bonus chapter i

990 225 15
                                    

donghyun kaget, kepalang kaget begitu yeeun melangkah masuk ke café langganan mereka.

yeeun masih yeeun yang sama, yang melenggang dengan elegan dan wajah galaknya. bedanya, sekarang rambut panjang yang dulu sering dia kibas-kibas cantik udah menghilang. dipotong. rambutnya sekarang cuma sebahu. dan donghyun bener-bener shock liat itu.

pertama karena yeeun cerita dia gak pernah potong pendek sejak tk, dan karena rambut yeeun juga salah satu fiturnya yeeun yang donghyun paling suka. dia suka nyiumin dan mainin rambut yeeun yang wangi.

dan lagi, wajahnya yeeun dengan rambutnya yang sekarang bikin dia keliatan lebih garang. tapi lebih dewasa juga. amat dewasa. donghyun gak bisa ngelak kalau dia suka penampilannya yang sekarang.

"heh, ngelamun," tegur yeeun.

donghyun otomatis menarik dirinya kembali ke dunia nyata. yeeun udah duduk di hadapannya sekarang sedangkan donghyun masih percaya gak percaya. udah kaya liat malaikat.

"gitu banget liatinnya, jelek ya?" yeeun mainin rambut pendeknya.

donghyun otomatis geleng kepala. "enggak! gak jelek sama sekali."

"kamu suka?"

"suka!" donghyun ngangguk.

"bohong."

"beneran deh."

"kok kayak gak suka responnya datar banget," yeeun mencibir.

"enggak gitu, aku cuma kaget kamu potong rambut sependek ini. emang ada apa?"

sebuah senyum mengembang di bibir yeeun dan donghyun seketika merasa dia gak seharusnya nanya pertanyaan ini. seolah ada badai yang menyambut dia di balik senyumnya yeeun.

"kamu stres sama uas?" tanya donghyun setelah lama yeeun gak jawab.

cewek itu menggeleng.

"aku bakal ke jepang!"

"HAH? NGAPAIN?" pekik donghyun.

"aku kan ikutan winter school, lupa ya kamu?"

donghyun coba mengingat soal winter school ke jepang. dan emang bener yeeun pernah menyinggung soal itu. dan dia bernazar buat potong rambutnya kalau kepilih. pas ditanya kenapa, soalnya katanya kalau nazar yang aneh-aneh bakal terkabul.

jadi potong rambut adalah bentuk perwujudan nazarnya.

di satu sisi donghyun seneng, tapi di sisi lain kayaknya sesuatu habis terrenggut dari dia.

"kapan berangkatnya?" tanya donghyun.

"januari nanti, minggu kedua."

"berapa lama?"

"sebulan," jawab yeeun.

donghyun menghela nafas lega, walaupun dalam hati sebulan itu waktu yang cukup lama dilewatin tanpa yeeun. secara gitu mereka hampir tiap hari ketemu.

"nanti aku nyusul," celetuk donghyun.

mata yeeun membulat denger pacarnya asal ngomong. "ngapain?"

"liburan? emang ngapain lagi?"

"ih enak banget ya nyeletuknya liburan ke jepang kaya mau beli es teh," ucap yeeun yang bikin donghyun ketawa.

dalam hati yeeun juga udah seneng kalau donghyun beneran nyusul. tapi kan ngurus kelengkapan buat berangkat ke luar negeri gak segampang membalik telapak tangan. jadi dia menghindari berharap lebih.

"ntar kamu extend visa aja. sisa seminggu setelah winter school selesai, kita liburan bareng."

yeeun mengernyit, bingung pacarnya serius apa bercanda. tapi donghyun gak pernah seserius ini kalau bercanda.

"yang bener?"

donghyun ngangguk. "beneran. tapi kamu jangan kepincut sama cowok jepang ya?"

💻


nangis ini ngasal bgt nulis maapin ya kawan tapi aku mungkin punya stok bonchap lagi so yey!!

i know you know ❣donghyun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang