Pagi ini aku bangun sangat pagi sekali agar aku tidak terlambat untuk berangkat ke kantor. Setelah sarapan aku segera keluar dan Menunggu taxi yang sudah ku pesan. Setelah taxi nya datang aku segera masuk dan berangkat. Pagi ini memang sangat menyebalkan, baru berjalan saja sudah terkena macet. Aku menggerutu di dalam taxi bisa2 aku telat jika seperti ini.
Aku sampai di kantor pukul 08.30 . Ini sudah sangat terlambat mungkin jika tidak terkena macet aku tidak akan terlambat. Aku segera masuk dan berharap jika bos itu belum datang dan aku mendengar jika mbak2 resepsionis memanggilku."Rachel"
Kenapa dia sudah tau namaku
Ah itu bukan urusanku sekarang yang terpenting aku tidak dihukum karna terlambat.
"Ada apa ya mbak? "
"Kamu di panggil bos "
"Maksud mbak pak azka? "
"Ya siapa lagi kalo bukan dia"
"Baik saya akan keruangannya"Aku pun memberanikan diri untuk menemui bos galak itu. Entah apa yang akan terjadi mungkin bisa saja dia akan memecat ku karna baru masuk saja sudah telat.
"Permisi "
"Masuk "
"Maaf pak, anda memanggil saya"
"Iya duduklah"aku pun menuruti perintahnya
"Ada apa ya pak? "
"Apa kamu telat? "
"I.. Iiiya"
"Bagamana Bisa bukankah kamu sudah bilang jika kamu tidak akan telat"
"Itu semua betul tapi takdir berkehendak lain pak, tadi di jalan macet mungkin jika tadi tidak macet saya tidak akan terlambat"
"Emm....baiklah"
"Apa anda butuh sesuatu? "
"Ya, aku membutuhkan bantuanmu"
"Bantuan"
"Ya aku ingin kamu membantu ku dalam menyelesaikan masalah ku"
"Kenapa anda tidak menyelesaikan masalah anda sendiri kenapa harus melibatkan saya"
"Apa kamu tidak mau membantu saya? "
"Tidak, saya tidak ingin terlibat dalam masalah anda lebih baik anda selesaikan masalah anda sendiri, saya permisi"ucapku berlalu pergi tapi sebelum aku sampai pintu dia melanjutkan bicaranya lagi
"Jika kamu tidak mau membantu saya, saya akan memecat mu"ucapnya yang menghentikan langkahku.
"Bagaimana bisa kau memecatku hanya karna aku tidak mau membantumu? "
"Itu semua bisa kulakuakam nona, jika kau tidak ingin membantu ku sekarang keluarlah dari kantor ku. Kau ku pecat "
"Hey kau tidak bisa seenaknya memecat ku seperti ini"
"Ini adalah kantor ku jadi semua itu terserah ku"
Aku berfikir sejenak dan melanjutkan bicara ku
"Baiklah...... Aku akan membantumu untuk menyelesaikan masalah mu. Katakan apa yang harus aku lakukan? "
"Berpura2 lah untuk menjadi kekasihku"
"Hey apa yang kau katakan"
"Aku belum selesai bicara jadi jangan memotong pembicaraanku"
"Baiklah lanjutkan"
"Aku menyuruhmu berpura2 menjadi kekasihku karna aku tidak ingin dijodohkan dengan wanita pilihan orang tua ku "
"Apa tidak ada yang bisa kulakukan selain itu? "
"Apa kau keberatan? "
"Mungkin aku sedikit keberatan dengan semua itu karna berpura2 menjadi kekasihmu itu tidaklah mudah"
"Semua itu mudah, kau tinggal melakukan saja apa yang ku katakan"
"Tapi... "
"Ku mohon bantu aku"
"Tapi kenapa harus aku?"
"Karna seperti nya kau wanita yang baik2"
"Apakah diluar sana tidak ada yang baik seperti ku? "
"Sudahlah, jadi nanti siang aku akan mengajakmu untuk kerumahku "
"Untuk apa kau mengajakku kerumahmu"
"Itu bukan urusanmu sekarang keluarlah"ucap nya dan aku pun meninggalkan tempat ini. Dasar tidak tau terima kasih. Jika rau bos disini seperti iti lebih bauk aku bekerja di kantor nya papa saja."Rachel kamu dipanggil pak azka"
"Baik"kenapa dia selalu mengganggu ku. Aku pun langsung keruangannya tapi sebelum aku sampai aku melihat seseorang yang duduk di meja dekat ruangannya pak azka apa mungkin dia sekertarisnya pak azka tapi jika memang sekertarisnya kenapa dia berpakaian seperti itu. Ah sudahlah itu bukan urusanku sekarang yamg menjadi urusanku adalah kenapa pak azka memanggilku."Masuk"kenapa dia sudah menyuruhku masuk padahal kan aku belum mengetuk pintunya apa dia punya indra keenam
"Permisi, apa anda membutuhkan sesuatu "
"Apa aku memanggilmu jika aku hanya membutuhkan sesuatu? "
"Mana aku tau"
"Kita berangkat sekarang
"Berangkat kemana? "
"Kerumahku nona, aku akan menunggumu di mobil"
"Baiklah"aku segera mengambil tas ku dan mencari dimana keberadaan mobilnya
"Maaf bak apa anda sedang mencari mobilnya pak azka"tanya seorang security kepada ku
"Iya lalu dimana mobilnya? "
"Pak azka sudah berangkat dan mbak disuru naik taxi"
"What, baiklah terima Kasih atas infonya "
"Sama2"
Dari pada aku harus ikut dengannya lebih baik aku pulang saja.Diperjalan aku hanya menggerutu tidak jelas mentang2 dia bos dengan seenaknya saja dia memperlakukan karyawannya seperti ini. Sesampainya aku di apartemen aku langsung merebahkan tubuhku di kasur. Aku memejamkan mataku aku tidur seperti biasanya hanya memakai tanktop dan celana pendek. Saat aku bangun aku melihat dengan samar2 ada orang yang duduk di sofa kamar ku siap dia bisa2 nya masuk kekamarku.
"Kau"
Aku terkejut saat tau jika pak azka yang berada di sini bagaimana dia bisa tau kode apartemku
"Kenapa kamu Bisa masuk ke apartemenku. Kenapa kamu sangat lancang"
"Aku bisa masuk karna aku sudah tau kode apartemenmu"
"Dari mana kamu tau kede nya"
"Itu bukan urusanmu. Sekarang bersiap lah kita berangkat jam 7"
"Apakah tidak bisa ditunda pertemuannya"
"Tidak karna keluarga ku dan keluarga perempuan itu akan bertemu jadi disitulah aku akan memperkenalkan mu "
"Baik, sekarang keluarlah aku akan bersiap "
"Tidak aku akan menunggumu disini "
"Heh ap.... "
"Kau tidak usah membantah "
" dasar"
Aku segera masuk kekamar mandi setelah selesai aku akan berganti di kamar mandi karna jika berganti diluar tidak mungkin karna masih ada azka. Setelah semuanya selesai aku dan azka segera berangkat.
Diperjalan kami diam saja.
Akhirnya kamu pun sampai dirumah nya azka."Ayo masuk. Berlakulah layaknya kita itu sepasang kekasih yang sudah lama pacaran"
"Ya"
Aku melihat keluarganya azka sedang mengobrol di ruang tamu.
"Ma"
"Kamu sudah datang sayang"
"Ya kenalin ma dia pacar azka ,apa temannya mama belum datang. Apa mungkin dia tidak jadi menjodohkan anaknya denga..... "
"Ah itu dia sudah datang. Hay di"
"Hay len"
Posisi ku sekarang masih membelakangi mereka jadi aku tidak mengetahui siapa temannya mamnya azka.
"diana dimana anakmu? "
"Dia sangat sulit dihubungi jadi dia tidak ikut dengan kami"
"Tante, perkenalkan ini pacar saya jadi tante tidak perlu menjodohkan saya dengan anak tante"
"Boleh tante berkenalan dengan kekasihmu "
"Dengan senang hati. Sayang perkenalkan ini tante diana"
"Hay Tant..... "Ucapanku terpotong karna aku terkejut ketika mengetahui mama lah yang dimaksud azka.
"Rachel kamu kenapa ada disini?"
"Tante bukankah sudah saya bilang jika dia paca..... "Aku menginjak kakinya azka ,aku tidak ingin dia melanjutkan bicarnya.
"Ra kenapa kamu Menginjak kakiku? "
"Diamlah! "
"Jadi kalian pacaran. Baguslah jika kalian sudah pacaran berarti mama tidak usah susah payah untuk membujukmu."
"Tapi tante kita ti.... "
"Lebih baik sekarang kita duduk dulu. Jadi rachel ini anak kamu di? "
"Iya dia anak aku. Kardi kita percepat saja pernikahan kalian "
"Tapu ma, aku belum siap untuk menikah. Papa kan pernah bilang jika aku harus menikah ketika aku sudah sukses."
"Papa akam mencabut semua ucapan papa ra. Dan semua fasilitas kamu papa kembalikan."
"Apakah mobil aku juga papa kembalikan? "
"Ya akan papa kembalikan tapi kamu harus menikah dengan azka "ucap papa ku
"Tapi pa"
"Apa yang harus di tapikan sih ra. Kalian kan sudah pacaran berarti kalian sudah saling Cinta"
"Tap.... "
"Kita akan memikirkan semua itu om, sekarang saya akan mengantarkan rachel pulang. Ayo ra... Permisi"
"Azka hati2"
"Iya ma"
Setelah pamitan aku segera keluar dari rumahnya azka. Dia mengantarku ke apartemen. Setelah sampai parkiran aku segera turun tetapi azka mencekal tanganku. Apa dia tidak tau jika Semuanya menjadi kacau.
"Ada apa lagi"
"Aku ingin bicarakan sesuatu denganmu "
"Sekarang aku sedang tidak ingin membicarakan apa2 denganmu Jadi pulanglah kau bisa bicara besok "
"Baiklah aku akan kembali besok pagi"
Setelah itu azka meninggalkan apartemen ku dan aku pun segera masuk.