"Ugh." Perlahan kelopak matanya terbuka.
Pletak!
"Aduh!" Rintih Miya sambil memegang ujung kepalanya. Setelah loading beberapa menit akhir Miya menyadari dirinya sudah kembali semula.
"Yeay!" Serunya senang.
"Miya bisakah kau tidak bertingkah absurd ?" Ujar Kagura jengah sedangkan Miya hanya menyengir.
"Kau tau ? Kamu itu bukan kepala keras tapi keras kepala," Omel Kagura sambil melotot ke Miya. "Jadi, jangan lakukan itu lagi!"
"Aku cuman mau mengukur tingkat keras kepala Alucard," Ujarnya polos tanpa dosa. Gadis cantik itu mendelik ke arah Miya.
"Kalau kau masih melakukannya lagi, kau akan ku jedoti ke kepala Bapak Minotour!" Ancamnya.
"Coba aja kalau bisa wlek!" Ujarnya Miya jahil sambil memeletkan lidahnya.
"Yuk balik kelas. Tampaknya otakmu udah nggak bener," Miya kali ini mendelik ke arah Kagura.
"Apa ? Kan emang benar, kalau otakmu udah nggak bener tandanya kamu udah sehat," Ujar tersenyum jahil. Sedangkan Miya cemberut.
"Ya udah ayo. Kita udah ketinggalan pelajaran nih," Miya buru buru bangkit dari ranjang UKS.
"Kau nggak niat minta maaf ke Alucard?" Tanya Kagura sambil menunjuk ranjang sebelah dengan dagunya. Ruang UKS memang menyediakan banyak kasur, namun kasur kasur itu di beri batasan tirai putih polos.
"Ogah. Yang salahkan dia, malas aku minta maaf ke dia," Ujar Miya sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Udah yuk ke kelas!" Ujar Miya menarik Kagura keluar UKS.
Miya menatap ke bawah, tiba tiba kejadian dimana Alucard menciumnya tadi terulang lagi kepala Miya.
Blush
Wajah Miya berubah menjadi merah mengingat kejadian ajaib itu.
"Kau masih sakit Miya ? Kalau iya aku antari pulang nih," Tawar Kagura. Kagura memandang gadis itu cemas.
Miya membuat gesture silang. "Nggak papa kok. Cuman sedikit pusing aja," Kelitnya.
.
"Jangan melamun Miya! Kau di gaji bukan untuk melamun!" Miya tersadar lalu menunduk berulang kali meminta maaf.
"Aku tak suka kesalahan! Gajimu ku kurangi untuk bulan ini," Ujarnya arogan. Wanita itu pergi meninggalkan Miya sendiri di meja kasir.
Miya menjatuhkan wajahnya di lipatan tangannya.
"Jangan melamun Miya!" Ujarnya kepada dirinya sendiri.
Karena bosan ia melihat ke luar sana. Karena cafe ini di desain menggunakan dinding kaca otomatis orang di dalam bisa menikmati pemandangan di luar sana.
Mata Miya mengerjab ngerjab imut melihat siluet orang sangat di kenalnya sedang menuju kesini.
'Masa' sih dia lagi ?' Ujarnya nggak yakin.
Perlahan pemuda yang sangat Miya kenali plus Miya benci memasuki Cafe tempat Miya bekerja bersama seorang gadis cantik.
"Alu, aku mau makan cheesecake...," Pinta manja sambil bergelayut di tangan Alucard. Bahkan gadis itu sengaja menekan bagian dada ke Alucard. Miya mengernyit jijik melihat pemandangan itu.
'Miya tenang. Kendalikan emosimu! Kalau tidak kau akan di pecat!' Batinnya. Miya segera mendekati meja yang sangat enggan dia dekati.
Sambil memasang smile fake Miya berusaha sekuat tenaga untuk tidak melakukan tindak kejahatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Change [√]
RomanceMiya dan Alucard adalah musuh yang nggak akan pernah bersatu. 'Aku membenci cewek yang kerajinan seperti dia! Sok cari perhatian di depan guru lagi' -Alucard 'Aku membenci cowok yang kerjaan maini hati cewek aja! Kalau ingin bermain, ya sana main ML...