Lesley, Freya, dan Kagura datang kerumah kecil Miya pagi pagi sekali. Bahkan Mirana -ibu Miya terkejut ternyata putrinya mempunyai banyak teman yang memperdulikannya.
"Maaf, Tante. Jika kami akan menganggu. Tapi kami ingin membuat pesta penyambutan Miya pulang dari rumah sakit," Ungkap Freya tulus. Mirana menangis terharu mendengar perkataan Freya.
"Silahkan nak. Jangan sungkan sungkan, kalian juga tante anggap anak sendiri kok." Tutur Ibu Miya lembut. Lalu Ibu Miya pergi ke dapur untuk menyiapkan minum untuk mereka.
Lesley pun membawa dus berisikan pernak pernik nanti. Bersama Gossen di belakangnya. Mereka tak jadi berkunjung ke ruang rawat Miya karena sudah di seret pasangan HayaGura kemari.
"Hai! Aku datang," Lesley dan Kagura menatap gadis bersurai pirang berkucir dua yang barusan datang dengan tatapan penasaran.
"Nggak terlambat kan ?" Tanyanya ke Freya, gadis yang berdress putih dan surai dark blue di daun pintu menggeleng memberitahukan kalau dia tidak terlambat.
"Kami saja baru tiba, Layla. Ayo kita masuk dan membuat kejutan!" Seru Freya heboh.
At Miya
"Kalian tak perlu khawatir. Pertukaran tubuh itu akan menghilang saat Full moon." Jelas Harley. Miya mengangguk pelan.
"Berarti dua malam lagi kan ?" Ujar Alucard sambil menatap layar smartphonenya.
"Selama itu usahakan kalian tidak berganti tubuh, kalau kalian masih mau tinggal di tubuh masing masing." Peringat cowok ber eyesmile itu tersenyum.
"Kenapa kami bisa berganti tubuh ?" Tanya Alucard menyuarakan isi hatinya sedari tadi ia tahan.
Harley ingin menjawab kalau semua itu kesalahan pacarnya, karena ceroboh menumpah ramuan ke Miya pagi itu. Tapi, dia tak mau gadisnya di gangggu Alucard nantinya.
"Karena jodoh kali," Jawabnya asal sontak membuat pipi Miya memerah mendengarnya.
'Jangan baper Mi. Seharusnya kau sudah belajar dari perjalanan cinta Freya. Kalau php itu berasal dari baper,' Batinnya mengingatkan dirinya. Harley yang mengetahui perubahan raut wajah Miya hanya mengulas sebuah senyum.
Sedangkan Alucard entah mengapa merasa sedikit senang mendengarnya. Padahal ucapan itu hanya jawaban asal Harley.
"Kak Miya aku membawa bubur ayam. Mau nggak ? Kalau mau aku suapin," Tawarnya beranjak mendekati ranjang Miya. Alucard melotot tak terima mendengar tawaran itu.
"B-boleh. Kau tau aja kalau Kakak begitu lapar," Ujar polos sambil mengusap perutnya yang kelaparan.
"Nggak! Aku yang akan menyuapinya! Anak kecil pulang aja sana! Hush hush!" Ujarnya ketus mengusir Harley yang hendak membuka bingkisan yang di bawanya tadi.
Alucard segera mengambil alih itu lalu mendekati Miya.
"Alucard! Apa apaan kau! Itu adik kelasku geblek!" Seru Miya tak terima adik kelasnya di gituin Alucard.
"Dia juga adik kelasku!" Balas Alucard tak terima Miya mengklaim Cowok eyesmile di depannya.
"Nggak papa kok kak. Aku paham kok kalau pacar kakak cemburu ke aku," Sahut Harley membuat Miya mendelik. Ia tak terima kalau Playboy yang berdiri di sebelahnya disebut pacarnya.
"Aku dan Alucard tidak pacaran Harley!" Protesnya cemberut. Walau marah tapi ia membuka mulutnya jika Alucard menyuapkannya bubur ke arahnya.
"Mungkin belum. Kan udah Harley bilang mungkin saja Kak Alucard jadi pacar masa depan kakak,"
Uhuk!
Itu buka Miya melainkan Alucard yang tersedak ludahnya sendiri gara gara omongan Harley.
"Terserah. Nanti kalian berdua harus membantuku pulang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Change [√]
RomanceMiya dan Alucard adalah musuh yang nggak akan pernah bersatu. 'Aku membenci cewek yang kerajinan seperti dia! Sok cari perhatian di depan guru lagi' -Alucard 'Aku membenci cowok yang kerjaan maini hati cewek aja! Kalau ingin bermain, ya sana main ML...