#1 (Wanita Tegar)

1.9K 100 22
                                    

بسم اللّه الرّحمن الرّ حيم

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
(Q.S Al-Baqarah : 286)

================================
Ketika kau mulai resah karna masalah, belajarlah pada daun yang gugur. Ia ikhlas jatuh mencium tanah, bahkan terapung tak tahu arah mengikuti skenario pencipta-Nya.
================================

Mentari telah terbangun dari tempat peraduannya dan mulai menyapa bumi. Sama halnya dengan Keisha yang sudah terbangun sejak tadi subuh dan sekarang sudah siap untuk menjalankan kewajibannya dalam menimba ilmu.

Keisha memang wanita berbeda jika dibandingkan dengan wanita pada umumnya. Karena, ketika wanita lain sibuk merias diri untuk mencari perhatian para lelaki agar mau jadi kekasihnya. Keisha malah tak pernah memikirkan hal tersebut, baginya kesederhanaan adalah keindahan tersembunyi seorang muslimah yang harus dibudayakan. Selain itu, bagi Keisha kasih sayang keluarga sudah cukup. Sehingga, ia tak perlu mencarinya dari orang lain, apalagi lelaki yang belum pasti jadi kekasih halalnya. Oleh karena itu, jelas saja jika Keisha tidak memiliki mantan satupun. Karena, memang ia memutuskan untuk tidak berpacaran sebelum pernikahan. Selain itu, ia akan menggapai mimpi-mimpi nya terlebih dahulu agar mampu membuat bahagia keluarganya.

Sikapnya yang tak acuh pada lelaki dan terkadang jutek dan keras, membuat para lelakipun enggan mendekatinya. Bahkan banyak dari mereka yang membenci Keisha. Karena, memang sikap Keisha yang tak bersahabat dengan para lelaki.

Hanya saja ada satu lelaki yang diam-diam mengagumi Keisha. Bukan karena fisik dan kecerdasannya, tapi karena hatinya yang bagaikan mutiara langka dan sulit diraih. Lelaki itu bernama Akhtar Dzaki Yasaar.

🍁🍃🌻🍃🍁

"Hallo, Keisha?" ujar Almeera sambil melambaikan tangannya dari dalam kelas.

"Wa'alaikumsalam, Almeera Kaneishia." Jawabku dengan penuh penekanan.

Merasa ada yang salah dari perkataannya, Mira berfikir keras dan akhirnya nyengir kuda. "Ehehe, maaf lupa. Assalamualaikum," bisiknya sambil memperlihatkan senyum manisnya.

"Wa'alaikumsalam, coba ganti kebiasaan mu menyapa dengan salam, bukan basa basi apalah itu yang gak ada faedahnya." Ujarku seraya mencari sesuatu di dalam tas. "Iya ustadzah," Aku tak menghiraukannya. Lantas, pergi ke luar.

"Keisha tunggu!" karena, namaku dipanggil, Aku berhenti dan berbalik sambil menaikkan satu alis.

"Ih mau kemana sih?" teriak Mira.

"Ke Koperasi." tukasku sambil kembali melangkah.

Ya Allah, punya sahabat aneh banget sifatnya. Kadang baik, galak, jutek, untung aja belum pernah nyekik. Gerutu Mira sambil cekikikan dan kembali mengikuti Keisha.

Ya Allah bantu Aku untuk bersikap seperti biasanya. Seberat apapun masalah yang datang menghampiriku , jangan sampai membuatku emosi dan tak bisa mengendalikan diri, Aamiin.

"Kamu kenapa sih Kei? Kok gak biasanya tuh muka ditekuk mulu." ujar Mira sambil menepuk bahu Keisha, dan sukses membuyarkan lamunan nya.

"Aku gak apa-apa kok Mir." balasku sambil tersenyum agar Mira percaya.

"Kei kita udah sahabatan 2 tahun lebih, dan aku gak mau diantara kita ada rahasia." dengan nada yang mulai meninggi.

[TERBIT] Gapailah Cita Sebelum Cinta [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang