Miya memakan roti bakarnya lahap. Ibu Miya -Mirana- menatap anaknya senang.
Kenapa Miya sudah kembali ke tubuhnya ? Kemarin itu...
"Woy Alucard jangan mandi!" Teriak Miya mengejar Alucard. Dengan gesit Alucard mengelak dan berhasil menhindari serangan Miya.
"Alu-KYA!!!" Kaki Miya terpeleset membuat Miya limbung dan jatuh ke arah depan plus kepalanya langsung kejedot Alucard. Alhasil Miya kembali ketubuhnya dan langsung menyelamatkan tubuhnya yang hanya terbungkus selembar handuk.
'Dasar Alucard Playboy mesum! Mati aja sana!' Batin Miya sambil mengutuk ngutuk Alucard saat ini, padahal kejadian telah berlalu.
"Aku pergi dulu ya Ibu! Nanti sekitar jam 6 Miya akan pulang!" Pamit Miya bangkit sambil menyampirkan tas ransel kepundaknya.
"Hati hati di jalan ya Nak. Semoga harimu menyenangkan!" Sahut Ibu Miya menatap putri satu satu pergi menghilang di balik pintu bercat putih itu.
.
Miya melewati gang sempit yang selalu jadi rute cepatnya menuju ke sekolah."Kakak...,"
Sayup sayup Miya mendengar seseorang memanggilnya. Saat di toleh kebelakang, tidak ada siapapun di sana. Seketika bulu kuduk Miya meremang.
"Ba!!"
Miya langsung terlonjak kaget. Jantungnya berdegup kencang. Ia bahkan menutup matanya saking ketakutannya.
"Kakak ini lucu ya ? Walau takut tetap saja ia tak menjerit atau lari," Ungkap sosok di depan Miya.
'Sejak kapan Fiksi ini jadi horor ?' Batin Miya mengutuk Author beserta ide idenya.
"Perkenalkan aku penyihir jenius Harley," Ujar memperkenalkan diri.
'Dia mau apa ?' Batinnya menatap Harley tajam. Cowok yang tampaknya masih anak Junior high school itu langsung tertawa terbahak bahak.
Miya mengernyit menatapnya.
"Oke, oke. Aku bukan anak JHS, aku juga anak SML. Dan, aku adik kelas kakak. Mau kesekolah barengan dengan ku ?" Jelasnya membuat Miya baru sadar pakaian seragam yang di gunakan cowok itu.
Miya mengangguk menerima tawaran dari pemuda eyesmile itu. Mereka berjalan beriringan melewati gang tersebut.
"Darimana kau mengenalku ?" Tanya Miya menyelidik. Harley mengendik bahunya menjawab pertanyaan Miya.
"Kakak percaya adanya penukaran kesadaran ?" Tanya dengan nada bercanda menatap lurus ke depan. Miya menoleh menatap Harley yang tersenyum.
"Bagaimana jika orang yang sering mengganti kesadaran dengan orang lain tak dapat kembali semula ? Itu mengerikan bukan ?" Ujarnya masih berceloteh riang. Miya yang mendengarnya langsung membeku.
Miya menduga duga siapa sosok cowok di sebelahnya ini. Entah mengapa ia menjadi mengingat Lesley.
"Kak! Lihat kakak kelas pirang bermata indigo sana! Ia sepertinya tak menyukaiku," Miya yang melamun segera tersadar lalu melihat ke arah Harley tunjuk.
Ketika purple dan indigo bertabrakan, si netra indigo langsung membuang muka dan pergi begitu saja.
"Kayaknya tuh kakak kelas cemburu deh. Harley minta maaf jika membuat pacar kakak cemburu," Miya menggelengkan kepalanya.
"Aku tak punya pacar, Harley. Dia juga sudah memiliki banyak pacar! Mana mungkin kami pacaran," Bantah Miya membuat Harley terkekeh.
"Kalau gitu pacar masa depan kakak aja deh. Hahahaha~" Godanya membuat wajah Miya memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Change [√]
RomantizmMiya dan Alucard adalah musuh yang nggak akan pernah bersatu. 'Aku membenci cewek yang kerajinan seperti dia! Sok cari perhatian di depan guru lagi' -Alucard 'Aku membenci cowok yang kerjaan maini hati cewek aja! Kalau ingin bermain, ya sana main ML...