Episode 9 (end)

1.2K 45 12
                                    

Ketika sang makhluk egois menarikku, aku akan tetap berusaha menghindar dari sang makhluk egois.
Karena......
Kebaikanmu untukku yang membekas......
By Halilintar

"gue rela untuk mendonorkan jantung buat Yaya"

"Halilintar....?!"

Halilintar POV
Aku melihat Yaya sedang berbicara sesuatu terhadap mereka bertiga. Aku tak tau apa yang mereka bicarakan hingga aku memutuskan untuk mendengar pembicaraan mereka.
"Gue bermimpi kalau Halilintar akan mendonorkan jantungnya buat Yaya" suara Yaya yang begitu parau. Aku hampir menjerit dalam hati mendengar suara parau Yaya.
"Gak mungkin Halilintar akan mendonorkan jantungnya buat Yaya"  jawab Solar yang yakin.
"Tapi gue berfirasat kalau Halilintar akan mendonorkan jantungnya" ku mendengar suara Ice yang begitu yakin dengan firasatnya. Ice memiliki firasat yang selalu benar dan selalu terjadi.
"Gak, aku gak mau kalo hali yang mendonorkan jantungnya untuk Yaya". Aku sedih mendengar penolakan Solar untuk masalah yang akan mendonorkan jantung untuk Yaya. Aku sedih karena Solar masih menyayangiku. Aku selama ini selalu berbuat jahat padanya, kenapa ia masih menyayangiku?
"Biarin saja hali mendonorkan jantung buat Yaya kan lebih baik" aku mendengar suara Thorn yang lebih setuju seandainya aku mendonorkan jantungku buat Yaya. Hatiku menjerit. Apakah ini hukuman karena telah berbuat jahat pada Solar?, Entahlah yang jelas aku merasa bersalah.
"Gak gue mau Halilintar tetap hidup. Walaupun dia gak suka ma gue, dia saudara Solar juga. Dia juga manusia yang ingin hidup bebas dan senang"
Air mataku keluar. Aku tak menyangka bahwa orang yang selama ini aku sakiti sekarang membela saya. Aku benar2 tak tahan. Aku ingin membalas kebaikan Solar. Lalu aku putuskan untuk mendonorkan jantungku buat Yaya.
"Gue rela mendonorkan jantungku buat Yaya"

Halilintar POV end

Solar, Yaya, Ice, dan Thorn terkejut melihat kehadiran Halilintar. Yaya yang mendengar perkataan Halilintar tadi pun menolaknya
"Gak Hali, lo jangan donorin jantung lo buat gue".
"Kenapa lo gak bilang sama gue kalau lo punya penyakit kardiomiopati?" Tanya Halilintar dengan tatapan tajam.
Solar pun hanya membelai kepala Yaya. Ice pun menarik nafasnya dan menceritakan semuanya pada Halilintar dan yang lainnya
"Sebenarnya gue udah punya penyakit ini sejak 4 tahun yang lalu, dan Ice baru mengetahuinya sejak 3 tahun yang lalu."
"Kenapa lo gak bilang dari dulu?" Tanya Halilintar yang mulai marah
"Karena Yaya menyuruh gue untuk merahasiakannya"
Solar pun menatap Yaya dengan tatapan sedih.
"Apa itu benar semua Yaya?"
"Iya"
"Kenapa lo gak bilang ama gue?"
"Maafkan gue Solar, gue gamau memberitahu kalian tentang penyakit gue. Yang hanya tau cuma Ying dan Ice"
"Apa alasan lo gamau ngasih tau kami?" Tanya Halilintar dengan tatapan sinis"
"karena gue gamau kalian semua khawatir berlebihan sama gue,hiks"
"Yaya kalau gue dari dulu tau penyakit lo hiks, gue rela bekerja keras untuk menolong lo membiayai lo di rumah sakit ini hiks"
Solar menangis tersendu. Ia pun mengusap kepala Yaya yang sedang menangis.
"L... Lo gak perlu berpikir gitu Solar. Kalau umur gue sampai sini saja Yaya rela. Yang penting Yaya dah berhasil membuat lo menjadi bersinar"
"Gak gue akan tetap mendonorkan jantung gue buat lo Yaya. Aku mau membalas Budi kalian berdua karena telah menyayangi gue, terutama Solar"
Halilintar tetap bersikeras untuk mendonorkan jantungnya buat Yaya. Yaya menangis, ia tidak mau Halilintar pergi begitu saja. Solar pun memeluk Halilintar dengan erat sambil menangis. Ia tak ingin Halilintar pergi meninggalkan mereka untuk selama-lamanya. Halilintar pun menangis seraya mengucapkan minta maaf pada Solar
"Maafkan gue Solar, selama ini gue telah memperlakukan lo dengan kasar, gue sekarang ingin liat lo bahagia. Izinkan Hali untuk untuk mendonorkan jantung untuk pacar lo"
"Gue gak akan membiarkan lo untuk mendonorkan jantung untuk Yaya. Gue sayang ama lo hiks, walaupun lo kasar ama gue tapi Solar tetap sayang mqHali hiks"
Dada Halilintar terasa sesak. Ia benar2 merasa terpukul karena telah menyia2kan masa bahagia Solar. Ia pun hanya bisa menangis. Baru pertama kalinya ia menangis. Selama ini ia tak pernah mengeluarkan air mata setetes pun dari matanya. Kini ia bisa menangis karena kenyataan pahit ini.
"Maafkan gue Solar gue harus lakuin, sebelum gue ke ruang ini gue dah mengajukan permohonan dengan dokter yang menangani penyakit Yaya. Gue bersedia untuk mendonorkan jantung buat Yaya."
Solar beserta yang lainnya terkejut. Kini Solar hanya bisa menutup mulutnya dengan tangan. Tak kuasa untuk menerima kenyataan ini.
"Kenapa lo bilang dengan dokter kalau lo mau donorkan jantung?"
"Maafkan gue Solar. Gue tau gue salah tapi izinkan gue untuk mendonorkan jantung buat Yaya. Dan Ice lo seperti biasa firasat lo benar"
Halilintar memandang Ice sedang menangis dan memeluk Thorn. Thorn pun memandang Halilintar dengan tatapan kosong.
Lalu dokter yang memeriksa penyakit Yaya datang dan memberitahu bahwa operasi transplantasi jantung akan di mulai 2 hari lagi. Dokter pun bertanya pada Halilintar apakah ia siap untuk mendonorkan jantung buat Yaya
"Gue siap!"
Solar pun menangis dan terjatuh. Ia benar2 akan kehilangan orang yang di sayangnya itu. Yaya pun hanya bisa pasrah dan bisa menangis menerima kenyataan pahit ini. Halilintar pun memberdirikan Solar dan memeluknya
"Bahagia lah Solar. Karena lo dapat lagi bersama gue melalui Yaya"
"Maksud lo"
"Bahagiakan lah Yaya, jika lo buat Yaya tersenyum, berarti lo membuat gue tersenyum, karena diri gue ada bersama Yaya"
Solar pun menangis sekuat2nya. Ia tak menerima kenyataan bahwa Halilintar harus meninggalkan mereka untuk selama-lamanya.
"Dan lo akan tau arti cinta yang sesungguhnya Solar" bisik Halilintar

2 hari kemudian....
Solar pun kini sedang menemani Halilintar bersama ke-5 saudaranya. Solar tak kuasa melihat Halilintar harus merelakan kalau ia harus meninggalkan orang yang begitu ia sayangi. Ya Halilintar kini bersedia untuk mendonorkan jantungnya. Sebelum ia di ambil jantungnya ia berbisik dulu dengan Solar.
"Solar, sebenarnya gue mempunyai penyakit leukimia. Tapi gue gak memberi tau kalian semua karena gue masih menyayangi kalian. Dan sesungguhnya gue udah gak ada harapan untuk hidup. Daripada gue mati gak membawa manfaat kini gue akan mati membawa manfaat bagi lo Solar"
Solar pun menangis. Lalu ia pun merelakan Halilintar untuk meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.

Skip time

Setelah Yaya sudah pulang dari hospital.......

Kini Yaya bisa tersenyum kembali dan melakukan aktivitas dengan normal. Ia dapat melihat Solar yang tersenyum padanya tapi.....
"Solar gue merindukan Halilintar...."
Solar pun kembali sedih mengingat kejadian itu. Solar pun menatap Yaya dan menyentuh pipinya.
"Jangan sedih kini Halilintar ada di dalam tubuh lo"
Solar pun memeluk Yaya dengan erat. Ia pun berjanji akan membuat Yaya bahagia. Lalu mereka berdua pun pergi ke makam Halilintar.
Sesampainya di makam Halilintar, Solar pun duduk dan memeluk batu nisan.
"Boboiboy Halilintar"
Saudara yang keras dan cuek
Tetapi itu malah membuat Solar merasa senang
"Gue akan berjanji Hali akan membuat lo bahagia"

Kini ku tau apa arti cinta
Suatu kisah Dimana kita rela mengorbankan kasih sayang kepada orang yang kita sayangi dan kita cintai.

3 tahun kemudian
Kini Solar sudah berumur 17 tahun. Dan ia sekarang berada di kelas tingkatan 5 di sekolah menengah kebangsaan Pulau Rintis. Dan ia juga telah memiliki kekasih yang bernama Yaya.
Kini ia sekarang berada di taman bersama Yaya di mana ia menyatakan perasaan sukanya pada 3 tahun yang lalu
"Yaya kita mau pergi ke mana?"
"Ayo kita pergi main ke pantai bersama teman-teman kita"
Solar pun mengangguk setuju dan menarik tangan Yaya untuk mencari kawan2nya
"Halilintar gue yakin lo sedang tersenyum melihat gue membuat Yaya bahagia"

THE END

Maaf kisah ini sampai tamat di bagian ini saja.
Jika kalian menyukainya
Saya akan membuat cerita lanjutan kisah cinta Solar dan Yaya yang selanjutnya
Silahkan vote and coment cerita ini ya😃
Terima kasih telah membaca dan mendukung cerita ini😉

What's Love (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang