a/n : aku tidak menanggung jika kalian pindah haluan ship:p
Dan jika sudah punya firasat enggak enak sama chapter ini, enggak apa-apa ditinggali:')____
Kaki panjang Mingyu menapaki setiap lantai marmer yang ada di rumah milik kakeknya itu. Setelah berapa bulan lamanya akhirnya ia mengunjungi tempat itu. Pintu ruangan kerja itu diketuknya dan terdengar suara lelaki dari dalam sana yang mengijinkannya untuk masuk.
"Lihat siapa yang datang mengunjungiku. Apa yang membuatmu jarang menemui kakekmu ini, Kim Mingyu" lelaki tua berperawakan masih bugar itu berbalik dan melempar senyum pada cucunya.
"Maafkan aku, Harabeoji"
"Duduklah" perintah Jae Hoon setelah dirinya yang terlebih dahulu duduk pada sofa yang ada di tengah ruangan. Mingyu segera melakukan apa yang diminta kakeknya dengan mata yang mengisyaratkan ada hal yang ingin ia katakan.
"Bagaimana kesehatanmu, Harabeoji?"
"Aku sehat. Tapi, akhir-akhir ini pikiranku sedang tidak tenang. Mungkin kau bisa membantuku"
Jae Hoon melempar senyum penuh arti. Diraihnya cangkir yang asapnya masih mengepul itu. Ia meminum teh hangat itu begitu tenang tanpa memperdulikan pandangan aneh dari Mingyu.
"Sudah membaca atau melihat berita baru-baru ini? Pemilik rumah sakit Pyeongwon, Choi Siwon baru saja dijemput oleh kejaksaan karena kasus penggelapan. Kau masih ingat denganya, bukan?"
Mingyu tersenyum dan mengangguk, "tentu. Tiga tahun yang lalu aku dirawat di rumah sakitnya. Aku mendapat pelayanan spesial, terimakasih padanya"
"Bagus kau masih mengingat kebaikannya. Kalau begitu hentikan ..."
Jae Hoon dengan suara yang mendadak tegas itu kini menatap lekat cucunya. Ada kesan penekanan yang ia berikan pada Mingyu. Seperti ia baru saja memberikan keputusan tanpa perlu pendapat orang lain dan itu bersifat final. Mingyu yang kebingungan itu terlihat mengerutkan alisnya.
"Hentikan apa Harabeoji--- "
"Aku tau apa yang kau lakukan dan apa rencanamu, Kim Mingyu. Selagi aku masih meminta dengan baik tolong lakukanlah. Hentikan apapun yang ada dalam otakmu itu"
"Harabeoji. Tidakkah kau merasa bersalah menutupi kesalahan yang dilakukan rumah sakit Pyeongwon sehingga membuat seseorang meninggal? Aku harap Harabeoji mau lepas tangan akan segala urusan yang berkaitan dengan Choi Siwon"
Suara tawa begitu keras terdengar dari Jae Hoon, "kau menyelidiki kurang dalam, Kim Mingyu. Apa menurutmu ini hanya tentang rumah sakit Pyeongwon yang menutupi kesalahan operasi pada Jung Jaewoo? Kau sangat naif ternyata"
"Harabeoji ...."
"Jika aku menceritakan semuanya. Siapkah kau membenciku serta dirimu sendiri?"
Mata Mingyu menatap tajam dengan nafas yang terasa berat. Ia tengah mencoba untuk menahan emosinya karena baru pertama kali berhadapan dengan kelicikan kakeknya. Sisi yang baru dilihatnya.
"Apa maksudnya membenci diriku sendiri?"
"Kau mencintai Jeon Wonwoo, bukan? Sampai membuatmu sudah melakukan semuanya sejauh ini. Aku terkesan, Kim Mingyu. Tapi, bagaimana jika kekacauan ini juga karenamu ..." Seringai terlihat nampak pada paras yang sudah berkerut itu.
✘ ✘ ✘
"Kau sebaiknya membeli yang rasa daging daripada tuna"
Seungcheol yang sedang menatap barisan kimbap segitiga dengan segala rasanya itu segera berbalik saat mendengar suara yang sudah sangat ia rindukan itu. Sekeras mungkin Seungcheol mencoba untuk tidak tersenyum dan menunjukkan ekspresi dari dirinya yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweetest Lies | meanie✔
Fanfic( c o m p l e t e ) Wonwoo dan Seungcheol adalah sepasang kekasih. Keduanya bekerjasama dalam menipu lelaki hidung belang yang memiliki kekayaan melimpah. Seungcheol menyayangi Wonwoo begitu pula sebaliknya. Ada janji yang keduanya setujui ketika m...