.

(Namakamu) pov.

Pagi ini (namakamu) bangun terlalu pagi, ntah kenapa matanya tiba tiba tidak bisa diajak kompromi untuk melanjutkan tidurnya. Ia pun bangkit menuju kamar mandi. Dibasuhnya muka yang kusut untuk menghilangkan bekas- bekas yang tak diinginkan. Setelah itu ia menggosok gigi dan tentunya berkumur, kemudian langkahnya ia ayunkan keluar kamar menuju lantai dasar.

Ketika kakinya menggapai lantai dasar, terlihat ruangan itu masih sangat sepi. Tak mau fikir panjang (namakamu) melangkahkan kakinya menuju dapur. Disana bibi sedang menyiapkan sarapan.

"Pagi neng (namakamu), tumben atuh sudah bangun.. " sapa bi imah selaku pembantu di villa itu.

"Pagi bi..  Nggk tau nih.. Matanya mintak melek.. Hehe.. " jawab (namakamu) halus.

"Mau sarapan sekarang neng.. " tawar bi imah.

"Nanti aja bi,,  barengan.. Sekarang mm..  Teh anget manis aja lah.. " pinta (namakamu). Tangannya hendak meraih cangkir teh yang ada di rak gelas. Akan tetapi tangannya dicekal oleh bi imah.

"Neng (namakamu) duduk aja, biar bibi bikinin.. " bi imah meraih cangkir yang di pegang oleh (namakamu).

"Udah bi, nggk papa.. Kalo buat teh aja (namakamu) bisa kok sendiri.. Bibi lanjutin aja buat sarapanya yah.. " tawar (namakamu).

"Baik neng.. "

Setelah 10 menit berkutat dengan cangkir, gula dan teh. Akhirnya jadilah teh anget manis yang (namakamu) mau. Dibawanya teh anget itu menuju teras depan.

Cklek..

"Udah lama gue nggk ngrasain udara sejuk kayak gini.. " di letakkanya teh anget itu diatas meja, kemudian ia pun duduk.

Ketika tengah asik melihat pemandangan kebun teh yang ada dihalaman depan villanya, sekelebat bayangan memasuki pikiranya. Bayangan masa kecilnya yang berlarian mengintari ladang teh, Bermain kebukit belakang villa, sampai naik perahu dayung bersama teman masa kecilnya. Wajahnya tiba tiba berubah sendu..

"Lo dimana sekarang.. Gue kangen maen sama lo lagi.. " gumamnya pelan.

"Kangen sapa?? " tanya sebuah suara dari belakang punggungnya.

(namakamu) pov end.

"Kangen sapa.. "

"Ari..  Lo bikin gue jantungan aja.. Untung ni teh nggk tumpah..." Semprot (namakamu) pada ari.

"Heheh.. Sorry.. Abis lo gue panggilin diem aja.. Pas gue ngedeket lo bilang kangen kangen.. " ucap ari yang duduk di sebelah (namakamu).

"Tumben udah bangun..?? " tanya (namakamu).

All About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang