✘bagian 15

2.5K 498 124
                                    

---
Mohon maaf jika ada typo
---

( s e b e l u m n y a )

Kurang lebih 5 menit telah berlalu dan Mingyu kini keluar dari toilet. Sesuai perintah Wonwoo, ia menghabiskan banyak waktu hanya untuk membersihkan tangannya. Sembari tersenyum ia melangkah pasti ke tempat dimana Wonwoo menunggunya.

Namun, langkah Mingyu terhenti. Tubuhnya mematung dengan debar jantung yang tidak karuan. Ia tidak menemukan Wonwoo di tempat terakhir ia meninggalkannya. Dengan perasaan panik, Mingyu berlari menyisir tempat itu. Tanpa perduli ada berapa ruangan yang perlu ia periksa. Hingga akhirnya ia sampai pada lokasi terakhir yaitu tempat parkir.

Dan Wonwoo juga tidak bisa Mingyu temukan. Wajah Mingyu pun sudah penuh dengan peluh keringat.

"Kau dimana Jeon Wonwoo"

✘ ✘ ✘

Suara air mendidih membuat Seungcheol yang tengah duduk melamun itu tersadar. Ia segera beranjak dari sofa menuju dapur. Dituangnya air panas itu pada cangkir berwarna hitam miliknya. Tangannya mengaduk pelan kopi hitam itu agar tercampur rata sembari ia yang menatap keluar jendela melihat langit malam itu.

Nafasnya terasa berat seiring dengan fikiran yang membebankannya. Semua masalah yang datang bukan karena Wonwoo. Ia yakin itu. Menolong Wonwoo dan mencari keadilan untuk Ayah lelaki itu memang jelas keinginan Seungcheol. Keputusannya semenjak awal untuk membahagiakan orang yang di cinta.

Mata Seungcheol perlahan terpejam. Dalam benaknya ia tengah mengatur kembali rencana yang ia buat. Ayahnya --Choi Siwon memang bukan seseorang yang mudah untuk dilewati. Tapi, Seungcheol tidak akan mundur. Semua harus sesuai dengan rencananya. Ia hanya menahan ini semua untuk beberapa hari lalu setelah itu pergi bersama Wonwoo ke luar negeri. Memulai hidup baru.

Tepat saat Seungcheol hendak menyeruput kopinya, suara pintu di ketuk terdengar. Ia segera menaruh cangkir dan membuka pintu itu.

"Dimana Wonwoo, kau bajingan!" Mingyu datang tiba-tiba dan begitu saja menarik kerah baju milik Seungcheol.

"Lepaskan!" Seungcheol berhasil menghempaskan tangan Mingyu. Ia membenarkan pakaiannya dan menatap nyalang lelaki yang di bencinya setelah Ayahnya.

"Tidak usah berpura-pura bodoh!"

"Kau datang ke rumahku tiba-tiba dan aku tidak merasa pernah mengundangmu. Lagipula darimana kau tau alamat rumahku?"

Mingyu kembali meraih kerah Seungcheol dan memojokkan lelaki itu pada dinding, "aku diam selama ini. Menutup mata dan telinga! Dan apa yang kau lakukan sekarang!"

Seungcheol yang tidak terima dengan perlakuan Mingyu itu pun segera memberi perlawanan. Ia mendorong tubuh yang lebih tinggi dan memberikan pukulan keras pada rahang lelaki itu. Mingyu tersungkur di lantai dengan darah yang keluar dari ujung bibirnya.

"Tidak bisakah kau menjelaskan padaku dengan cara yang lebih baik!" Marah Seungcheol

"Aku? Kau yang harusnya menjelaskan padaku. Dimana Wonwoo sekarang?!"

"Mwo?"

"Wonwoo menghilang!" Teriak Mingyu frustasi

Tubuh Seungcheol melemah seketika. Ia tidak percaya akan apa yang barusan ia dengar. Otaknya dengan cepat mencoba untuk membaca situasi saat ini. Hingga akhirnya ia teringat pesan Ayahnya tadi pagi. Tangannya perlahan mengepal kuat. Pandangannya terlihat menajam begitu saja. Seungcheol pun meraih jaket di sofa serta kunci di nakas.

"Tunggu disini" ucap Seungcheol setelah berada di ambang pintu

"Kenapa aku harus menurutimu!"

"Karena hanya aku yang bisa membawa Wonwoo kembali"

The Sweetest Lies | meanie✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang