Bryan fault. 😔

216 11 0
                                    

Hay hay
Aku balik lagi.. Setelah lama menghilang karena membantu kententraman dunia, akhirnya aku baru bisa lanjot nih crita hari ini..  Yeeeyyy.. 🎇🎇 #apaandah.

Sebenernya..
.
.
.
Aku tuh lagi mikirin naskah ni crita.. Tiba tiba aja ide beneran mentok. Sampek nggak tau mau nulis apaan. Dan setelah merenung cukup lama... Sedikit ide muncul and langsung aku buat deh sambungan nih cerita..
Semangatin lah gue biar ide lancar terus kayak kran aer.

Oke lah sekian edisi curhatnya.. Lanjot aja dah.. Jangan lupa vote ya..

***
Hari ini masih sama seperti hari minggu pada umumnya.

Pagi itu (namakamu) terlihat sudah sangat rapi. Sepatu vans yang ia kenakan terlihat senada dengan handuk kecil yang tersampir di pundak kanannya. Tak butuh waktu lama ia pun meninggalkan kamarnya untuk turun kebawah. Kaki jenjangnya menuruni tangga dengan hati hati.

Yaps, setiap minggu pagi seperti ini, ia memiliki rutinitas kecil bersama kak bryan, ari dan juga azka. Mereka akan pergi jogging mengintari taman dekat komplek.

Untuk hari ini sepertinya personil mereka akan ada yang absen LAGI.. ya, kak bryan. Sudah 2 kali dalam tiap minggu ia selalu tidak bisa hadir mengikuti rutinitas kecil mereka. Ntah apa alasan yang selalu ia berikan sehingga tidak bisa turut hadir untuk jogging bersama adik dan kedua tetangganya itu.

(namakamu) rasa kakaknya itu sudah sedikit berubah, entahlah.

***

"Sorry lama.. " sapa (namakamu) pada ari dan azka yang sudah ada di teras rumahnya.

"Kita juga baru sampek kok.. " ujar ari sekilas.

"Yaudah yuk.. " ajak (namakamu).

"(nam..)..  Kak bryan nggak ikut lagi..?? " tanya ari.

"Nggak.. " hanya itu yang mampu (namakamu) berikan sebagai jawaban.

"Ya udah lah.. Bertiga aja juga seru kok.. Yukk.. " azka mencoba mengalihkan topik.

***

15 menit waktu yang cukup singkat untuk ketiganya mencapai taman.

Walaupun masih cukup pagi, akan tetapi taman sudah cukup ramai pengunjung. Ada banyak pedagang kaki lima yang sengaja menjajakan daganganya.

"Seperti biasa?? " celetuk azka tiba tiba.

"Oke.. " Jawab (namakamu) dan ari kompak.

Biasanya jika mereka bertiga telah sampai ditaman, mereka sering kali membuat games lomba lari.. Jadi barang siapa yang paling akhir mencapai garis finis, maka orang ini lah yang harus mentraktir sang pemenang makan atau sekedar jajan.

"oke.. Gue itung sampek 3 ya.. Satu... Dua... Tig.. Eh.. Hei..curang lo berdua.. " belum sempat azka menyelesaikan hitunganya, ari dan (namakamu) sudah berlari meninggalkan azka di belakang.

Tap tap tap..
"Azka masih dibelakang. Gue pasti bakal bisa curi start dari lo.. " (namakamu) berucap begitu semangat.

"Oke.. Siapa takut.. " Ari berlari sekuat tenaga meninggalkan (namakamu) dibelakang.. Langkahnya benar benar dibuat secepat mungkin. Tapi yang namanya manusia pasti ada batas lelahnya juga kan. Dari jauh terlihat gerakan ari sedikit melambat. Nafasnya memburu..

"Makanya.. Jangan sok sok.an deh.. " (namakamu) melewati ari sambil mengacak gemas rambut rapi ari.

"(Namakamu).. Awas ya lo.. " ari mengejar langkah (namakamu) yang hampir mencapai garis finis.

"yess.. Gue menang.. Gue menang.. " girang (namakamu).

"huft.. Capek banget.. " ari selonjoran di rerumputan disusul dengan (namakamu) yang berada di sebelahnya.

All About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang