#6 (Hati diuji kembali)

886 54 16
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

Tidak ada satu pun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim berupa duri atau yang semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahannya.
(H.R. Muslim)

================================
Ketika kau mulai putus asa akan ujian, belajarlah kepada batu karang. Meski ia sering terhempas oleh ombak, ia tetap berdiri pada pendiriannya.
================================

Mentari telah menampakan dirinya, membawa seberkas cahaya untuk menerangi semesta. Gadis itu terus menerus memandangi mentari yang sangat indah. "Mentari itu bagaikan umi, yang selalu memberikan kehangatan dan menerangi jalan yang ditempuh putra putrinya. Aku beruntung sekali memiliki umi yang sangat peduli dan percaya padaku. Aku takkan mengecewakan mereka, terlebih umi. Mimpiku harus terwujud, agar mereka (orang-orang yang menyayangiku) dapat tersenyum bahagia." Gumamnya menyemangati diri untuk menjalani hari ini. Karena, hari ini Keisha akan mencoba menghindar dari Akhtar.

Setelah selesai sarapan, Keisha pamit dan mencium tangan kedua orang tuanya dengan takdzim. Kemudian, berlalu ke halte untuk menunggu bis yang menjadi saksi perjuangannya dalam menimba ilmu.

Di perjalanan, Fikiran Keisha sedang asyik menjelajah ke masa lampau. Ketika ia berprinsip untuk tidak pacaran, Allah datangkan ujian bertubi-tubi untuk menguji kekuatan prinsipnya. Ia hampir putus asa, ketika menghadapi ujian cinta pada Akhtar, yang amat menyakitkan karena berakibat mendapat cibiran dari fans berat Akhtar. Syukurlah, ia dapat melalui ujian tersebut dengan baik dan sampai sekarang masih tetap tegak berdiri di atas pendiriannya untuk tidak pacaran sebelum pernikahan.

🍁🍃🌻🍃🍁

Keisha menghembuskan nafasnya ketika telah sampai di sekolah sekitar pukul 06:40. Ia takut kejadian kemarin terulang kembali, bahkan mungkin lebih parah.

"Astagfirullah, kamu harus husnudzan Kei, kamu pasti bisa." tukasnya pada diri sendiri.

Allah punya skenario yang tidak dapat diduga oleh pemainnya. Seperti saat ini, ketika Keisha enggan bertemu Akhtar, Allah pertemukan mereka di lorong menuju kelasnya. Meski pertemuan itu nyata ada di depan mata. Keduanya tak saling menghiraukan, bahkan untuk saling menyapa pun hanya sebuah khayalan belaka.

Seperti biasanya, Keisha adalah siswi paling bersemangat ketika belajar Matematika. Karena, dari Matematika ia belajar arti kesabaran dan ketelitian dalam memecahkan permasalahan. Berbeda dengan temannya yang lain termasuk Akhtar yang agak sulit bersahabat dengan Matematika. Sama seperti sekarang, Akhtar sedang menanyakan cara menyelesaikan tugas Matematika pada Keisha. Namun, Keisha malah menyuruhnya bertanya pada yang lain.

"Kamu baik-baik aja kan Kei?" tanya Akhtar yang mulai kebingungan akan sikap Keisha.

"Aku gak apa-apa kok Tar, aku cuman lagi gak fokus aja. Jadi, lebih baik kamu tanya ke Kayla atau Raina saja!" jawab Keisha tanpa mengalihkan pandangan dari buku tugasnya.

"Oh, oke." aku tahu kamu gak baik-baik aja Kei. Sikapmu terlalu mudah untuk ku baca. Semoga kekhawatiranku tak menjadi kenyataan. Aamiin... Jelasnya dalam hati.

🍁🍃🌻🍃🍁

Hari ini, aku menghabiskan waktu istirahat di Perpustakaan. Karena, kebetulan aku sedang menikmati masa istimewa sebagai seorang wanita.

Ketika aku menyandarkan tubuhku pada kursi dan mulai memejamkan mata, aku teringat sikapku pada Akhtar seharian ini. Apa sikapku terlalu berlebihan? Maafkan aku Akhtar, aku tak sanggup dekat denganmu, rasanya sudah berbeda.
Aku mulai membuat goresan pena di kertas kosong. Aku tersenyum ketika kertas itu sudah terisi planning hidupku, termasuk cita-citaku untuk menjadi 2PM (Pengusaha, Penulis dan Motivator). Bismillah... Semoga kau permudah hamba untuk menggapai cita ini ya Robb.
Aamiin Allohumma Aamiin.

[TERBIT] Gapailah Cita Sebelum Cinta [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang