Tak ku sangka burung gagak itu terus mengejar ku untuk memberikan suatu berita. Berita di mana aku tidak ingin mendengar karena akan memunculkan memori aku dan dia yang kelam.
Tapi kenyataannya si burung gagak berhasil menyentuh pundak ku dan memberikan suatu kabar yang tak ku inginkan
Dia......
Yang sengsara.....
By IceSolar hanya menunduk karena ia menyesali perbuatannya yang tidak tau kalau Yaya memiliki penyakit kardiomiopati. Ice pun hanya bisa berlapang dada untuk melihat kenyataan yang sekarang ini pahit. Yang awalnya dia tidak menginginkan hal itu terjadi, akhirnya terjadi juga.
"Kenapa Yaya sampai bisa punya penyakit kardiomiopati?"
Dengan suara berat, Solar pun bertanya pada dirinya sendiri. Ice pun makin sedih melihat Solar yang benar2 terpuruk karena harus menerima kenyataan pahit ini.
"Gue berharap lo bersabar ya, Gue harap Yaya cepat sadar dari koma"
"Hm"
Itulah balasan dari Solar. Sangat mirip sekali dengan Halilintar. Mungkin lebih dari Halilintar sikap dingin Solar. Ice sebenarnya tau sifat asli sesungguhnya Solar, yaitu suka bergaya dan melebih2 kan dirinya. Tapi Halilintar itulah yang menyebabkan Solar menjadi kaku.Flashback on
4 tahun yang lalu
Saat itu Ice dan yang lainnya berumur 10 tahun. Kini ia melihat Solar sedang bercermin sambil swag. Solar sering mengucapkan dia handsome. Ice hanya tersenyum melihat Solar berapa kali selfie menggunakan handphone miliknya.
"sudah Solar,hentikan selfie nya itu,lo narsis amat ampe lupain gue"
"ya kan gue memang ganteng makanya narsis,lagian Yaya juga muji gue kok"
Halilintar pun masuk ke kamar mereka. Ice melihat wajah Halilintar memerah. Ice berfirasat bahwa Halilintar akan melampiaskan kekesalannya pada Solar dan akhirnya...
Plak.....
Tangan Halilintar mendarat mulus di pipi Solar. Ice kaget dan langsung memeluk Solar. Solar pun kaget dan sekaligus hampir menangis. Ice betul2 tak faham sebenarnya apa yang terjadi padanya. Ice pun marah pada Halilintar
"Apa yang lo lakukan Hali?!. Kenapa lo tampar dia?"
"Gue gak suka kalau Solar terlalu bergaya. Lo tau kan banyak perempuan yang menyukai lo. Perempuan itu b*jat semua. Dia hanya melihat paras aja. Aku gak mau lo sama kek gue. Di sukai lalu di tinggalkan begitu aja."
"Terus apa hubungannya dengan Solar. Itu salah Halilintar sendiri. Kenapa lo selalu mendekati perempuan ha?!"
Ice betul2 marah pada Halilintar. Halilintar pun membalas dengan perkataan yang membuat Ice sakit hati.
"Kenapa?, Lo gak pernah merasakan di sukai oleh perempuan?, karena lo berpenampilan culun makanya cewek ga terlalu tertarik ama lo"
Ice betul2 marah dengan Halilintar. Ia ingin menonjok wajah Halilintar tapi.....
"Ice ganteng Halilintar, hanya saja wajah dia di tutupi oleh topinya yang terlalu ke bawah. Solar yakin Ice sama handsome nya dengan kita"
Solar menjawabnya dengan begitu tenang. Ice pun menangis dan memeluk Solar dengan erat. Halilintar pun mendengus kesal dan meninggalkan mereka berdua.
"Ice lo ganteng. Solar yakin Ice ganteng kok kek gue"
Solar pun mengangkat ujung topinya dan membuka hooding Ice dan ternyata....
Perkiraan Solar benar Ice betul2 kacak. Ice pun bercermin dan tersenyum gembira ternyata ia kacak.
"Wah lo benar Solar gue tampan"
"Hahaha kan gue dah bilang"
"Lo gak marah kalo Halilintar namparin wajah lo?"
"Gak karena dia itu saudara Solar juga"
Solar pun ketawa. Sedangkan Ice memandang dengan tatapan sedih
"Andai Halilintar tau kalau Solar selalu menyayangi lo"
Flashback offIce mengenang masa lalunya yang indah sekaligus menyakitkan bersama Solar. Solar memandang Ice yang kini sedang menundukkan kepalanya sambil menangis. Solar pun mengusap topi Ice dan menghiburnya
"Sudah jangan cengeng jadi laki-laki. Nanti wajah tampan lo bakal muncul"
Ice pun terkejut mendengar perkataan Solar. Solar masih mengingat kejadian 4 tahun yang lalu?.
"Lo masih ingat kejadian itu?"
"Hahaha tentu aja gue ingat. Lo kan memang dari dulu pencengeng. Kalo lo sedang menangis ketampanan lo akan muncul."
Ice pun menggembungkan pipinya. Jujur ia merasa kesal mendengar perkataan itu. Tapi hatinya merasa sangat senang. Kini Solar yang kaku mulai bisa bercanda seperti dulu. Ice sangat merindukan candaan Solar.
"Aah Solar lo benar-benar menyebalkan"
"Hahaha Lo memang tampan kalo nangis"
Mereka berdua pun saling tertawa.Tak lama kemudian Thorn pun datang sambil membawa keranjang yang berisikan buah2an. Ice dan Solar pun memandangnya.
"Lo dari mana aja tadi?"
"Maaf Solar. Thorn tadi beli buah2an dulu sebelum pergi ke sini"
"kemana yang lain?" Tanya Ice
"Hmm Gempa dan Halilintar ada urusan organisasi, Fang ada lomba main bola basket, Gopal ikut latihan main sepak bola bersama Taufan dan Blaze, sedangkan Ying ada les tambahan" jawaban Thorn yang panjang lebar.
Ice hanya mendengus kesal. Tapi yasudah lah demi menemani Solar yang sedang sedih.
"Yaya terkena penyakit apa sih?"
"Kardiomiopati Thorn" jawab Solar
"Kardiomiopati?, Penyakit apaan tuh?"
"Jantung lemah" jawab Ice singkat
Thorn terkejut. Baru pertama kalinya ia mendengar kalau Yaya mempunyai penyakit kardiomiopati. Thorn pun hanya bisa menundukkan kepalanya.
~~~~~~~~~~"Yaya...."
"Hei suara siapa tu, siapa kau....."
Yaya merasa ada seseorang yang memanggilnya tapi siapa?
"Aku Solar....."
Yaya pun mencari asal sumber suara itu dan akhirnya ia menemukan sesosok pemuda yang sangat familiar baginya. Ya Solar kini memandang Yaya dengan penuh senyuman serta Halilintar yang juga tersenyum padanya.
"Untuk apa kalian berdua ke sini?"
"Yaya aku datang ke sini untuk meminta persetujuan kamu" ucap Halilintar
"Persetujuan apa?"
"Izinkan saya untuk mendonorkan jantung saya ke dalam tubuhmu supaya kamu boleh selalu memandang Solar untuk selamanya"
"Tak, aku gak mau lo donorin jantung buat gue"
Yaya hampir menangis. Walaupun ia tak mencintai Halilintar tapi ia tak ingin kehilangan dia karena dia selalu membantu Yaya. Solar hanya tersenyum dan mengelus wajah Yaya.
"Semoga kamu cepat sadar. Jika Halilintar ingin mendonorkan jantungnya katakan tidak supaya aku boleh bersamanya setiap saat"
Yaya pun mengangguk pelan
~~~~~~~
"Dokter2 pasien yang bernama Yaya menangis"
Kata perawat yang menjaga Yaya
Dokter itupun segera melakukan tindakan pertama untuk pasien yang hampir sedar. Dan alat pendeteksi detak jantung pun menunjukkan detak jantung Yaya mulai normal. Mata Yaya pun perlahan-lahan membuka. Sang dokter pun bahagia dan memberinya perawatan intensifSkip time
"Yaya....!, Syukurlah lo udah sadar"
Solar merasa bahagia karena Yaya sudah sedar dari pingsannya. Yaya pun menatap Solar sambil menangis. Ice pun heran kenapa Yaya menangis. Ice pun ingin bertanya tapi....
"Solar benarkah Halilintar mau donorin jantung buat Yaya hiks?"
"Astagfirullah, gak mungkin Halilintar mau donorkan jantung dia"
"Yaya bermimpi kalau Halilintar akan mendonorkan jantung buat Yaya"
"Itukan cuma mimpi, belum tentu terjadi jugakan" bantah Thorn
"Tapi kenapa firasat Ice akan terjadi"
"Maksud lo?" Tanya Solar
"Gue berfirasat bahwa Halilintar akan mendonorkan jantungnya"
"Gak mungkin Halilintar gak boleh mendonorkan jantungnya"
"Lo baik benar kek malaikat biarin aja Halilintar mendonorkan jantungnya buat Yaya"
"Gak boleh, gue mau jantung orang lain untuk mendonorkan jantung untuk Yaya, bukan orang yang Solar sayangi"
"Solar....."
Ice betul tak paham kenapa si Solar ini selalu membela Halilintar.
"Kenapa lo selalu mendukung dia?, Bukankah dia ama lo?"
"Walaupun dia benci ke gue,dia tetap saudara gue juga"
"Tapi dia itu egois dan jahat Solar"
"Gue gak peduli yang penting dia harus hidup,dia manusia juga""Gue rela mendonorkan jantung gue buat Yaya"
Terdengar suara yang sangat familiar bagi mereka berempat. Lalu mereka pun menoleh dan ternyata"Halilintar.....!"
Bagaimana kisah selanjutnya apakah Halilintar akan mendonorkan jantung untuk Yaya?
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Love (Tamat)
Romansa"kenapa lo selalu ngejar gue sih!" "gue ngejar lo karena lo itu menyimpang dari perempuan dan cinta" "gue gak butuh cinta, gue butuh belajar tinggi-tinggi hingga sukses!" "sukses itu juga membutuhkan rasa cinta agar ia bisa mempertahankan suksesnya...