Epiloge

5.8K 338 51
                                    

Naruto menatap Itachi tajam, lalu berkata.

"Itachi, kau mau kabur kemana hem"?

"Maaf sayang, yang kemarin itu gak sengaja "

"Gak sengaja "? Tanya Naruto, dengan aura seperti si setan merah, di anime ke sukaan calon istrinya itu.

Itachi, hanya tertawa  ia berusaha menghindari  Naruto, yang tengah ngamuk.

"Kamunya terlalu menggoda, sehingga  melemahkan keyakinanku untuk  tak menyentuh mu sebelum  menikah. "Ujar Itachi.

"Alasan, kemarin  kan aku sudah bilang jangan tidur  denganku tapi kau  banyak alasan"balas Naruto.

Itachi, lari ke taman, masih  di kejar Naruto, Tanpa  mereka  sadari  orang  orang rumah pada memperhatikan mereka.

"Kok jadi kuch kuch hotahai " gumam Obito.

"Jangan sirik, yang jombo jangan nangis  ya'' ledek Madara.

"Ck, mentang mentang udah gak jomblo lagi, ledekin saja aku sepuasnya, aku ridho, aku mah apa atuh, hanya laki laki jomblo yang belum move on  sepenuhnya  dari sang mantan. "

Bukannya  kasihan, mereka berlima asik ngecengin Obito, sampai  Obito  Nangis  bombay.

"Makanya  Move on, jangan terus mikirin  cewek yang sudah bahagia, nanti kau jadi pho, atau lebih parahnya "ucap Shisui, sambil menyimpan  tanganya di lehernya  sendiri.

"Udah move on kok, tapi si kuningnya malah ke duluan si keriput adik kurang ajar "

"Hahaha, move on lagi Obito. Lihatlah
Mereka  terlihat  bahagia, kau ingin merusak ke bahagian  mereka "

"Aku tak peduli, yang penting  aku bahagia"ucap Obito, sambil berlari ke arah Itachi  dan Naruto, yang tengah berlarian layaknya Syahrukhan dan Kajol.

"Obito, Mau kemana kau"teriak Madara  dan yang lainnya, lalu berlari menyusul  adik yang tengah patah hatinya  itu, sebelum  membuat kekacauan.

Naruto, berhasil menangkap Itachi, dia naik gendongan Itachi, dia jambak  rambutnya  yang di ikat  rendah itu.

"Ampun, jangan tarik rambutku, nanti botak" ucap Itachi.

"Aku tidak perduli" jawab Naruto, Itachi  tak  habis  akal, dia menarik  kepala Naruto  ke sisi kanannya, dan.

"Cup"

Satu kecupan , mendarat  di bibirnya   Naruto. Naruto  hanya kicep, dan si pelaku memampaatkannya untuk menurunkannya dan di dudukan di pangkuannya.

Itachi, menatap  mata biru meneduhkan  itu, lalu ia mengambil ke dua tangan Naruto,  lalu ia menciumnya dengan  sangat  lembut.

"Maafkan  atas dosaku yang  kemarin kemarin, sering mengerjaimu dan membuat  mu darah tinggi mulu, kau harus tahu aku melakukanya , karna aku menaruh perhatian  padamu, sejak pertama  kita bertemu, sejak pertama  kita bicara, sejak pertama  kau menyentuh  tubuhku tanpa perasaan"

Naruto, memotong  Ucapan  Itachi, lalu ia berkata.

"Kapan, aku menyentuh tubuhmu sebelum  kejadian  semalam " tanya Naruto, dengan  alis bertaut.

Itachi menyeringai  lalu  menatap Naruto, dan berkata.

"Waktu  kejadian  aku masuk angin "jawab  Itachi.

Naruto, tanpak berpikir. Tak lama wajahnya  berubah merah padam, ketika ia mengingat kejadian itu.

Itachi  tersenyum  kecil, ia mengeratkan  pelukannya  pada Pinggangnya  Naruto.

"Kau sudah ingat, kenapa wajahmu merah jangan _

"Diam kau, jangan menggodaku'   ucap  Naruto, dia  merajuk dan menyembunyikan wajahnya  di ceruk leher tuan muda, alias Calon suaminya itu.

Itachi  tertawa  pelan  ia merapatkan  tubuh mereka  berdua.

"Aku mencintaimu, dan selamanya akan tetap mencintaimu. Jadi tetap bersamaku  , sampai  maut memisahkan  kita  berdua ".

Naruto tersenyum, lalu ia meminta  Itachi, untuk  sedikit  merenggangkan pelukannya.

"Aku tak tahu, harus jawab apa. Aku hanya ingin bilang, jika aku juga mencintaimu  " ucap Naruto, sambil menangngkup kedua  pipi Itachi, keduanya  mendekatkan bibirnya, tapu tiba tiba saja.

"Gedubrak "

"Apa  yang  kalian lakukan hah" teriak  Obito, pada saudara  saudaranya yang menghancurkan  acara mengintip  moment romantis Ita Naru.

Saudara  saudaranya itu, hanya  tertawa  gaje.

"Kami pikir kau akan berbuat yang enggak  engak"

"Aku juga  punya  pikiran, mana  mau Naruto  suka pada ku"ucap Obito  nelangsa.

"Akhirnya  sadar diri juga"

Selesai.

Hei, maaf  nunggu lama, author  nya tengah  sibuk .

Naruto " ada yang kangen Naru gak"

Itachi "palingan pada kangen aku"...

Author " tidak  tidak, mereka pada  kangen  aku, seperti  aku yang merindukan mereka"

ART. Vs Majikan. (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang