Episode 3

1K 52 5
                                    

Jika kau memiliki masa lalu yang kelam, janganlah kau jadikan itu sebagai alasan agar kau bisa bebas dari kenyataan yang kau hadapi sekarang ini

Solar hanya diam seribu bahasa. Tak bisa ia pungkiri lawan bicaranya ini sangat pandai dalam memahami situasi hatinya. Yaya hanya menatapnya dengan tatapan kosong. Secercah harapan bahwa Solar bisa keluar dari masa lalunya tersimpan di hatinya bak sebuah berkas dokumen ia simpan dalam laci meja kerjanya atau juga bisa di dalam tas kerjanya. Solar kini hanya bisa menatap Yaya dengan rasa penyesalan yang ada di dalam hatinya. Kini hati Solar berdebar dengan kencang dan pikirannya mengacau. Yaya yang tau apa yang Solar rasakan saat ini tersenyum dan mengelus pundaknya
"Gue tau apa yang saat ini lo rasakan"
Solar pun menatap Yaya dengan seringaian senyum tipis di bibirnya.
"Yaya.. gue tau gue salah,tapi....gue juga tak bisa menyalahkan diri gue sepenuhnya..."
"Itu murni kesalahan Solar. Lo tau selama ini gue yang selalu melindungi lo dari kejaran gadis-gadis yang tergila-gila akan ketampanan elo. Lo kenapa harus menjauh dari gue?. Apa salah gue?"
Solar hanya menunduk, titik demi titik air mata keluar dari matanya yang lebar. Ia benar-benar sedih mengingat masa lalunya yang kelam

3 tahun yang lalu.....
Seorang pemuda berumur 11 tahun, memakai kacamata kuning kejinggaan sedang bersemangat memasuki ruang kelasnya,kelas 5 jujur. Terlihat senyuman lebarnya saat memasuki ruang tersebut. Tapi rasa senyum tadi berubah menjadi rasa murungnya tatkala para gadis di kelasnya memandang ia dengan pandangan suka dan cinta. Bahkan ada satu gadis yang memeluknya dan mencium pipinya. Solar hanya mematung ditempat. Dalam hatinya ia merutuki nasibnya hari ini. Gadis yang memeluknya tak henti-henti mengatakan sumpah cinta padanya. Lalu ada gadis berjilbab pink meleraikan pelukan gadis itu dari Solar. Gadis itu hanya kesal padanya ,tapi apa boleh buat,ia gadis berjilbab pink itu seorang ketua kelas ,serta mewakili semua jabatan yang ada di sekolah ini. Tak lain adalah Yaya. Yaya menatap pemuda bertopi miring ke depan yang tak lain adalah Solar. Solar hanya menatap gadis itu dengan tatapan rasa leganya. Tanpa basa-basi Solar berlalu melewati Yaya dan menemui Ice dan Halilintar. Yaya hanya tersenyum padanya. Solar pun menatapnya dengan tatapan datar. Walaupun dalam hatinya ia bergumam
"Kenapa Yaya selalu bantuin gue di saat gadis-gadis lain sedang mengejar gue?, Apakah dia ingin melindungi gue atau justru suka ma gue?"
Thorn yang kala itu melihat Solar sedang melamun memanggil nya
"Ada apa Solar, kenapa lo dari tadi melamun?"
"Gue merasa heran pada Yaya, kenapa dia selalu melindungi gue disaat gue di kejar oleh para gadis-gadis sialan itu?"
Thorn hanya tersenyum, ia hanya diam tapi ia sempat berbicara dengan suara pelan
"Andai lo tahu sebenarnya Yaya mulai menyukai lo....."
Flashback off

Solar kini hanya bisa meratapi rasa sedihnya di masa lalu. Tapi sekiranya ia harus bersyukur karena selama ini Yaya lah yang selalu melindunginya. Solar pun menatap Yaya dengan senyuman tipis di bibirnya. Yaya pun heran dengan sikap Solar
"Lo kenapa Solar?"
"Ada satu hal yang gue mau tanya sama lo?"
"Apa itu?"
"Selama ini apa tujuan lo selalu melindungi gue dari kejaran gadis-gadis sialan itu?"
Yaya hanya diam membisu. Ia tak bisa mengungkapkan perasaannya sekarang karena ia tau pasti akan di tolak mentah-mentah oleh Solar tapi....
"Lo ga perlu takut apa yang lo rasain saat ini"
Yaya pun mengumpulkan segenap keberaniannya untuk mengungkapkan perasaannya
"Sebenarnya gue....."
Solar pun menunggu jawaban Yaya
"Sebenarnya gue.... dari dulu suka sama lo"
Solar pun hanya terdiam

Apakah Solar menerima cintanya Yaya?
Tunggu kelanjutan ceritanya
Jangan lupa vote and coment untuk cerita ini

What's Love (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang