13 - akar dari segala mimpi

265 96 48
                                    

t e i l d r e i z e h n
_______________

" Setidaknya jika kita tidak bisa mendukung mimpi mereka, berhentilah menghinanya, apalagi meremehkannya. " [ Kehlani ]

3 minggu mendatang gue harus lagi-lagi dengan sukarela —atau lebih tepatnya rela nggak rela, menyambut datangnya Klausurphase*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3 minggu mendatang gue harus lagi-lagi dengan sukarela —atau lebih tepatnya rela nggak rela, menyambut datangnya Klausurphase*. Semester ini gue kayak mau melipir-melipir. Berat coy. Banyak paper, project dan presentasi. Mungkin di total jumlahnya ada lebih dari 30. Gue juga harus nulis 6 ujian mapel utama dan 2 ujian mapel tambahan.
*minggu-minggu ujian

Yang paling najis menurut gue buat ujian di semester ini adalah manajemen keuangan. Yang which is ujiannya minggu depan. I know right, FML.

Namanya juga kuliah, sekolah sudah malas kerja pun belum sanggup. Gue pernah denger kita semua punya dua pilihan. Lulus tepat waktu atau lulus di waktu yang tepat.

Do you guys ever feel like, just, lost all of those motivation for everything.

Pernah nggak, kalian semua berada di titik, dih, capek ya kuliah, gue pengen jadi selebgram aja.

Kalau kalian pernah mikir gitu, berarti gue nggak sendirian.

Gue masih belum juga mengerti kenapa di zaman yang segala sesuatu bisa dimulai dengan mudah gue masih harus berjuang dengan sangat tidak mudah buat lulus kuliah dan bekerja di perusahaan yang mau menerima tetesan keringat perjuangan gue bertahun-tahun menjalani kehidupan perkuliahan yang berat di Jerman.

Atau mungkin gue bakal kerja di perusahaan yang sama sekali nggak nyambung sama kuliah gue.

Entahlah, siapa yang tahu?

Meanwhile beberapa persen orang lain dengan mudahnya mendapat rezeki dari "hai guys jadi ini produk bagus banget" di setiap potongan cerita instastory mereka.

Despite of all things, just remember kalau Tuhan nggak pernah salah memberi porsi rejeki kepada tiap-tiap makhluknya, di waktu yang pas. Barangkali saat inilah waktu mereka. Barangkali, itulah mimpi mereka sejak dulu.

Karena untuk menseriusi hidup, memang kita butuh mimpi. Mimpi yang menjalar kuat dari akar-akarnya.

Kalian tau, akar dari segala mimpi? Ia ternyata dimulai dengan satu huruf, yaitu cinta.

Setelah bokap gue memilih diam disaat nyokap gue jelas-jelas nyelingkuhin dia. Dunia gue terasa runtuh. Seketika itu juga rasa percaya gue tentang cinta buyar semua. Bullshit kata gue waktu itu.

Then gue kabur ke kota tepian yang mempertemukan gue dengan Ian.

Because if i have never found him, i also wouldn't have found myself.

Sebelum bertemu Adrian, I have really no idea what love is. He's the first person, who made me believe. That love will always stay even when the feelings leave.

SEHNSUCHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang