Episode 2

1.2K 62 2
                                    

Ketika kau merasa di sakiti
Jangan kau pendam rasa sakit itu
Anggaplah orang yang menyakitimu adalah sebuah kenangan berharga yang takkan boleh di lupakan hingga akhir hayat nanti

Yaya berlari sambil menangis, meninggalkan Solar yang menyesali atas tindakannya. Hatinya benar-benar sakit, sakit di tusuk oleh pedang belati. Perkataan Solar yang setajam pedang belati telah berhasil menggores hati Yaya walaupun tak sampai mengeluarkan darah.
Yaya pun segera berlari ke arah taman belakang sekolah. Ia tak terima perlakuan Solar padanya. Ia sakit hati atas tindakan Solar yang keras padanya. Yaya menyesal karena menaruh perhatian padanya yang akhirnya di balas dengan cercaan,makian,dan kekakuan Solar. Yaya pun hanya menengadahkan wajahnya ke langit sambil berucap dalam hati

"Apakah perhatiannku selama ini padanya takkan mengubah pandangan tentang kasih sayang?,apa yang harus ku lakukan biar Solar boleh berubah menjadi lelaki yang peka terhadap lingkungan sekitar dan orang yang menyayanginya?.
Oh Tuhan jika ada satu cahaya yang ada didalam hatinya,niscaya dia pasti boleh berubah. Apakah di hati dia tak ada lagi setitik cahaya?"
Yaya terus bergumam dalam hati. Ia melamun tak memperhatikan daun-daun yang jatuh berguguran ke tanah. Ia bahkan tak menyadari ada seseorang yang sedang duduk bersamanya sedari tadi.

"Yaya?, lo kenapa?"
Yaya pun langsung tersentak kaget mendengar suara tersebut. Lalu Yaya menoleh ke kanan. Ternyata ternampak sosok bertopi miring ke kiri, memakai baju berwarna hitam dan hijau sedang memandang padanya sejak 20 menit yang lalu. Yaya pun berusaha menghapus air matanya yang masih ada di kantong mata dan pipinya. Yaya pun tersenyum padanya.

"Gak apa-apa kok Thorn,hanya mata Yaya memerah aja"

"Lo yakin gak apa2?"

"Hmm gak apa2"

"Atau.....lo kena masalah lagi dengan Solar?"
Yaya pun kaget mendengar perkataan Thorn. Ia tak bisa menyanggah ucapan Thorn. Karena Thorn tau Yaya kini tengah berusaha mengajak Solar untuk membuka mata hatinya.

"Iya Thorn,gue di In scolded  oleh Solar 😢"
"Sabar ya Yaya, lo taukan Solar itu kayak gimana,because dia masih trauma akan kejadian di masa lalu"

"Iya Thorn,mari kita sama-sama berusaha membawa Solar kembali di kehidupannya yang bersinar☺"

"Baik😉"

Bel pulang pun berbunyi,semua murid segera memasukkan peralatan tulis mereka ke dalam tas. Anak-anak merasa bahagia akhirnya pelajaran yang telah memenuhi di otak mereka sudah selesai. Solar pun menghela nafas lega karena terlalu lelah dengan belajar mengajar untuk hari ini. Ice yang bahagia melihat ulangan bahasa Inggris mendapat nilai setinggi langit (maksudnya nilainya dapat A+++) memuji-muji dirinya. Tak kalah juga Halilintar memamerkan hasil nilai ulangan yang sama nilainya dengan nilai Ice dan Solar kepada Yaya. Yaya hanya bisa tersenyum melihat Halilintar bahagia. Terlihat manis dan handsome sekali ketika Halilintar tersenyum ria. Semuanya terlihat bahagia kecuali Solar. Ia hanya memasang wajah tanpa ekspresi alias datar. Ice yang melihat Solar tanpa berekspresi itu hanya diam. Ia sudah tau jawaban yang akan di keluarkan oleh Solar apabila ia menanyakan sesuatu padanya.
Mereka pun segera meninggalkan kelas. Mereka pun sedang menunggu teman2 yang lainnya. Ternampaklah sesosok lelaki berwarna merah dengan topi di depan yang ujungnya ke atas terlihat bahagia sekali meninggalkan kelas 2 cergas. Tak lain adalah Blaze yang senang sekali dengan kata "go to home".

"HAAAAAAI SEMUAANYAAAA!😆"
Blaze berlari menghampiri mereka,lalu ia memeluk Ice dengan erat. Yang di peluknya merasa kurang nyaman karena sesak

"Hentikan,sesak nafas gue"

"Hehehehe maaf, rindu banget soalnya"

"😒 Rindu banget? padahal kita cuma berpisah selama 7 jam, bukan lama banget lo berpisah dengan Ice"

"lo tau Hali, gue ga sanggup pisah dengan Ice demi belajar😭"

"Hmm dasar gila😒"
Sesosok lelaki yang memakai baju berwarna biru tua dan kuning serta putih menjitak kepala Blaze. Tak lain adalah Taufan.

"Aduh sakitlah Taufan"

'Biarlah hehehe, lo yang mulai dulu, tinggalkan kita berdua lagi"

"Ya tapi jangan di pukul juga coeg sakit tau"
Taufan hanya tertawa nakal. Thorn hanya diam karena melihat adegan gaje. Ice hanya diam,tak berekspresi apa2. Apalagi Solar, dari tadi dia hanya diam mematung di belakang Halilintar.
Setelah semua temannya terkumpul, akhirnya mereka pun pulang bersama. Yaya yang sedang mengobrol dengan Ying berasa di panggil oleh Solar. Yaya pun menoleh ke belakang dan rupanya benar Solar memanggilnya. Yaya pun menyuruh Ying pulang terlebih dahulu. Akhirnya Yaya pun menghampiri Solar

"Ada apa Solar?"

"gue mau minta maaf atas kelakuan gue tadi. Gue bukannya gak peka dan kaku. Hanya saja guetrauma"

"Trauma? , trauma karena apa?"

"Lo taukan waktu kita SD dulu, betapa banyak kawan2 yang mau berkawan dengan gue hanya untuk memanfaatkan gue. Karena gue di kenal handsome di kelas makanya semuanya memanfaatkan gue"

"gue tau lo trauma karena itu. Tapi lo gak perlu tunjukkan masalah lo ke kami, Yaya lebih mengenal dan tau elo dari dulu kan, kenapa lo mesti ngejauhin gue?"
Solar tak bisa berkata apa-apa. Sepertinya ucapan Yaya lebih benar 100% akurat. Solar hanya gugup di hadapan Yaya.

Ada sedikit pengumuman
What's love akan terbit pada hari Rabu dan Kamis
Horeeey😆
Harap kalian menyukainya 😃
Terima kasih semuanya karena mau mendukung cerita ini😘

What's Love (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang