MOS HARI PERTAMA*
"Selamat datang para peserta MOS SMA Negeri 2 Ambon yang unyu-unyu bangetsss, perkenalkan saya Glo, ketua Orientasi Siswa tahun ini. MOS Tahun ini akan menjadi MOS yang paling ngehits, karena gue satu-satunya senior paling kekinian banget telah menjabat sebagai ketua MOS," kata salah seorang kakak OSIS yang sedang mengatur-atur barisan paling depan.
"Jika ada yang ingin bertanya, silahkan bertanya sebelum forum kesempatan bertanya ini ditutup," lanjutnya kembali.
Namaku Kanidya Mira Pical. Aku lahir pada tanggal 14 January 1983. Usiaku 15 tahun. Aku punya satu Ayah dan satu Ibu. Ayah dan Ibuku punya satu anak, yaitu aku. Ayahku bekerja di perusahaan otomotif. Dan Ibuku bekerja di pabrik es krim, itulah alasannya mengapa aku suka sekali sama es krim.
Hari ini adalah hari pertamaku akan menduduki bangku SMA. Aku punya seorang teman, namanya Maria. Dia berusia sama denganku, dia juga punya satu Ibu dan satu Ayah. Kemudian, Ibu dan Ayahnya juga punya satu anak, yaitu dia. Kami sama-sama suka makan es krim. Karena Ibu sering membuatkan es krim dan memberikannya kepada Maria dan keluarganya. Jadi sejak kecil dia sudah sering mencicipi es krim sama sepertiku.
Ibuku dan Ibunya Maria adalah teman SMA dulu, jadi aku mulai mengenal Maria ketika dia dan Ibunya datang berkunjung ke rumah. Semenjak itu, kami sudah menjadi sahabat yang sangat dekat, bahkan bisa dibilang kakak beradik sungguhan, karena kami sama-sama anak tunggal, dan mendamba-dambakan seorang adik. Namun sayangnya, belum tercapai juga. Tapi tak apa. Aku punya Maria, dan Maria memilikiku.
Aku dan Maria punya banyak sekali kesamaan. tapi hanya dua hal yang berbeda dari kami adalah perbedaan agama. Agamaku Islam, dan Maria beragama Nasrani. Kemudian perbedaan yang kedua ialah, maria lebih menyukai tipekal cowok yang acak-acakan, posesif, berisik, kocak dan agak bandel. Katanya, itu terlihat seksi.
Tapi aku tidak. Aku lebih menyukai laki-laki yang berpenampilan rapi, tenang, tapi jangan terlalu kalem juga, dan tidak posesif. Yang yang pasti dia harus lebih pintar dariku, karena dia akan menjadi imamku kelak.
"Terima kasih teman-teman semua sudah mau mengikuti sesi pertama pembukaan Masa Orientasi Siswa. Semua mohon berbaris rapi dan berjalan teratur ke dalam aula untuk mengikuti sesi kedua."
Sesi pertama pesan dan kesan kepala sekolah juga ketua OSIS sudah disampaikan. Selanjutnya, kami diminta mengikuti sesi kedua. Aku berjalan bersama sobatku, W.S. Rendra di tanganku.
Dari luar ruang aula, "Barisan yang di depan ikuti Kak Feby, barisan paling kanan ikuti Kak Glo, barisan yang di tengah ikuti Kak Arshy, dan yang paling kiri ikut gue," kata salah seorang panitia MOS yang kemudian seakan menghentikan waktuku karena senyuman sederhananya. Aku yakin pasti, siapa pun tidak akan pernah bisa mengalahkan senyum tampannya ini, dan tidak akan pernah bisa mengalihkan pandangan dari senyumnya itu. tidak semua lelaki akan terlihat menawan bila tersenyum.
"Ria! Siapa itu?"
"Yang mana?"
"Yang itu, yang di depan," sambil menunjuk.
"Oh itu, namanya kak Fahri."
"Aku menyukainya," dengan tidak sadar, aku telah berkata seperti itu.
"What the...? Nid, kamu nggak apa-apa kan? Atau masih bermimpi? Tiba-tiba saja langsung melontarkan kalimat seperti itu? Seakan kamu sudah mengenalnya dan tahu tentangnya saja."
"Eh maaf, Ria. Aku ngigo. Mungkin karena tadi pagi lupa sarapan."
Namun sejujurnya, mata siapa pun yang melihat kak Fahri akan segera terpesona dengan senyumannya jika mereka memperhatikan secara teliti, maka mulut akan berkata demikian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja di Jakarta
Romance"Senja adalah keindahan tersingkat yang pernah langit suguhkan untukku. Dan kamu seperti senja, suguhan tersingkat yang pernah Tuhan ciptakan untukku. Kenapa sampai kamu yang baru saja datang, kemudian sudah pergi lagi? dan mengapa Tuhan harus menci...