1

12.5K 523 41
                                    


Naruto, berlari  menuruni anak tangga, ia baru saja menyelesaikan pekerjaannya  di lantai  dua, sudah  di panggil  lagi dengan teriakan membahana dari tuan mudanya,  yang  selalu membuat  nya merinding disko.

Baru satu hari bekerja  di Uchiha  manshion, lelah nya bukan main.

Yang lelahnya adalah ngadepin ke tiga pemuda , yang bikin ia darting  mulu.

Kalau bukan anak majikan udah di buang keselokan, atau pun di gantung di pohon  besar yang ada di samping  rumah.

"Iya- iya tuan sebentar, " teriak Naruto  yang suara nya hampir  habis, karna harus  menyahuti ke tiga tuan muda  yang bikin  ia naik tengsi mulu.

"Apa lagi tuan. "ujar  Naruto   ikhlas  tak ikhlas menghadap ke arah, Sasuke   Obito  dan sai.

"Ini belum bersih masih berantakan "ucap  Obito dengan  mata tajam, menelusuri tubuh gadis itu.

Naruto yang tahu ke mana arah  pandang tuan muda nya itu, segera  mendengus  kesal, lalu ia melemparkan   sapu di tangannya, tapi dengan sigap Obito   menangkap sapu nya.

"Weee tidak kena tidak kena"ujar  Obito   dengan tingkah menyebalkan  nya, Sasuke   dan Sai menahan tawa di wajah stoick mereka melihat kelakuan  Obito   yang mengerjai   'mainan 'baru mereka.

"Shit," Naruto   mengumpat dengan  keras.

Wajahnya kusut karna capek, dia tak memperdulikan Obito   yang memanggilnya, sambil terus mengejek  nya.

Naruto  tidak anggap dan tak meladeni kelakuan anak majikannya itu.

Naruto sudah beres. Dia meninggalkan  ketiga tuan mudanya, tersebut.

"Mereka benar  benar  menyebalkan "batin Naruto   lalu membaringkan tubuh nya di gazebo yang berada  di taman.

Matanya mulai mengantuk dan menutup kelopak mata nya.

Tanpa ia sadari  sepasang  mata menatapnya intens.

Naruto, merenggangkan tubuhnya tidur  satu jam membuat  tubuhnya segar , dia harus  segera  ke paviliunnya sebelum  para'pangeran'itu menyuruh  yang tidak- tidak.

Ia jalan sambil  lirik - lirik. Seperti  maling  yang ikut ke tahuan.

Naruto mendesah  lega, ketika ia sampai  di mana paviliunnya berada,  namun baru saja ia akan masuk seseorang  memanggil  nya dengan suara  yang dingin menusuk.

"Kau Art tidak tanggung  jawab ikut aku. "

Yang mau, tak mau Naruto   mengikuti  langkah, anak majikan nya, tersebut.

Dalam, hati Naruto   menggerutu 'kenapa nasibnya sial begini'. Dia kira ke tujuh pangeran  itu adalah malaikat, eh ternyata  semuanya itu  iblis suka semena -mena kalau  tidak  ingat nasihat nenek nya dia sudah kabur dari sana.

'Capek hati capek badan kaya emak emak yang di madu, terus  kurang belayan ngenes pisan.'batin Naruto nelangsa. 

Seperti saat  ini, Naruto   di suruh  ngerokin Uchiha  Itachi  yang masuk angin. Naruto tidak menyangka jika  wajah sedatar  es balok aja bisa masuk angin, menunjukan  kalau dia itu bener-  bener  menusia bukan iblis apa lagi vampire kaya  ff di wattpad , yang banyak sider nya.

Naruto, menganga tak percaya . kaya gadis yang mau di perkosa, bagaimana  tidak si sialan Itachi , Uchiha  yang sayangnya anak majikan nya itu dengan  santai buka baju di hadapannya.

Dia itu polos bahkan sangat  polos kaya beraknya kucing liar yang kena muntaber.

Tuhkan mata Naruto  yang masih perawan itu jadi gak perawan lagi.

'Astaga kenapa  pose nya menggoda lagi, Narukan bukan bocah lagi, di kasih gitu mana tahan dia di lihat dosa gak di lihat  sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Astaga kenapa  pose nya menggoda lagi, Narukan bukan bocah lagi, di kasih gitu mana tahan dia di lihat dosa gak di lihat  sayang.

Saking lama  nya Naruto   bengong,  sampai  gak nyadar Itachi , nahan ke tawanya ngeliat tingkah  konyol  pembantunya itu 

"Saya tahu Saya sexi, tapi jangan sampai  mengap gitu gak malu sama semut lewat. "ujar  Itachi  dengan nada ejekan lnya.

Naruto akhir nya sadar, mau ngerok masuk angin aja, pake setahun.

"Suruh siapa pake buka baju segala, dasar majikan  idiot '' gumam naruto , yang masih  terdengar oleh  itachi.

Itachi segera  membelakangi Naruto . Naruto segera mengambil koin uang seribua yang entah  di dapat dari mana masa holkay  punya uang receh, gak lepel donk palingan uang receh simpenan Naruto  sisa belanjaan di pasar.

Naruto segera  memulai pekerjaan nya dengan santai dan tenang, membuat  itachi terbuai akan lembut nya tangan babu yang sering ia kerjain dengan saudara saudara nya, padahal baru dua hari  babu itu tinggal dengan mereka.

"Apa apa yang tadi kamu bilang?"  Ucap Itachi .

"Sudah  idiot bolot pula, "ujar  Naruto   terang -terangan dan dia mengerok punggung  Itachi  tanpa perasaan.

Itachi, membalikan badannya, lalu menatap Naruto  tajam.

"Bisa pelan- pelan  tidak, sakit tahu. "ucap Itachi  dengan nada kesal.

"Dasar babu durhaka" tambah Itachi  kesal

"Biarin dari pada jadi anak durhaka. "balas  Naruto  yang bikin Itachi , pingin ngarungin babunya, itu terus di buang ke rawa -rawa biar di santap buaya.

Eh jangan ding, kalau  tu babu di buang siapa yang bakal masak dan beres- beres rumah.

Meski nyebelin tapi ngangenin. Apa lagi masakannya,bikin ke tagihan . Bisa- bisa para Uchiha  gemuk, kalau di service   seperti  ini terus.

Naruto turun dari ranjang Itachi . Lalu beranjak keluar.

"Mau kemana kamu?? Belum  selesai  tahu!! "ucap Itachi kesal  , yang tumben- tumbenan bicara  lebih dari dua kata.

"Mau kemana pun  saya buka urusan  anda majikan sok tahu!! ''balas Naruto  lalu membanting  pintu  kamar  Itachi .

Bonusss ya...

Kayak nya, udah ada yang mau tamat, sesibuk apa pun di usahakan publish.

Aku sayang kalian semua

ART. Vs Majikan. (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang