Klik bintang2 dilangit dulu boleh ya? hihi 🙈🙈 makasih 😘😘😘💕
-----
Deborah baru saja keluar dari ruang rapat. Dengan setia Jennie sudah berdiri mematung tepat di depan pintu menunggu kehadirannya.
"Miss Deborah ada kiriman bunga untuk anda di atas meja kerja. Lalu ada jadwal–"
Deborah mengernyitkan dahinya heran. "Bunga? Dari siapa?" potong Deborah. Dia lebih tertarik mendengar kiriman bunga ketimbang jadwalnya.
"Seseorang. Katanya dia penggemar anda, Miss Deborah. Disana tertulis seperti itu." jawab Jennie dengan nada ragu juga takut.
"Kalau begitu temui aku di ruanganku. Sebelum itu, tolong belikan ice americano." perintah Deborah sambil berlalu meninggalkan Jennie tanpa mau mendengar perkataan apa-apa lagi.
Debbie telah tiba di ruangannya. Dia melihat sebuket bunga anggrek terpampang disana. Debbie mengernyitkan dahinya penasaran. Dari siapa?
Perlahan, manik mata biru dan hijau Debbie melirik kartu ucapannya. Bola matanya melebar sempurna selama membaca tulisan yang tertera disana.
To: Miss Deborah
This is your favorite flowers. I can't wait to meet you and i can't wait to taste your sweet lips.
Sincerely,
Willem.
"Willem? Bagaimana dia tahu aku menyukai bunga anggrek?" Debbie berdialog sendiri bertanya-tanya akan hal itu. "Agen atau Brad tidak tahu aku menyukai bunga anggrek. Jadi bagaimana dia tahu kesukaanku?"
∞ ∞ ∞
Seperti malam sebelumnya, Deborah kembali pulang menuju apartemen. Dia tidak melihat sepatu Willem. Tampaknya lelaki itu tidak datang seperti permintaannya kemarin.
Apa dia tidak datang? batin Debbie bertanya-tanya.
Dengan langkah perlahan, Deborah memasuki ruang tamu. Dia merebahkan tubuhnya di atas sofa empuk yang nyaris seperti tempat tidur. Dia memejamkan mata sembari memijat keningnya yang terasa sakit. Akhir-akhir ini, kepalanya sering sakit. Mungkin efek kebanyakan jadwal dan kerjaan yang menumpuk. Atau sepertinya dia butuh liburan.
Mendadak ada sentuhan lembut mendarat yang memijat keningnya. Sentuhan itu berhasil membuat dirinya lebih rileks dari sebelumnya. Oh, sentuhan itu begitu menenangkan.
Tangan siapa? Sepertinya aku sudah tidak memijat keningku. Atau ... jangan-jangan ... pikirnya merasa janggal.
"Istirahat saja Miss. Aku akan menemanimu disini sampai kau tertidur." Suara itu terdengar lembut di telinganya berbarengan dengan pijatan yang semakin membawanya pada ketenangan.
Willem? batinnya bertanya-tanya. Tangannya lembut juga. Aku pikir tangannya akan kasar.
Deborah berniat membuka kelopak mata, sayang terasa sangat berat. Rasa lelah sudah melahap tubuhnya lebih dulu ketimbang melihat sosok yang sedang memijat keningnya.
Hanya beberapa menit sebelum akhirnya Deborah benar-benar jatuh terlelap. Willem yang menyadarinya langsung mengangkat tubuh ramping wanita itu ke kamar. Disana Willem membaringkan tubuh Debbie, lalu menyelimuti hingga batas dada lalu mengakhiri dengan usapan demi usapan pada kepalanya.
"Kau terlihat cantik saat tidur, Deborah." puji Willem jujur. Senyumnya tercetak jelas saat memandangi wanita di hadapannya.
Andai saja Deborah tahu aku menyukainya sejak lama ... ah ... sayang, dia tidak akan mungkin menyukai lelaki yang lebih muda sepertiku. pikirnya pesimis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss Me Until I Lost My Mind (TAMAT)
Romance(21+) (#1 Poison Angels Series) (Sebagian sudah dihapus dan dipindah ke DREAME) Ketika semua wanita memiliki keinginan untuk menikah, hal yang sama tidak berlaku untuk Deborah William. Berhasil menjajaki kesuksesan dengan kemampuannya sendiri, membu...