KMUILMM - Chapter 2: Willem

2.7K 234 25
                                    

Biasakan tinggalkan vote dan komen untuk menghargai karya si penulis ^^ 

Terima kasih bagi yang meninggalkan komen, vote, support, dan cinta di lapak ini<3 CJ berterima kasih sekali jadinya semangat ^^

- - - - -

Happy Reading💕

Hal yang paling dibenci Willem adalah datang ke pesta. Apa pun itu. Terkecuali pesta pernikahannya kelak. Dia membenci pesta ulang tahun yang terlalu bising sampai menyewa DJ ternama hanya untuk mengisi acara. Seperti halnya sekarang. Demi menemani Banyu—sahabatnya yang selalu ramah kepada semua teman angkatan mereka, dia terpaksa datang. Andai saja bukan karena Banyu, dia sudah tidur dengan nyenyak sekarang.

Waktu sudah menunjukkan pukul 9PM, Willem menguap karena bosan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu sudah menunjukkan pukul 9PM, Willem menguap karena bosan. Tidak ada yang dapat dilakukannya selain duduk memperhatikan sekitar. Sialnya Banyu sedang berbincang dengan semua teman-teman lainnya. Karena ingin pulang, Willem terpaksa menghampiri sahabatnya sejak mereka masih SMP.

"Aku pulang ya, Banyu. Aku ingin tidur," pamit Willem tanpa basa-basi di depan semuanya.

Belum sempat melangkah, Banyu sudah menahan lengan Willem dan memelototinya. Gelengan kepala Banyu seolah meminta Willem menetap di sana lebih lama. Tanggung, masih pukul 11PM. Sebentar lagi tengah malam.

"Will, kenapa tidak tidur di lantai atas? Orangtuaku selalu menyiapkan kamar tamu untuk teman-temanku," ucap Fredy, sang penyelenggara acara yang diadakan di mansion mewahnya.

"Beritahu dia dimana kamarnya, Fredy! Kau tahu, Willem butuh istirahat yang cukup," sambung Banyu.

"Aku tidak perlu mengantarnya. Kamarnya berada di lantai dua, pojok sebelah kanan. Tidak ada yang menempati di sana karena kamar tamu yang lain sudah terisi," kata Fredy menjelaskan dengan tangan yang ikut bergerak menandakan keberadaan kamarnya.

Willem menganggukkan kepala. Sekali lagi, demi Banyu. Jika tidak, dia malas menetap apalagi beristirahat di kamar orang. Akhirnya Willem pergi tanpa permisi menuju tempat tujuan.

Setibanya di kamar empuk serba putih itu, Willem menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur. Aroma kamarnya khas wangi bunga Lavender. Bersih dan nyaman. Willem bisa saja tertidur di sini jika dia tidak ingat harus pulang. Namun, menutup mata sebentar tidaklah masalah.

Ketika kelopak matanya tertutup, Willem mendengar ada bunyi pintu terbuka. Tapi dia tidak peduli. Namun, kepekaannya mulai menjalar ketika ada seseorang yang naik ke atas tempat tidur. Dan... mengelus miliknya! Berulang kali!

Detik itu pula Willem membuka matanya. Betapa terkejutnya dia melihat seorang perempuan teman sekelasnya berada di atas perut sambil mengusap miliknya. Iya, miliknya yang masih tertidur!

Kiss Me Until I Lost My Mind (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang