Naruto, berlari menuruni anak tangga, ia baru saja menyelesaikan pekerjaannya di lantai dua, sudah di panggil lagi dengan teriakan membahana dari tuan mudanya, yang selalu membuat nya merinding disko.Baru satu hari bekerja di Uchiha manshion, lelah nya bukan main.
Yang lelahnya adalah ngadepin ke tiga pemuda , yang bikin ia darting mulu.
Kalau bukan anak majikan udah di buang keselokan, atau pun di gantung di pohon besar yang ada di samping rumah.
"Iya- iya tuan sebentar, " teriak Naruto yang suara nya hampir habis, karna harus menyahuti ke tiga tuan muda yang bikin ia naik tengsi mulu.
"Apa lagi tuan. "ujar Naruto ikhlas tak ikhlas menghadap ke arah, Sasuke Obito dan sai.
"Ini belum bersih masih berantakan "ucap Obito dengan mata tajam, menelusuri tubuh gadis itu.
Naruto yang tahu ke mana arah pandang tuan muda nya itu, segera mendengus kesal, lalu ia melemparkan sapu di tangannya, tapi dengan sigap Obito menangkap sapu nya.
"Weee tidak kena tidak kena"ujar Obito dengan tingkah menyebalkan nya, Sasuke dan Sai menahan tawa di wajah stoick mereka melihat kelakuan Obito yang mengerjai 'mainan 'baru mereka.
"Shit," Naruto mengumpat dengan keras.
Wajahnya kusut karna capek, dia tak memperdulikan Obito yang memanggilnya, sambil terus mengejek nya.
Naruto tidak anggap dan tak meladeni kelakuan anak majikannya itu.
Naruto sudah beres. Dia meninggalkan ketiga tuan mudanya, tersebut.
"Mereka benar benar menyebalkan "batin Naruto lalu membaringkan tubuh nya di gazebo yang berada di taman.
Matanya mulai mengantuk dan menutup kelopak mata nya.
Tanpa ia sadari sepasang mata menatapnya intens.
Naruto, merenggangkan tubuhnya tidur satu jam membuat tubuhnya segar , dia harus segera ke paviliunnya sebelum para'pangeran'itu menyuruh yang tidak- tidak.
Ia jalan sambil lirik - lirik. Seperti maling yang ikut ke tahuan.
Naruto mendesah lega, ketika ia sampai di mana paviliunnya berada, namun baru saja ia akan masuk seseorang memanggil nya dengan suara yang dingin menusuk.
"Kau Art tidak tanggung jawab ikut aku. "
Yang mau, tak mau Naruto mengikuti langkah, anak majikan nya, tersebut.
Dalam, hati Naruto menggerutu 'kenapa nasibnya sial begini'. Dia kira ke tujuh pangeran itu adalah malaikat, eh ternyata semuanya itu iblis suka semena -mena kalau tidak ingat nasihat nenek nya dia sudah kabur dari sana.
'Capek hati capek badan kaya emak emak yang di madu, terus kurang belayan ngenes pisan.'batin Naruto nelangsa.
Seperti saat ini, Naruto di suruh ngerokin Uchiha Itachi yang masuk angin. Naruto tidak menyangka jika wajah sedatar es balok aja bisa masuk angin, menunjukan kalau dia itu bener- bener menusia bukan iblis apa lagi vampire kaya ff di wattpad , yang banyak sider nya.
Naruto, menganga tak percaya . kaya gadis yang mau di perkosa, bagaimana tidak si sialan Itachi , Uchiha yang sayangnya anak majikan nya itu dengan santai buka baju di hadapannya.
Dia itu polos bahkan sangat polos kaya beraknya kucing liar yang kena muntaber.
Tuhkan mata Naruto yang masih perawan itu jadi gak perawan lagi.
'Astaga kenapa pose nya menggoda lagi, Narukan bukan bocah lagi, di kasih gitu mana tahan dia di lihat dosa gak di lihat sayang.
Saking lama nya Naruto bengong, sampai gak nyadar Itachi , nahan ke tawanya ngeliat tingkah konyol pembantunya itu
"Saya tahu Saya sexi, tapi jangan sampai mengap gitu gak malu sama semut lewat. "ujar Itachi dengan nada ejekan lnya.
Naruto akhir nya sadar, mau ngerok masuk angin aja, pake setahun.
"Suruh siapa pake buka baju segala, dasar majikan idiot '' gumam naruto , yang masih terdengar oleh itachi.
Itachi segera membelakangi Naruto . Naruto segera mengambil koin uang seribua yang entah di dapat dari mana masa holkay punya uang receh, gak lepel donk palingan uang receh simpenan Naruto sisa belanjaan di pasar.
Naruto segera memulai pekerjaan nya dengan santai dan tenang, membuat itachi terbuai akan lembut nya tangan babu yang sering ia kerjain dengan saudara saudara nya, padahal baru dua hari babu itu tinggal dengan mereka.
"Apa apa yang tadi kamu bilang?" Ucap Itachi .
"Sudah idiot bolot pula, "ujar Naruto terang -terangan dan dia mengerok punggung Itachi tanpa perasaan.
Itachi, membalikan badannya, lalu menatap Naruto tajam.
"Bisa pelan- pelan tidak, sakit tahu. "ucap Itachi dengan nada kesal.
"Dasar babu durhaka" tambah Itachi kesal
"Biarin dari pada jadi anak durhaka. "balas Naruto yang bikin Itachi , pingin ngarungin babunya, itu terus di buang ke rawa -rawa biar di santap buaya.
Eh jangan ding, kalau tu babu di buang siapa yang bakal masak dan beres- beres rumah.
Meski nyebelin tapi ngangenin. Apa lagi masakannya,bikin ke tagihan . Bisa- bisa para Uchiha gemuk, kalau di service seperti ini terus.
Naruto turun dari ranjang Itachi . Lalu beranjak keluar.
"Mau kemana kamu?? Belum selesai tahu!! "ucap Itachi kesal , yang tumben- tumbenan bicara lebih dari dua kata.
"Mau kemana pun saya buka urusan anda majikan sok tahu!! ''balas Naruto lalu membanting pintu kamar Itachi .
Bonusss ya...
Kayak nya, udah ada yang mau tamat, sesibuk apa pun di usahakan publish.
Aku sayang kalian semua
KAMU SEDANG MEMBACA
ART. Vs Majikan. (End)
RandomNaruto, gadis yatim piatu terpaksa bekerja menjadi pelayan di salah satu rumah kolongmerat di kotanya. Dia pikir kehidupannya akan mulus, tapi ternyata dia harus di hadapkan dengan kelakuan tuannya yang memiliki sifat-sifat yang tidak b...